21.

1.5K 154 4
                                    

"Jan, ayo pulang!" teriak Fanna tepat pada kuping Fauzan. karena sedaritadi Fauzan tidak menyadari Fanna yang ada disampingnya. Dan karena Fauzan yang sedang mengintip ruangan tari saman.
Ya, karena disana ada Lora.

"Lah? Lo ngapain disini?" jawab Fauzan yang ternyata tidak menyadari Fanna yang menungguinya.

Padahal, Fanna sudah menarik narik baju Fauzan, menjambak rambutnya, menarik tasnya, tetapi Fauzan tidak menyadarinya, dan baru sadar saat ia teriak di kupingnya.

"Ya gue nungguin elo lah! Gue mau pulang!" rengek Fanna.

"Dih, gue mau anter Lora, lo sama Nathan aja, gue udah bilang kok ke dia suruh anter lo ke rumah." Jawab Fauzan. Ia berkata kepada Fanna tetapi matanya masih mengintip ke ruangan tari saman tersebut. "Nah tuh Nathan." lanjutnya.

Fanna langsung berbalik ke belakang dan terkejut Nathan yang tepat di depannya.
Sejak kapan coba nih anak disini?

"Lo sejak kapan disini, deh?" tanya Fanna karena ia tidak menyadari adanya Nathan di belakangnya.

"Sejak lo jambak rambut Fauzan."

"Lah kok gue ga nyadar?!" Fanna berpikir bahwa Nathan sebenarnya adalah makhluk halus. Karena Fanna tidak menyadarinya daritadi.

"Lah? Emang dia tadi jambak rambut gue?" tanya Fauzan menghadap Fanna. Ia bingung karena tidak menyadarinya. Mungkin gara gara gue mandangin pacar tercinta kali, jadi ga sadar. Batin Fauzan.

"Iya, abang Ojan ku yang ganteng.." ucap Fanna berusaha sabar.

"Baru nyadar lo gue ganteng?" balas Fauzan dengan nada songong.
Sabar Fanna sabar... orang sabar disayang Chanyeol.

"Dah yuk Fan, balik." Nathan menarim tangan Fanna agar mengikutinya.

Fauzan yang tadi sedang mengintip ruang saman, langsung menoleh ke arah mereka berdua. Fauzan terus memandang tangan mereka yang terpaut sampai Fanna dan Nathan hilang dari pandangan Fauzan.

Pj sudah di depan mata! Batin Fauzan bersorak. Ia tidak sabar mendengar kabar Fanna dan Nathan jadian.

•••
Begitu sampai di mobil, Fanna yang menunduk menahan malu langsung melepaskan tangannya yang sedaritadi tidak dilepaskan oleh Nathan.

"Fan, lo tau gak sih?" tanya Nathan tiba tiba.

"Nggak."

"Yaudah gak jadi."

"Ih, ya deh, apa?"

"Gue sayang lo."

"Cuih."

"Serius tolol!" Nathan yang kesal langsung menoyorkan kepala Fanna.

"Apaan sih, lo! Bangke tikus dasar!" omel Fanna. Padahal ia tidak merasa salah apapun.

"Ah kesel nih gue, gue kubur lo hidup hidup!"

Fanna meledek Nathan dalam hati. Ternyata kelakuan Nathan dan Fauzan sama saja! Ya, walaupun lebih parah Fauzan sih. Ganteng ganteng tolol. Dimana mana mah ganteng ganteng serigala. Ini mah ganteng ganteng tolol.

Fanna melihat tempat pemakaman di sebelah kiri jalan. Mobil Nathan pun masuk ke tpu tersebut. Jangan jangan dia beneran mau ngubur gue lagi. Mampus! Mati aja beneran gue!

"Gue bakal kabur dari nih mobil kalo lo ga puter arah." ucap Fanna sambil bersiap siap membuka pintu mobil untuk kabur.

"Ya udah turun." balas Nathan acuh. Fanna pun semakin merenggut mendengarnya.

Setelah menepikan mobilnya di tempat parkir, Nathan segera turun dan membeli bunga yang dijual di seketar pemakaman tersebut.

"Turun, nggak?" tanya Nathan sekembalinya ke mobil. Fanna menggeleng kencang. Sejujurnya, ia paling takut kalau pergi ke tempat pemakaman seperti ini.

The Bawel Kpop GirlWhere stories live. Discover now