Part 16

212K 7.4K 71
                                    

"Keeynan, kamu yakin cuma mau ngelanjutin S2 di Indonesia? Kalau kamu mau, Papa bisa kuliahin kamu ke Jerman atau Swiss." ucap Papa

Saat ini kita sekeluarga sedang sarapan bersama. Karena ini hari Minggu, kita memutuskan untuk quality time di rumah.

"Keeynan masih bingung, Pa. Kemungkinan nanti di pertengahan semester, rencananya Keeynan pengen lanjut ke Jerman."

"Kok gak cerita sih?" protes gue

"Ini cerita. Kan masih rencana." jawab Kak Keeynan
Bukannya apa, tapi gue gak rela ditinggal jauh sama Kak Keeynan. Gue pasti bakal kangen banget sama dia.

"Udah deh gak usah sedih. Toh kakak kalau jadi, kuliah gak bakal lama. Cuma paling lama setahun doang karena masuk waktu pertengahan semester." ucap Kak Keeynan mengelus rambut gue. Gue hanya mengangguk lesu.

"Oh ya...Kak. Kok Kak Vesta gak pernah kelihatan sih? Sekali-kali ajak main kek ke rumah." ucap gue. Gue merasa kaki gue ditendang sama kak Keeynan. Hih kenapa sih orang nanya do-
yaampun gue kelepasan.

Gue baru sadar masih ada Mama Papa. Pantesan.

"Vesta? Vesta siapa?" Tanya mama. Mampus gue harus jawab apa.

"Eh. Itu, apa..itu ma. Merk nugget." jawab Kak Keeynan

"Heleh itu Fiesta, bukan Ma. Itu teman spesial Kak Keeynan," jawab gue. Kak Keeynan cuma melotot kearah gue. Gue hanya menyengir menaikan sebelah alis.

"Oh, Mama jadi penasaran. Yakin cuma temen Kak? Lain kali ajak ke rumah dong."

Kak Keeynan menghela nafas sementara gue cuma menahan tawa. Rasain.

"Iya cuma temen kok. Iya deh kapan-kapan Keeynan ajak ke rumah." jawab Kak Keeynan pasrah

"Kalau kamu, putri cantik kesayangan Papa. Gimana hubungan kamu sama Surya?" tanya papa

"Lancar kok pa. Mulus semulus pantat bayi."
Papa dan Mama tertawa sementara Kak Keeynan mengacak rambut gue.

"Kamu ini. Ada-ada aja." ucap Papa sambil menggeleng.

"Papa sangat setuju kamu berhubungan dengan Surya. Dia anak baik, cerdas, mapan lagi. Calon menantu yang idaman kalau kata Mama." ucap Pala mengulum senyum.

"Papa apaan sih. Aku itu masih SMA. Kok udah ngomongin menantu segala."

"Loh, Papa cuma bilang calon menantu idaman, bukan nyuruh kamu menikah sekarang. Kamu aja yang ngerasa." Papa, Mama, dan Kak Keeynan terbahak sementara gue diem menahan malu.

"Kepedean. Kasihan deh." ejek kak Keeynan
Gue hanya mendengus.


Setelah acara makan keluarga, gue kembali ke kamar. Saat gue membuka ponsel gue yang ada di nakas ternyata ada Line masuk dari Surya.

BernvardSurya: Hei, sayang ;)

Adhelia: Heiiiiiiii

BernvardSurya: Miss you

Ooooouccch manis banget sih cowok gue. Pengen peluk

Adhelia: Miss you too:( Hari libur ngapain aja?

BernvardSurya: Cuma kumpul sama keluarga di rumah. Kebetulan kakak aku lagi pulang dari Perancis.

Adhelia: Kamu punya kakak selain kak Arvel? Baru tahu lho

BernvardSurya: Iya dong. Kakak cewek. Kapan-kapan aku kenalin sama keluarga aku ;)

Ya emang setahu gue dia cuma punya kakak satu yaitu kak Arvel. Gue juga belum pernah ketemu orang tuanya sih.

My Teacher My Love [KaryaKarsa dan KBM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang