Kebenaran

6.6K 515 10
                                    

Satu-satunya orang yang dekat dengan Dinar di sekolah adalah Adilla. Satu-satunya petunjuk yang kami punya juga hanya dia. Mungkinkah semuanya akan terungkap di tangan Adilla? Apakah dia mengetahui sesuatu? Bagaimana kalau tidak? Kami harus kemana lagi? Kami harus bertanya pada siapa lagi?
.

.

.

Sabtu sore ini aku, Deo dan juga Nita akan mendatangi rumah Adilla Giovani. Sebelum itu aku dan Deo menjemput Nita terlebih dulu setelah itu kami langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah Adilla.

Saat kami tiba di depan rumahnya, Nita sudah berdiri di depan pagar. Dia pun langsung masuk ke dalam mobil. Perjalanan kami hanya terisi obrolan-obrolan ringan. Salah satunya seputar kami harus memanggil Adilla dengan sebutan apa? Kakak atau tante? Tidak penting memang.

Kami sampai di sebuah rumah, rumah ini tidak besar juga tidak terlalu kecil. Pagarnya pun tidak terlalu tinggi. Dari luar aku dapat melihat halaman rumah berwarna putih itu penuh dengan tanaman. Diantaranya bunga anggrek dan juga mawar. Rumah itu terlihat nyaman.

"Permisi!" Teriak kami dari luar, tidak berapa lama keluarlah seorang wanita paruh baya. Dia menghampiri kami dan membuka gerbangnya.

"Cari siapa ya mas, mbak?"

"Maaf Bu, apa benar ini rumah Tante Adilla Giovani?"

"Ada apa ya kalian mencari anak saya?" Tanya ibu itu ramah

"Kami ada sedikit keperluan Bu." Jawabku sambil tersenyum

"Tapi Adilla sudah tidak tinggal bersama saya lagi. Dia kan sudah menikah, jadi dia ikut suaminya."

"Oh begitu. Apa kami boleh tahu dimana tante Adilla tinggal sekarang Bu?"

"Tentu. Nah catat ini ya," Ibu itu memberikan kami sebuah alamat, aku pun mencatat alamatnya di ponselku. Setelah berterimakasih, kami bergegas pergi menuju alamat itu. Kami tidak ingin menunda-nunda waktu.

Dan disinilah kami, di ruang tamu Tante Adilla. Rumah yang nyaman, saat ini hanya ada dia dan juga putranya yang ku perkirakan berumur lima tahun. Suami Tante Adilla belum pulang kerja. Jadi tinggalah mereka berdua.

Kami sudah menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami kerumahnya. Kami memintanya memberitahu apapun yang dia ketahui tentang Dinar. Awalnya dia menolak dan mengaku bahwa dia tidak mengetahui apapun, tapi setelah kami desak akhirnya dia bersedia menceritakannya.

"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi Tante?"

Adilla POV

Aku terkejut bukan main, saat anak-anak itu bertanya kepadaku mengenai Dinar. Bagaimana mereka bisa tau soal Dinar? Dinar bahkan sudah meninggal sejak 15 tahun yang lalu. Mereka bertanya apakah aku tau sesuatu? Aku harus jawab apa? Aku takut, ancamannya masih berputar-putar di otakku seperti kaset rusak.

Aku memang tau suatu hal. Suatu hal yang sangat penting, bisa dikatakan akulah kuncinya disini. Aku merahasiakan apa yang pernah ku keketahui kepada siapa pun. Termasuk para polisi itu. Aku membuat sahabatku menderita. Aku yang membuatnya tidak dapat keadilan karena kebungkamanku. Aku juga membuat dia terbebas dari tanggung jawabnya.

Mereka terus saja mendesakku. Haruskah aku membuka rahasia itu sekarang? Mungkinkah ini waktu yang tepat? Dapatkah mereka menggantikan peranku yang seharusnya sejak dulu aku lakukan? Dinar, inikah saatnya?

"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi Tante?"

Pertanyaan pemuda itu membuatku bungkam, membuat kepingan-kepingan ingatan yang ingin sekali aku hilangkan perlahan mulai muncul. Ingatan yang membuatku hampir gila karena terus memikirkannya.

TOILET LANTAI 2 (COMPLETED)Where stories live. Discover now