17.

1.7K 176 8
                                    

"Dekk! Cepetan atau gue tinggal!" teriak Fauzan dari bawah kepada Fanna.
"Iyaa bentarr! Gue lagi ngiket tali sepatu." balas Fanna.

Setelah bertemu kembali dengam Varo, Fanna terus memikirkannya, tidak bisa tidur,
Ngga, ngga selebay itu kok, ia cuma memikirkan Varo saja.
Karena entah kenapa, akhir akhir ini, ia tidak terlalu peduli dengan Varo.

"Yuk, berangkat." ajak Fanna.
"Ayo cepet, tadi lo suruh gue cepet cepet, sekarang lo sendiri yang lama." ucap Fanna dengan kesal.

"Elah, lo juga tadi lama, sabar kek gua lagi rapihin rambut, gue kan harus tampil perfect nanti di depan Lora." balas Fauzan.

"Yeu, tai lo."
"Gue manusia, lo tai."
"Tai banget sih, bisa ya Kak Lora mau sama lo."
"Ya karena gue ganteng, baik, dan tidak sombong."
"Serah lo deh, lama lo kayak anak persilangan bekicot sama ulet!"
"Bekicot masih mau, ulet gue gamau! Bikin gatel."
"Heh! Ulet emak lo, nanti diamukin ama bekicot lo!"
"Wah, tanpa sengaja lo ngatain mamah ulet loh."
"Oiya mampus kan gue, khilaf gue."
"Yeu dasar tai kangguru."
"Udah ah, bacot lo Jan, nanti telat!"

Sekedar informasi, Lora dan Fauzan memang sudah pacaran sehari setelah mereka kencan. Sepertinya, memang dari awal Lora sudah menyukai Fauzan.

"Jan, ceritain dong gimana lo pas nembak Kak Lora?" tanya Fanna.
"Kepo." hanya satu kalimat jawaban dari Fauzan.

"Seriusan ih, gimana?" desak Fanna kembali.
"Gue nembak dia, dia nerima, kita jadian deh. Selesai." balas Fauzan dengan nada malas.
"Tai."

"Jadi? Gimana?" tanya Fauzan tiba tiba.
"Gimana apanya sih?" balas Fanna dengan nada jutek. Balas dendam.
"Lo sama kakak sendiri gaboleh jutek jutek dong, kena karma baru tau rasa!" ucap Fauzan dengan menoyor kepala Fanna.

"Yaudah, gimana apa maksudnya, abang Fauzan yang paling GANTENG sedunia?" ucap Fanna memanis maniskan, dan juga menekankan kata ganteng.

"Gimana hubungan lo sama Fauzan?" tanya Fauzan kembali.
"Hubungan apaan? Emang gue ada apa coba sama dia?" tanya Fanna kembali.

"Lo suka sama dia? Cinta? Tertarik? Ada rasa? Atau apa gitu?" desak Fauzan kembali
"Lo ngomong gajelas banget sih." balas Fanna
"Liat aja nanti."

•••
"Guysss, katanya Pa Kunong gamasukk!!!" teriak Arex dengan rusuh saat masuk ke dalam kelas.

"Anjirr!! Serius lo rex? Yeyy!!"
"Akhirnya terhindar dari pelajaran laknat itu ya tuhan.."
"Asikk! Gaada ulangan!"

Disaat anak anak lainnya sedang berbahagia, ada satu anak yang berkomentar..

"Arex, kamu jangan ngubah nama orang seenaknya, wong namanya Pak Gandi, malah jadi Pak Kunong." komentar Aji, dengan logat jawanya. Ya, Kunong itu adalah singkatan dari Kumis Jenong.
"Apaan sih lo, Ji." ucap Arex.

Rex, beneran lo, gak ada Pak Kunong?" tanya Fanna.
"Kayaknya sih, gue denger dari kelas sebelah, katanya Pak Kunong gaakan masuk ke kelasnya hari ini." balas Arex.
"Yess! Akhirnya ga ulangan!"

"Apa cuma gue, yang mau ulangan?" ucap Mark.
"Lo makhluk aneh sedunia, Mark." balas Arex sambil menggelengkan kepalanya.

"Btw, ga cuman lo kok, Mark. Si Aji juga pasti maunya belajar." ucap Fanna.
"Wah iya, jangan jangan lo kembar Mark, sama Aji." balas Arex.

"Yakali gue kembaran sama dia, gue ganteng. Kalo dia, cupu." balas Mark
"Narsis." ucap Fanna dan Arex bersamaan.

Bel masuk berbunyi. Disaat biasanya mereka duduk rapi, tetapi sekarang tidak karena sedang free class.

"Tumben banget Ghani diem, kenapa dia?" tanya Fanna.
"Gatau gue, lagi kebelet boker kali dia." balas Mark.

Arex yang penasaran menepuk pundak Ghani, tetapi tidak ada respon apapun, ternyata putri Ghani sedang tidur.

"Yaelah, dia tidur." komentar Mark.

"Cium Rex, biar kayak di Sleeping Beauty." ucap Fanna. Dan dibalas anggukan dari Arex.
Dan sebelum terjadi, anak anak di kelas memperhatikan mereka.

Cup.

Sebuah ciuman dari Arex mendarat di pipi Ghani. Walau sudah ditunggu 18 detik, masih tidak ada respon apa--

"Anjir, apaan nih yang basah di pipi gue!"

--pun.

Seisi kelas langsung tertawa dengan sangat kencang.

Kriett.
Suara pintu didorong tidak dipedulikan oleh mereka.

"Anak anak, langsung siapkan kertas kalian, dan jangan ada buku, atau contekan. Yang ketahuan menyontek atau kerja sama akan saya keluarkan." ucap seseorang yang menghentikan tawa mereka.

"Loh..Pak Gandi?" ucap salah satu anak.
"Iya, kenapa?"

Seisi kelas langsung menatap Arex dengan horror.

"AREX, TAI YA LO." ucap seisi kelas secara bersamaan. Dan dengan kompak melemparkan Arex dengan kertas.

•••
Setelah mereka bertempur dengan ulangan dan memaki maki Arex di dalam hati,
Tetapi dengan berat hati Arex berjanji mentraktir seisi kelas makan siang, agar tidak ada yang menyantetnya.

"Dompet gue kosong, bro." ujar Arex sambil menindihkan kepalanya ke bahu Andra.
"Sabar ya, nak. Salah sendiri lo pake bohongin anak kelasan lo." balas Andra dengan menoyor kepala Arex.

"Tau tuh, lo pake bohong! Mana susah banget lagi ulangannya." komentar Ghani sambil memakan baksonya yang sudah mangkok ke empat. "Untung aja gue baik, jadinya gak akan nyantet lo kayak anak anak yang lain." ujar Ghani kembali.

"Iya, lo emang ga nyantet gue, tapi lo makan yang paling banyak, monyet!" balas Arex dengan menjambak rambut Ghani, seperti cewe
Sedangkan Arex dan Ghani bertengkar, Fanna dan Zera lebih sibuk fangirling. Biasa, kpopers.

"Wah, cewe murahan lagi liat liat banci korea, ya?" ujar Deira tiba tiba.
"Siapa, ya?" balas Fanna dengan nada malas.
"Lo gakenal gue? Kenalin, gue pacarnya Fauzan." Fanna tertawa kencang di dalam hati.

"Ohh..pacarnya ya pacarnya." ujar Fanna sambil terus memakan baksonya.
"Maksud lo apaan posting foto pacar gue di instagram lo?" Deira menggebrak meja.
"Apaan sih, orang gue dibajak sama Oj.." ucap Fanna terhenti menyadari kesalahannya.

"Hape gue dibajak sama Mark." Mark tersedak bakso setelah namanya disebutkan.
"Apaan sih lo, Fan.." ujar Mark berbisik bisik.
"Udah biarin aja."

"Oh iya, kemaren gue juga ngeliat loh Zur, cewe murahan ini, jalan bareng sama Nathan, pacar lo." Fanna kembali tertawa dalam hati. Orang orang bego. Batin Fanna.
"Wah, selain deketin Fauzan, lo juga deketin Nathan? Murahan banget sih lo!" ujar Azura sambil menjatuhkan mangkok bakso Fanna dan jatuh ke roknya.

Shit.

"Sialan lo, gue daritadi berusaha tenang ya, lo apa apaan sih! Gue murahan lo apaan? Obralan? Atau gratisan, pake makeup tebel banget kayak tante tante, lo bilang Kak Fauzan sama Kak Nathan pacar kalian? Yang ada mereka jijik sama dandanan lo!" ujar Fanna dengan telak. Dan langsung menumpahkan minumannya ke kepala Deira dan Azura. Yang langsung membuat luntur makeupnya. Dan seisi kantin langsung menatap mereka.

"Wah, tebel banget ya makeup lo, sampe kayak zombie." ujar Fanna dengan tersenyum sinis.

"Anjing lo!"

Plak!

Tamparan dari Deira langsung membuat pipi Fanna merah.

"Lo apaan apaan sih, Dei!" lerai Fauzan dan langsung melepaskan tangan Deira dari muka Fanna.
"Lo gapapa, Fan?" tanya Nathan.
"Ngga kok, gue gapapa." ujar Fanna sambil menunduk.

"Wah, bener bener cewe murahan! Dideketin dua cowo aja sok sok sedih." komentar pedas kembali dari Deira.

"Diem lo, bitch!" ucap Nathan yang sudah kesal.
"Sekali lagi lo giniin dia, abis lo!" ujar Fauzan dengan menatap sinis Deira.

"Zer, Mark, tolong bawa Fanna ke mobil gue, gue yang ijinin dia ke guru buat pulang." Ucap Fauzan kepada Zera.
"Oke kak."

Nathan, Arex, dan Andra yang sedaritadi diam mengikuti Fanna dan yang lainnya. Sedangkan Ghani berhadapan sebentar dengan Deira dan Azura.

"Dadah, jablay kesurupan!" ujarnya sambil melambai lambai dan kabur.

The Bawel Kpop GirlWhere stories live. Discover now