Part 24

2.4K 111 2
                                    

Saat ini aku dan calista sudah sampai di kampus dari tadi dia seperti menghindar dariku mungkin dia saat ini sedang marah atau malu karena perdebatan tadi pagi. Dia berjalan sangat cepat meninggalkan aku.

Setelah selesai kuliah pun sama dia masih diam dan jutek sama aku. Di dalam mobil senyap tanpa ada obrolan dari kami.

"Kenapa kok diem gini?"

"Gak!" ucapnya jutek.

Jawban yang super duper jutek itu membuat aku kembali terdiam. Ku lihat dipinggir jalan ada toko menjual es krim calista sangat suka sekali dengan es krim. Ku tepikan mobil yang ku kendarai.

"Kenapa berhenti?"

"Ayo keluar?"

"Gak!"

"Gak mau es krim nie?" ucapku yang membuat matanya berbinar tapi beberapa lama kemudian di mengalihkan mukanya kearah jendela.

"Gak!" ucapnya.

"Yakin?"

"Iya!"

Aku tinggalkan dia sendiri di mobil. Aku keluar membeli es krim ku makan es krim yang baru ku beli di dalan mobil. Calista sedikit melirik kearahku aku tau dia sangat ingin es krim.

"Ini?" ucapku dengan menyodorkan es krim kepadanya. Dia terdiam tapi kemudian dia mengambilnya. Aku sedikit terkekeh melihat dia makan es krim seperti anak kecil blepotan. Ku ambil tisu ku elap mulutnya dia menatapku. "Duk duk duk duk" suara jantungku yang berdegup kencang.

Dia menjauhkan wajahnya dariku. Suasana kembali jadi canggung. Ku habiskan es krimku kemudian aku mengendarai mobil kembali.

Sesampainya dirumah calista buru-buru masuk kedalam rumah.

#Aldo pov end#

***

Calista membuka pintu rumahnya dia bingung kenapa sang ayah dirumah bukannya dia di kantor. Calista mendekati ayahnya.

"Ayah tidak kerja?"

"Tidak, ayah sedang ingin dirumah bersamamu."

"Ayah tumben banget."

"Aldo kemarilah" panggil antonio.

"Ada apa paman?"

"Calista, aldo ayah ingin kalian liburan ke negara tersia."

"Tersia negara apa itu?"tanya calista.

"Negara yang indah pasti kamu suka, disana kamu bisa bertemu ibumu."

"Sungguh yah?"

"Iya calista"

"Calista mau ayah, heh aldo aku mau ketemu bunda, aku seneng banget." ucap calista sambil jingkrak-jingkrak.

"Kalian siap-siaplah, besok kalian berangkat."

"Ayah tapi kami kuliah?"

"Tenang saja sayang semua sudah diatur sama ayah."

Calista langsung jingkrak-jingkrak kegirangan sedangakan aldo hanya diam. "Asal kamu tau calista disana kamu akan penuh bahaya" ucap aldo dalam hati.

Calista memasuki kamarnya memasukkan beberapa baju kedalam koper merah jambunya dengan tersenyum.

PRINCESS TERSIAWhere stories live. Discover now