Oichi - 3

5.1K 400 11
                                    

Sebelum baca, sempatkan buka video diatas. Itu soundtrack pembuka setiap part di Oichi-hime. Liriknya sungguh menyentuh, dan itu perasaan sesungguhnya milik Oichi. Atau kalian bisa cari sendiri lagunya berjudul Hanabi - Ikimono Gakari. 😊

***

Matahari menyapa dengan hangat pagi itu, Oichi mengerjapkan matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Ah, kau sudah bangun rupanya. " kata seseorang,

Oichi menoleh ke belakang, ternyata Katsuie sedang berdiri menghadap cermin sambil merapikan jubahnya.

"Ampuni hamba, sebagai istri tidak bangun lebih dulu dari Anda. Mari, saya bantu merapikan pakaian. " kata Oichi kemudian turun dari ranjangnya, ia berjalan menghampiri Katsuie dan membantu merapikan jubah kebesarannya,

"Hahaha, ini lucu, tapi aku ingin menciummu. " kata Katsuie sambil tertawa keras,

"Lakukan saja, kita sudah menikah, tidak ada yang aneh dengan hal itu. " balas Oichi kemudian menyelesaikan tugasnya,

Cup.

Katsuie mengecupnya dengan cepat.

"Tidak hanya cantik, kau juga sangat dewasa. " kata Katsuie kemduian berbalik mengambil belati emasnya dan menyimpannya di bagian lengan bajunya,

Sementara Oichi masih diam tak bergeming.

"Siapkan perlengkapanmu, 30 menit lagi kita berangkat. " kata Katsuie sambil berjalan keluar kamar,

*

Matahari mulai menaikkan diri keatas bukit. Mengiringi rombongan Katsuie menuju ke kediamannya yang berada di utara. Oichi berada didalam kereta kuda milik Katsuie, ia membuka jendela kecil yang ada disampingnya, menampilkan tubuh kekar dan tegap duduk dengan bijaksana diatas kuda putih.

Katsuie mengetahui kalau Oichi sedang memperhatikannya, ia pun dengan sengaja sedikit menoleh seakan akan Oichi tertangkap basah. Oichi membulatkan matanya, tapi ia berusaha terlihat biasa saja dan menutup kembali jendelanya.

Rombongan tiba dikediaman keluarga Shibata tepat tengah malam. Oichi keluar kereta kuda dibantu oleh Katsuie sendiri. Kedua orang tua Katsuie tersenyum melihat Oichi dan Katsuie tiba dengan selamat.

Oichi memberi hormat pada keduanya kemudian memandangi Kantsuie dengan bingung. Tapi Katsuie tersenyum lembut. Kemudian keduanya memasuki kamar milik Katsuie yang berada di pavilliun utama.

"Kau.. Masih memiliki orang tua? " tanya Oichi dengan nada tidak enak,

"Ya, seperti yang kau lihat. " jawab Katsuie mengambil duduk di kursi malas sebelah ranjangnya,

"Tapi.. " Oichi berusaha meminta kejelasan,

"Ayahku tidak mampu mengemban tugas sebagai kepala keluarga klan Shibata, ia seharusnya menggantikan pamanku yang mati dalam perang Wang Xi, 2 tahun lalu. Karena pamanku tak memiliki keturunan seorang anak laki laki, maka tahta itu jatuh pada ayahku, dan aku yakin kau tahu kemana alurnya berjalan. " terang Katsuie sembari melepas sepatunya,

Oichi terdiam.

"Mandilah, kau pasti sangat lelah. Aku harus memeriksa beberapa laporan. " Katsuie membuka beberapa gulungan yang ada dinakas,

Oichi berjalan pelan menuju kamar mandi yang berada satu ruangan dengan kamar tersebut. Setelah lama didalam bathup ia pun memutuskan untuk menyelesaikannya.

Oichi keluar dari kamar mandi. Pemandangan yang sungguh tidak terduga. Katsuie tertidur dengan nyenyak di kursi malasnya. Oichi mengambil selimut dan meletakkannya di atas tubuh Katsuie. Oichi kemudian tidur dikasur sembari meringkuk menahan dinginnya malam.

*

Pagi itu Oichi bangun lebih dulu dibanding Katsuie. Katsuie masih berada ditempatnya semalam. Oichi pergi ke halaman pavilliun untuk menghirup udara pagi hari. Oichi memejamkan matanya sambil tersenyum senang.

"Kau suka? " tanya seseorang dengan suara khas yang berat dan dalam,

Oichi membuka matanya perlahan.

"Aku selalu menyukai udara pagi, dan suara alam yang saling bersahutan bagai irama yang unik. " jawab Oichi memandangi beberapa tanaman obat di hadapannya,

"Ah, kau membuatku jatuh cinta lagi dengan kepribadianmu. " kata Katsuie sembari tersenyum lembut,

"Ini aneh, orang sepertimu pintar merayu juga, ya. " balas Oichi menatap suaminya,

"Hahaha, jika kau berpikir demikian. Aku tidak masalah. " balas Katsuie kemudian berbalik, "Oiya, aku mengutus satu pengawal menjadi pengawal pribadimu, gunakan ia sebaik baiknya. "

Oichi hanya memandangi punggung yang semakin menjauh dari pandangannya itu.

*

Oichi merangkai bunga peony agar bisa ditaruh menjadi hiasan dikamarnya. Pengawal yang diutus oleh Katsuie pun hanya berdiri dibelakangnya. Oichi menghela nafasnya karena bosan. Nyonya Shibata berjalan kearahnya dengan senyum merekah. Oichi segera berdiri dan memberi hormat.

"Kau suka bunga peony? " tanya nyonya Shibata,

"Ya, ibu. " jawab Oichi dengan lembut,

"Aku juga suka, aku senang Katsuie memilihmu. Tidak hanya cantik, kau juga bertata krama baik dan lembut. " kata nyonya Shibata dengan nada bangganya,

"Terima kasih, Anda terlalu berlebihan. " balas Oichi tersenyum malu,

"Apa kau memiliki hobi? " tanya nyonya Shibata,

"Saya memiliki banyak hobi, seperti membaca, menyulam dan merangkai bunga juga. " jawab Oichi sesopan mungkin,

"Kau suka membaca? Aku memiliki banyak koleksi buku novel, jika kau berminat, aku akan menunjukkannya. " tawar nyonya Shibata,

"Baiklah, bu. Apa tempatnya diperpustakaan? " tanya Oichi,

"Iya, kami memiliki perpustakaan yang besar dan lengkap. Kau akan menyukainya. Kemari. " ajak nyonya Shibata sambil menggandeng tangan menantunya menuju perpustakaan.

*

Oichi dan nyonya Shibata sampai di perpustakaan. Mereka masuk dan langsung disambut oleh buku buku yang berjejer rapi di raknya masing masing. Oichi melangkahkan kakinya menuju rak buku khusus strategi militer. Nyonya Shibata menghampiri Oichi.

"Kau suka buku semacam itu? " tanya nyonya Shibata,

"Eh? Ya, aku sangat suka buku strategi, entah itu militer, politik atau strategi lainnya. " jawab Oichi dengan senyum mengembang,

"Disini koleksi terlengkap setelah perpustakaan yang berada di Kotaraja dan juga di provinsi Zhejiang. " jelas nyonya Shibata dengan bangga,

Seorang pelayan masuk dan memberi hormat. Nyonya Shibata mengangguk pada pelayannya.

"Aku kedatangan tamu, nikmatilah buku yang ingin kau pelajari. " kata nyonya Shibata kemudian berjalan keluar perpustakaan,

Oichi memberi hormat seraya ibu mertuanya keluar. Oichi segera mencari referensi buku yang menarik baginya. Oichi mengambil duduk di sudut ruangan perpustakaan, dengan cepat ia membuka buku pertamanya yang berjudul 'Taktik Ying Zheng'. Ying Zheng adalah pemersatu 6 negara di Tiongkok dan menjadikannya kaisar pertama yang memerintah Dinasti Qin, beliau terkenal dengan nama Shi Huang Di yang berarti Kaisar Pertama.

*******

Ini sudah diusahakan panjang tapi kok masih pendek😂
Gomen yaaa
Author minta vomment nya!

Oichi-himeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang