1

5.7K 115 1
                                    

Panitia MOS sibuk mengoceh sana-sini, sementara mataku pun sibuk sedari tadi mengamati seorang senior yang memisahkan diri dari kumpulan senior lainnya. Iran menyikutku.

"Apa?"

"Mata lo tuh, jagain dulu. Entar kedapatan, tau rasa deh lo."

Aku menyengir nggak jelas. Lagian kan kesempatan memandang sang senior keren itu. Dia nggak cuma keren, tapi cool, dan yang membuatku tertarik adalah karena dia kadang-kadang suka menyendiri walaupun suasana lagi ramai-ramainya. Tapi aku yakin dia bukan orang aneh.

"Mungkin Riva ada yang mau disampaikan?" seorang panitia menyebut namaku. Iran menyikutku lagi. Aku menoleh.

"Ng... nggak, Kak."

"Oke ya, kalo gitu konsen plis."

Aku melirik Iran yang tersenyum menang. Huh.. setidaknya aku nggak kena bentakan, cuman teguran doang.

Upacara penutupan MOS sebentar lagi berakhir. Dan aku sudah mengantongi tanda tangan si senior keren itu. Andra. Well, namanya juga keren. Aku diam-diam tersenyum dalam hati.

***

Cinta Datang TerlambatWhere stories live. Discover now