part 14

4.7K 276 1
                                        


"Ma?Mama kenapa menangis?" Tanya digo yang tiba tiba ada di dekat ku

Tante clara pun segera melepaskan pelukan ku dan menghapus airmata nya.

"Engg .....gak kok sayang, mama ga apa apa , tadi mama cuma terharu mendengar Cerita sedih sisi!" Jawab tante clara bohong

"Ohhh......ya sudah digo pamit mau antar sisi pulang ma!"
Ucap digo sambil mengecup pipi mama nya.

"Hati hati ya nak!" Ucap tante clara.

"Sisi pamit ya tan!" Pamit ku sambil salaman ke tante clara dan tante clara mencium pipi ku .

"Hati hati nak, sering sering main kesini ya biar tante ada teman nya!" Pinta tante clara

"Iya tante!" Ucap ku sambil tersenyum

dan aku pun bergegas menyusul digo yang sudah berjalan menuju mobil nya

**************

Kami pun hny terdiam sepanjang perjalanan kami

Sesekali ku lirik ke arah digo dan terlihat dia fokus menyetir mobil nya..

"Digo... ..digo.... sebegitu cinta nya kah kamu hingga merubah kamu seperti ini? Sebegitu sakit kah luka yang dia torehkan hingga membuat kamu membenci semua nya?"

Aku pun sibuk dengan pertanyaan di dalam hati ku hingga tiba tiba digo mengagetkan aku

"Sudah puas melamunnya he..!" Ucap nya

"Ehh digo maaf!" Ucap ku sambil menunduk

"Malah bengong,buruan turun kita sudah sampai di apartemen mu!" Digo pun menatap ku tajam

"Ohh maaf!" Omg aku bahkan ga menyadari kalau sudah sampai dan aku pun bergegas turun

"Thanks ya go!'
Tanpa menjawab pertanyaan ku digo pun turun dari.mobil nya

"Aku boleh mampir? Ada yang mau aku bicarakan!"
Aduh knp aku ga nawarin mampir sich tadi gerutu ku

"Oh tentu!" Ucap ku segera
Aku pun bergegas menuju apartmen ku dan digo mengikuti ku dari belakang.

Ada apa lagi ini?
Apa yang mau digo bicarakan?
Apa dia marah sama aku?
Kenapa wajah nya terlihat menyeramkan?"
Aihhh beribu ribu pertanyaan bermain di otak ku
Kenapa aku semakin penasaran dengan digo?
Seperti apa dia dulu?
Apa lembut dan perhatiaan seperti malam itu?
Lalu seperti apa perempuan itu hingga mampu merubah digo?

"Masih mau melamun?" Lagi lagi digo membuat ku terkejut

"Maaf...""ucap ku sambil ku tundukan kepala ku

"Maaf..maaf dan maaf kata itu saja yang kamu ucap kan bosan aku mendengarnya dan satu lagi, bisa ga kalau bicara itu angkat wajah mu tdk menunduk seperti itu!" Ucap digo kesal dan lagi lagi aku hanya mampu menunduk
karena aku takut melihat wajah digo saat marah

When you tell me that you love meWhere stories live. Discover now