Dosen telah keluar dari ruangan kelas calista. Calista memasukkan buku pelajarannya. Aldo menghampirinya menatap aktivitas calista.
"Apaan si liatin gitu?" tanya calista
"Tidak, ayo kekantin kita masih punya 1 kelas lagi."
"Ayo" ucap calista semangat.
Aldo dan calista keluar dari kelasnya. Dipertengahan jalannya fira memanggil calista.
"Calista... Calista tunggu" teriak calista. Calista dan aldo menghentikan langkah kakinya kemudian mengengok kebelakang.
"Kenapa meninggalkan aku, aduh capek lari ngejar kamu cepet banget jalannya."lanjut fira.
"Maafkan aku fira, tadi aku sangat lapar jadi lupa sama kamu."
"Menyebalkan." ucap fira sebal sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ya sudah ayo kekantin."
Calista, aldo dan fira berjalan bersama. Sampai di kantin mereka duduk dipinggir jendela.
"Kalian mau pesen apa, aku pesenin." tanya calista.
"Aku bakso" jawab fira antusias.
"Kamu aldo?"
"Aku sama." jawab aldo.
Aldo memang di tersia sering mencoba memakan daging dan sayuran dari pada darah. Dia melakukan itu agar suatu saat jika bertemu calista, calista tidak jijik pada dirinya.
Calista pergi menuju petugas kantin campus untuk memesan makanan mereka.
"Kamu apa hubungan dengan calista?" tanya fira selidik.
"Aku sepupunya."
"Wah beruntung ya calista punya sepupu yang cakep kaya kamu do?"
"Hmmmm..." jawab aldo.
Tak lama kemudian calista kembali. Cemburu rasanya melihat tatapan fira pada aldo. Cemburu benarkah dia cemburu. "Calista ingat dia itu sepupumu." ucap calista dalam hati.
Petugas kantin datang dengan membawa pesanan mereka. Calista memakan makanannya dengan sebal.
Setelah makan dari kantin aldo, calista dan fira menuju kelasnya. Calista masih saja cemberut dan tidak konsen dengan penerangan dosen.
Setelah kelas selesai calista langsung melangkah kakinya dengan cepat keparkiran masuk kemobilnya Aldo mengikuti calista masuk kemobil. Didalam mobil aldo dan calista hanya terdiam.
Sekitar 20 menit calista dan aldo sampai dirumah calista. Calista melangkahkan kakinya dengan cepat.
"Kamu kenapa si calista."
"Aku gak apa-apa kok."
"Gak apa-apa kok jutek dan cemberut gitu."
"Aku beneran." ucap calista.
Aldo mendekati calista. Calista melangkah mundur sampai dia terpojok didinding. Aldo menatap manik mata calista. Calista diam tak berkutik.
#Calista pov#
Aku dan aldo berpandangan dalam dan sangat lama. Jantungku berdegup dengan cepat. Jantung ini seperti mau copot. Jarakku dan aldo semakin dekat dan dekat. Jarak wajah kali cuma bejarak 5cm. Aku menelan ludahku dengan kasar.
"Eeeeeeeeeek" suara cegukan yang keluar dari mulutku. Aldo tertawa melihatku. Ya ampun betapa bodohnya aku. Aldo mengelus pipiku. "Pipimu memerah." ucap aldo sambil mengelus pipi calista. Aldo mengeluarkan sebuah kalung dari dalam sakunya kemudian memasangkan kalung itu pada leherku. "Kalung ini dapat membantuku untuk menjagamu." ucap aldo kemudian pergi.

YOU ARE READING
PRINCESS TERSIA
RandomBerkisah dari seorang putri calista dari kerajaan Tersia. Kerajaan Tersia adalah kerajaan yang dihuni oleh vampire berdarah murni sedangkan sang putri adalah seorang setengah vampir dan setengah manusia. Dia memiliki tubuh mati tapi dia memiliki dar...