part 41

2.5K 146 4
                                        


Digo pun merangkul ku dan mengajak ku kembali ke kamar

"Sekarang bobok lagi ya masih malam!" Ucap digo sambil mengecup kening ku, menyelimutiku  dan memeluk ku lagi

Ku lihat digo sudah kembali terlelap dalam tidur nya.

aku  kembali kepikiran kenapa aku merasa ada yang mengikuti ku tadi? Tapi siapa? apa itu ganya perasaan ku? Ga... aku yakin ada yang ngikutin aku tapi siapa?

Tiba tiba aku terkejut saat terdengar hp digo berbunyi

** kringg... kringgg

Tapi sepertinya digo terlelap dan tak mempedulikan bunyi hp nya

Berlahan ku lepaskan tangan digo dan aku  berusaha meraih hp digo di atas meja

"Tasya???" Ucap ku lirih saat ku lihat nama itu tertera di sana
Aku pun ragu aku angkat atau tidak ya?

Tapi aku ingin tau kenapa tasya. Menghubungi digo?

Apa selama ini digo masih berhubungan dengan tasya?

Apa digo masih mencintai tasya??

Aarrggghhhh kenapa hati ini terasa sakit

Aku  hanya mampu menatap hp itu yang terus berdering

Ku kumpulkan keberanian ku
Ku tarik nafas panjang lalu ku angkat Telp itu

Aku hanya diam mendengar tasya berbicara..

"Hallo honey, kenapa lama sekali sich angkat telp aku? Apa kamu ga kangen ya ama aku? Oh ya maaf ya honey waktu itu aku pergi tanpa pamit Waktu itu kamu ga serius kan honey marah ama aku?
Kamu ga serius kan kalau kamu ga cinta lagi sama aku?
Aku tau kok honey waktu itu kamu lagi emosi dan mabok! Dan aku yakin kamu masih cinta sama aku! Honey kenapa kamu diam saja ?jawab aku dong!" Tasya terus berbicara dan airmata ku menitik mendengar perkataan tasya

Oh Tuhan apa bener hati digo masih untuk tasya dan apa ini alasanya dia ga mampu ucapkan cinta untuk ku?

"Honey kamu dengar aku kan?aku kangen nich honey, aku kangen di peluk kamu aku, aku kangen tidur di dada bidang kamu honey, honey jawab dong!" Bergegas ku mematikan hp itu aku ga sanggup mendengar nya lagi

Pikiran negatif pun bermain dipikiran ku
Apa digo pernah melakukannya bersama tasya?

Bukan hal yang tak mungkin, apa lagi mereka bersama waktu di london

Tuhan cobaan apa lagi ini.
Ku rebahkan tubuh ku dengan posisi membelakangi digo

Airmata ku pun membasahi bantal ku

Digo apa yang sebenarnya ada di hati kamu?
Kenapa aku sangat sulit memahami nya?

Kalau cinta itu masih ada untuk tasya, apa digo benar mencintai ku????

Atau perlakuan nya selama ini karena aku mengandung anaknya dan dia terpaksa bertanggung jawab?

***

Aku pun larut dalam isak tangis ku

Ingin sekali aku bertanya tentang perasaan digo tapi aku takut, aku takut dengan sebuah kenyataan
Aku takut kalau jawaban yang keluar dari mulut digo adalah hal yang aku pikirkan selama ini,
Aku tak sanggup bila mendengar bahwa digo ga mencintai ku

Aku teramat takut

Isak ku pun tertahan saat ku rasakan sebuah tangan kekar memeluk ku dari belakang
Dan dia mengecup hangat kepala ku

"Bunda kenapa bunda menangis? Apa ada yang buat bunda sedih?" Tanya digo sambil membalik kan tubuh ku pelan

Digo menghapus airmata ku dengan di kecup nya setiap airmata yang ada di pipi ku

"Maaf ayah, karena aku mengganggu tidur mu!"

Digo mendekap ku erat
"Kenapa kamu harus selalu meminta maaf bunda? Kamu ga melakukan kesalahan apapun, sekarang katakan apa yang buat kamu sedih?"

Desak digo sambil menatap ku

"Jangan menangis terus bunda, aku ga sanggup melihat airmata kesedihan kamu,katakan bunda, apa aku melakukan kesalahan hingga buat kamu menangis?" Terlihat Airmata menitik dari mata digo

"Apa ayah masih ada hubungan dengan tasya?" Tanya ku sedikit pelan

Digo  menatap ku tajam dan heran dengan pertanyaan ku

" bunda, dengar baik baik ya , aku sudah ga ada hubungan apa apa, tasya itu masa lalu ku, dan sekarang bunda dan calon anak kita adalah Masa depan ku!"

"Benarkah?"tanya ku

"Ya kalian sangat berharga dari apa pun dan siapa pun!"

"Kenapa tak kau katakan kamu mencintai aku digo?" Tanya ku dalam hati

"Apa lagi yang kami pikirkan?" Tanya digo membuyarkan lamunan ku

"Ga ada!" Digo kembali mendekap ku dan mengecup pucuk rambutku

"Kamu percaya kan ama aku?"tanya digo dan aku hanya menganggukan kepala ku

****

"Maaf kan aku si, aku belum bisa memahami hati kamu, ingin sekali ku katakan aku mencintai kamu si, tapi bibir ini seakan terkunci saat ingin ku katakan bahwa aku mencintai kamu , sebuah ketakutan membuat bibir ku kelu si, aku takut kamu akan pergi  Seperti masa lalu ku si, aku takut kalau kamu ga punya perasaan yang sama dengan ku, aku takut dengan sebuah kenyataan, kenyataan bahwa cinta dan hati mu bukan untuk ku, aku pengecut si, aku hanya bisa menunjukan nya si, aku ingin selalu mendekap erat kamu, aku ingin selalu mengecup dan menghentikan airmata kamu dan menggantinya dengan kebahagiaan si, aku ingin mengubah semuanya untuk mu,!" Ucap digo dalam hati

Digo terus membelai lembut rambut ku hingga aku terlelap di alam mimpi ku

When you tell me that you love meWhere stories live. Discover now