Chapter 16: Realization

61.4K 5.2K 315
                                    

"Baiklah, kalian lanjutkan penyelidikan ini dan beri tahu pengawal untuk mengetatkan penjagaan istana." Achromos memerintahkan tiga orang tim penyelidik di hadapannya untuk keluar dari ruangannya.

"Baik, Yang Mulia." Jawab tim penyelidik  sambil keluar dari ruangan.

Achromos mengetuk-ngetukan jarinya dengan sedikit gelisah. Ada sesuatu yang janggal baginya. Informasi yang diberikan tim penyelidik tadi membuatnya menyadari sesuatu. Ia lalu menyambar buku kuno yang ada di atas mejanya. Tim penyelidik mengatakan mereka menemukan sesuatu yang berkaitan dengan Schatten di buku itu. Dengan sedikit tergesa-gesa, Achromos membaca kalimat demi kalimat yang ada di buku itu dengan seksama.

I.. Ini!! Tidak mungkin! Seru Achromos dalam hati setelah membaca satu kalimat yang ada di dalam buku tersebut. Jarinya mengepal erat dan tatapan matanya langsung berubah tajam.

"Cain," ujarnya pada Cain yang sedari tadi meminum tehnya di sofa.

"Iya, Yang Mulia?" Jawab Cain.

"Aku ingin kau menyelidiki sesuatu."

*

"Jane, ayo kita pergi." Achromos tiba-tiba saja muncul saat Chroma sedang ditata rambutnya oleh Mysha di dalam kamar. Chroma segera meminta Mysha untuk berhenti lalu menengok.

"Pergi? Pergi ke mana, Yang Mulia?" Tanya Chroma.

"Ikut saja." Balas Achromos singkat.

Ya ampun.. raja ini semena-mena saja! Desis Chroma dalam hati.

Achromos mengulurkan tangannya yang diraih oleh Chroma dengan sedikit ragu.

"Mysha, aku pergi dulu." Ujar Chroma. Mysha langsung menundukkan badannya dalam-dalam.

"Te, tentu saja, Yang Mulia. Semoga hari Anda menyenangkan, Ratu Jane, Raja Achromos." Balas Mysha.

Achromos dan Chroma kemudian melangkah ke luar kamar. Dalam hati, Chroma bertanya-tanya kenapa Achromos tiba-tiba mengajaknya pergi. Hal ini sangat tidak wajar. Mungkinkah ada sesuatu yang direncanakan Achromos?

"Jane." Panggil Achromos--memecahkan lamunan Chroma.

"Iya, Yang Mulia?" Balas Chroma.

"Kalung, anting, atau gelang?" Tanya Achromos.

"Hah?" Balas Chroma lagi. "Maksud Yang Mulia?"

Achromos berdecak. Chroma memang benar-benar seperti Cain versi perempuan--dengan tingkatan yang lebih rendah tentunya.

"Kalung, anting, atau gelang??!" Achromos sedikit meninggikan suaranya karena kesal.

"Ka, kalung.. mungkin?" Jawab Chroma dengan ragu.

Raja bodoh ini benar-benar aneh hari ini. Apa dia salah makan?? Batin Chroma.

Achromos menghentikan langkahnya setelah sampai di depan sebuah rumah kaca yang cukup besar. Ia lalu menarik Chroma masuk.

Chroma langsung terkesiap melihat isi rumah kaca tersebut. Berbagai macam bunga warna-warni terlihat berkilauan diterpa sinar matahari. Bahkan di dalamnya juga terdapat berbagai jenis kupu-kupu cantik. Baru pertama kali Chroma melihat bunga yang begitu banyak dan berwarna-warni.

"Wuaaaah~ indah sekali!" Seru Chroma sambil membuka mulutnya dengan lebar.

Achromos hanya berdiri di sebelah Chroma sambil melipat tangannya. Ia memperhatikan gadis mungil yang sekarang sedang berlari kecil sambil mencium harum bunga-bunga yang ada di sana. Sesekali ia juga mengejar kupu-kupu yang berada di dekatnya. Hal itu juga cukup mirip dengan sifat Cain. Tanpa Achromos sadari, ia menyunggingkan senyuman tipis di sudut bibirnya.

Chroma & Achromos [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora