Part 19

181K 6.3K 70
                                    

Seminggu ini gue disibukan dengan ujian akhir semester. Dan itu bikin gue ekstra belajar keras untuk mendapat nilai diatas rata-rata.

Bahkan Surya juga membantu gue untuk belajar materi-materi yang belum gue pahami. Bukan hanya mata pelajaran bahasa Inggris, tapi semua. Catat. SEMUA. Inget dia jenius jadi semua mata pelajaran itu berasa seujung kuku buat dia. Gue bersyukur banget punya dia. Jadi tambah sayang deh gue sama dia. Cinta juga deng hehe.

Pasti dari kalian ada yang pernah bertanya-tanya kenapa sampai sejauh ini gak ada pelakor di antara kami. Jawabannya adalah karena kami, gue dan Surya sepakat untuk saling percaya. Memang kadang masih suka saling cemburu, hanya saja balik lagi ke kesepakatan awal kalau harus saling percaya. Kami sama-sama sadar dan jaga hati pasangan masing-masing. Lagian mana ada orang-orang dari lingkungan sekolah berani goda-goda Surya, cari mati apa. Gak sayang pendidikan dan karir apa.

Ada sih yang masih suka sirik-sirik, tapi gue dasarnya orang cuek yaudah bodo amat, malas menanggapi hal gak penting. Toh gue dan Surya masing-masing masih bersikap profesional saat  dalam lingkungan sekolah. Surya memperlakukan gue sama seperti dia memperlakukan murid-murid lainnya.

"By, kan katanya seminggu setelah UAS sekolah bakal adain event ya?" Tanya gue. Saat ini gue sedang makan siang berdua sama Surya di cafe dekat gedung sekolah.

"Iya, kan ulangtahun sekolah."

Gue menepuk kening pelan
"Oiya, lupa." Lupa mana inget kan ya.

"Katanya ada lomba antar kelas gitu ya. Wali kelas juga wajib ikut. Jadi kamu harus ikut. Kamu kan wali kelas aku."

"Iya, sayang. Aku bakal berpartisipasi juga sama acara itu. Rencananya sih ntar ada promnight waktu di puncak acara."

"Wah seru dong. Asiiik." jawab gue sumringah

Surya menatap gue aneh.
"Tahun kemarin emangnya gak ada promnight?" Tanyanya heran. Gue menggeleng lemah.

"Gak ada. Cuma sebatas jalan sehat sama bakti sosial aja. Gak seru kan? Mana dulu lombanya dikit banget, kaya lomba 17an. Mana hadiahnya cuma ciki." keluh gue

"Oke. Aku bakal berusaha buat ulang tahun sekolah tahun ini seseru mungkin."

"Janji?"

"Iya, janji. Nanti aku rundingin sama kepala sekolah." Kami ber-pinky swear dan tertawa.

Akhirnya acara itu tiba. Dijadwalkan hari ini adalah lomba-lomba antar kelas. Gue dan teman-teman sekelas sudah siap memakai baju olahraga, sementara Surya pake kaos seragam untuk guru khusus acara HUT sekolah gue. Dia mau pakai apapun, mau rapi mau berantakan tetap aja ganteng.

"Eh gue ikut lomba tumpeng bareng Danisha sama Sella." Ucap Salsha

"Yaaaaah masa gue yang ikut lomba cerpen." keluh Anggi

"Gak papa kali, Nggi. Elo kan pinter bikin cerita. Katanya pengen jadi penulis novel, ya harus mulai dari ini biar lo sukses kedepannya." ucap gue bijak.

"Kepala lo gak kepentok kan, Dhel?" Tanya Salsha sambil menyentuh kening gue yang langsung gue tepis.

"Kepentok pala lo!"  jawab gue ketus sementara mereka hanya tertawa.

"Iya deh. Gue bakal semangat." ucap Anggi

"Eh katanya ada lomba buat wali kelas sama perwakilan kelas lho. Dan lo wajib ikut buat perwakilan sam Mr. Surya." ucap Salsha

"Kok gue sih?" Protes gue

"Ya emang lo rela gitu, posisi lo digantiin sama Diva?" Tanya Keyra
Whaat?! Diva?! Cabe kering?!

My Teacher My Love [KaryaKarsa dan KBM]Where stories live. Discover now