Eldinar Citra

7K 486 16
                                    

Nadia POV

1 New Message

From: Nita Anggraenis
Gue udah tau nama dan kelas siswi itu.

Seriusan nih Nita tau? Ajegile mantep bener. Aku pun membalas pesan Nita dengan rasa penasaran yang tinggi. Hebat sekali dia bisa mendapatkan info secepat itu.

To: Nita Anggraenis
Siapa? Lo tau dari mana?

Hanya selang beberapa detik ponselku sudah kembali berdering.

1 New Message

From: Nita Anggraenis
Namanya Eldinar Citra. Dia anak 12 Ak 3. Taulah.. apasih yang gak gue tau? Hahahaha :D

Lihat, percaya diri sekali dia. Tapi aku masih penasaran dari mana dia mendapatkan info itu. Apa informasi ini akurat dan dapat dipercaya? Dari pada bingung, aku pun kembali mengirimkan balasanku kepadanya.

To: Nita Anggraenis
Akurat gak tuh infonya?

1 New Message

From: Nita Anggraenis
Akuratlah enak aja lo. Informan gue terpecaya bro :p

To: Nita Anggraenis
Masa..? Emang siapa?

1 New Message

From: Nita Anggraenis
Kepo kan lo? Hahahaha :D

Nita sungguh menyebalkan. Lebih baik aku tidak usah membalas pesannya lagi. Oh iya Deo, aku harus memberitahunya mengenai nama siswi itu walaupun aku sendiri belum begitu percaya. Besok akan ku tanyakan langsung pada Nita atau akan ku suruh Deo yang bertanya padanya.

Aku berjalan menuju kamar Deo yang ada di sebelah kamarku. Aku membuka knop pintu dan masuk ke kamarnya.

“Deoooo!!” Teriakku dan berlari menaiki kasurnya

“Apaan sih Na?” Jawab Deo sedikit kesal. Tumben gak latah?

“Lo harus tau. Gue udah tau siapa nama siswi itu dan dia kelas berapa?” Deo terlihat terkejut dengan perkataanku

“Siapa? Kelas berapa? Lo tau dari mana?” Tanya Deo bertubi-tubi sambil memicingkan matanya kearahku dan juga mendekatkan wajahnya kearahku

Aku mendorong keningnya menggunakan jari telunjukku dan dia mendengus kesal “Gue tau dari Nita. Namanya Eldinar Citra dia anak kelas 12 AK 3.”

“Nita tau dari mana?”

“Gatau. Tadi gue tanya dia tau dari mana eh dia malah jawabnya bercanda yaudah gue ga bales smsnya lagi.”

“Yaudah besok tanya aja lagi. Ini kan belom pasti jadi jangan terlalu dipikirin. Udah sono gue mao tidur.” Wah kurang ajar sekali anak ini, berani-beraninya dia mengusirku

“Songong amat lo mas.” Diam-diam aku mengambil bantal dari kasur

“Suka-suka gue lah mba. Udah sono kel--”

Pluk.

“Nanaaa!! Awas ya lo! Durhaka lo sama gueee!”

Aku melempar bantal itu ke wajahnya setelah itu aku berlari ke kamarku dan mengunci pintunya, dari dalam sini masih dapat ku dengar suara teriakan Deo yang menggelegar hahahaha.. rasakan itu.

Hah, sudah malam lebih baik aku tidur sekarang. Selamat malam.
.

.

.

Aku berjalan menuju kelasku. Ralat, bukan aku tapi kami.

Aku memasuki kelas, mataku langsung tertuju pada seorang gadis yang sudah duduk manis di bangkunya. Aku menghampirinya karena di samping gadis itu adalah tempat dudukku.

TOILET LANTAI 2 (COMPLETED)Where stories live. Discover now