Chapter 11: Act Like a Human, Anabeth! (2)

251 12 0
                                    

>>Eps. Lalu...

"Besok, aku subuh-subuh taro kaca di kamar kamu. Kamu besok makan aja di kamar. Jangan terlalu berisik. Mengerti?"

"Oke. Tony?"

"..... Apa?"

"Makasih."

Tony tersenyum kepadaku.

Astaga, dia manis sekali dalam senyumannya. Mukaku seketika itu juga memerah. Dia meninggalkanku di kamar mandi. Sudahlah, aku sekalian saja pergi mandi.
.
.
.
.
.

Um.... Sudah semakin malam. Aku memperhatikan Tony dan Angelo yang sedang asik main mainan yang namanya PS10 (?). Aneh, mereka bisa menggerakkan orang-orang yang ada di dalam televisi dengan menggunakan alat yang mereka pegang. Muka Tony santai bermain, sedangkan Angelo kelihatannya tegang memainkannya.

"Kok berantem terus mainnya? Q_Q"

"Ini emang game berantem. Maklum kalau mainnya tonjok-tonjok, tendang-tendang, sama ngeluarin kemampuan gitu... --" "

"Anabeth belum pernah main PS10?"

" *geleng-geleng* "

"....."

"Duh, HP nya tinggal dikit lagi!"

"Hah, berantem pake Handphone?"

"....."

"Bukaaaan, HP itu Health Point, alias nyawa si karakter yang kita pake!"

"Ooooo...."
.
.
.
#P1 WIN!#

"Ah, kalah lagi deh -3- jago amat mainnya sih lu, Ton!"

"..... hoki, kali?"

"Hoki ndasmu (?) ! Dari tadi udah menang 4 kali, sama sekarang jadi 5!"

"Eh, aku penasaran sama game yang kalian mainin... ajarin aku mainnya dong~"

"Angelo, ajarin tuh Anabeth, sekalian gantian mainnya."

"Ah, aku sih ahlinya kalo soal ngajarin! Sini~"

Aku menghampiri dan duduk di antara Tony dan Angelo. Aku baru pertama kali memegang alat yang mereka tadi pegang yang kata mereka namanya console stick. Hebat, tanpa kabel, aku tetap bisa memilih panel-panel yang muncul di televisi. Canggiiiiih!

"Nah, ini buat ubah seleksi, yang ini blablablabla....."

Angelo menjelaskan setiap tombol pada console stick dengan sangat mendetail kepadaku. Sampai akhirnya semua sudah dia jelaskan, aku memulai permainan bersama Tony.

Aku memilih karakter yang akan kugunakan. Keliatannya otot semua (?) Yang ada di layar --"... ah, ada karakter perempuan juga nih. Aku memilihnya, sementara itu Tony sudah siap dengan karakternya.

#Round 1. START!#

"Ayo, Anabeth, kamu pasti bisa!!"

Permainan dimulai. Waduh, aku baru bisa menggerakkan si karakter yang aku pilih. Sementara Tony terus memojokkanku, tiba-tiba terlintas dari pikiranku, aku pun memutuskan untuk melompatinya!

Hap!
Sekarang karakter Tony yang terpojok!

"Anabeth, serangggg!!"

"Gi...gimana?!"

"Pencet-pencet aja, ntar muncul jurusnya!"

"Eeeeeeh??!"

"....."

Black HeartWo Geschichten leben. Entdecke jetzt