Chapter 2

3.9K 226 1
                                    

Telah di ubah!!!
{22 juli 2016}



Apa Fujimura akan menerima kueku ya? Setelah aku mengganti seluruh pakaian menjadi piama aku pergi ke kamarku dan bersiap untuk pergi tidur. Tanganku menggapai tirai di jendela namun aku melihat sosok Fujimura yang tengah berdiri di depan apartementku, dia belum pulang sama sekali dari tadi padahal ini sudah jam 11:00 malam. Aku merebahkan diriku di atas kasur dan menarik selimut yang menutupi tubuhku sampai leher.

***

Author POV

Noguchi telah terbangun dari jam 04:00 pagi demi membuat kue jahe yang akan ia berikan untuk Fujimura.

"daahhh selesai!" Noguchi memekik kecil setelah dia selesai menghias kue jahe nya dan di taruh di toples dengan hiasan pita merah.

"dia pasti suka" Noguchi menepuk nepuk dress putihnya dan berjalan ke ruang tamu. Setelah mengambil tas slempangnya dia membuka pintu apartementnya dan mengunci nya dari luar.

"halo-"

Samar samar Noguchi mendengar suara bariton seseorang, seperti nya sedang menelpon. Ia melangkah lebih jauh dan menemukan Fujimura yang tengah berdiri membelakanginya.

"Fujimu-"

"Penjagaan terhadap Noguchi berjalan lancar. Tidak ada perasaan khusus saya hanya ingin berguna bagi bapak." Fujimura berbicara dengan seseorang yang sepertinya papah noguchi.

Noguchi memberhentikan Langkah nya dan mundur beberapa langkah. Hatinya sakit dadanya terasa sesak, mengetahui Fujimura hanya menjalankan Tugasnya bukan untuk menjaganya dengan kasih atau Semacamnya. Ya ia hanya terlalu mengharapkan Fujimura.

Saat Noguchi ingin berbalik dan pergi tangannya di tahan oleh tangan yang kokoh dan membekap mulutnya. Ia sama sekali terkunci dan tidak bisa bergerak.

"akhirnya kau sendirian juga. Kau tahu Body Guard mu itu sangat merepotkan" suara seorang laki laki terdengar jelas oleh Noguchi.

"hmpp!!" Noguchi memberontak sekuat tenaga namun tetap saja dia kalah telak karena tenaga laki laki lebih kuat dari nya.

"diam lah!!" orang itu membekap Noguchi dengan sebuah kain yang sudah di beri obat bius.

**

"baik pak selamat siang" Fujimura menutup telepon nya dan mengedarkan pandangannya. Sepertinya tadi dia mendengar suara manggilnya namun orang itu sudah tidak ada.

*srek... Srek.. Ckit!!* Fujimura melihat sebuah mobil sedan hitam melaju dengan kecepatan tinggi namun seperti nya ada yang mencurigakan dari mobil itu.

Akhirnya ia memutuskan untuk mencari Noguchi ke dalam apartementnya, ia ketuk berkali kali pintu itu namun penghuni nya tidak kunjuk membuka pintunya. Jari jari Fujimura dengan lihai menekan satu persatu digit pass apartement itu dan terbuka namun di dalam  tidak ada siapapum.
Kepanikannya bertambah dua kali lipat. Dengan cepat ia berlari keluar dari apartement dan menemuka sekotak kue jahe di dalam kantung pelastik dekat semak pintu keluar.

Kue jahe yang sedikit gosong dan bentuk nya yang tidak karuan sudah pasti Noguchi yang membuatnya. Fujimura merogoh kantung celananya dan menekan nomor.

"yudo hubungi beberapa petugas dan lacak Noguchi sekarang juga."

"..."

"dia menghilang!" Fujimura menutup telepon nya dan mengacak ngacak rambutnya frustasi.

Noguchi Pov ~

Aku membuka mataku perlahan dan membiasakan mataku dengan cahaya yang masuk. Kepala ku terasa sangat pusing, seketika aku ingat ada orang yang membekapku. Aku baru sadar ini adalah sebuah bangunan tua reot, seperti nya bekas kandang karena baunya menyengat disini.

"kok sudah bangun?!" seorang laki laki dengan tubuh jangkung menatap ku aneh.

"wah.. Sepertinya salah dosis." pria di sebelahnya mengankat tangannya dan melihat secarik kertas yang ada di tangannya.

"Lepas!! Lepaskan aku!!!" aku berteriak sekeras mungkin sambil memberontak, tubuhku di ikat di pilar dan di ikatannya kulitku terasa perih karena tergesek tali.

"Diamlah" seorang laki laki datang dari belakang kedua laki laki tadi namun badannya lebih kekar.

"aku tidak akan diam sebelum kalian melepaskanku!!" aku berteriak sampai rasanya ternggorokanku sakit.

*Plak!!*

Satu tamparan mendarat mulus di pipiku dan rasanya perih, kurasakan sesuatu mengalir di daguku. Bibir ku sobek karena terkena tamparam laki laki brengsek itu.

"diam sebentar lagi mobilnya sampai" dia berkata dingin lalu berlalu pergi.

"nee... Noguchi-chan.. Sekarang telpon papahmu dan minta uang tebusan yang banyak. Kalau tidak... " laki laki itu menyentuh leherku dan itu berhasil membuatku merinding.

"ehk!! Papah..!! Tolong!" aku berteriak dalam hati.

*Brak!!*

Sekejap Pintu gudang yang di kuci itu rubuh, entah karena faktor kekuatan orang itu atau memang pintunya yang reot.

"lepaskan dia" suara itu..

"Fujimura!!" aku berteriak dan memberontak.

"Cih!! Diam sialan!" orang yang membekapku menjambak rambutku kasar,setitik air mataku mulai jatuh.

Fujimura berlari ke arah orang itu dan langsung memukul rahangnya keras, ia terjatuh tersungkur. Setelah itu sekitar 10 orang laki laki dan 3 perempuan dengan mengenakan jas hitam yang sama seperti Fujimura.

"kau tak apa nona?" seorang gadis dengan rambut coklat sebahu melepaskan ikatanku dan memberiku baju hangat.

"hei jangan menangis.. Ayo pulang dan makan kuenya" Fujimura menghampiri ku dan berjongkok di hadapanku.

"heuk... Hiks.. Huaa... Maaf kuenya sedikit gosong dan gagal" aku menangis sejadi jadinya tanpa peduli tatapan nya.

"hmp.. Kau masih saja memikirkan kuenya" Fujimura memelukku dan menyandarkan kepalaku di dada bidangnya.

Bersambung....

My Body Guard (complete) Where stories live. Discover now