Oichi - 9

3.3K 245 17
                                    

Zhao terdiam, tidak tahu harus berkata jujur atau bohong. Nobunaga masih menatapnya lekat. Suara pintu terbuka, terdengar sangat buru buru. Katsuie keluar dari sana, tapi tak membuat Nobunaga mengalihkan pandangannya.

"Oichi sudah terlalap dalam tidurnya, aku tak tega membangunkannya. Ia terlihat sangat kelelahan. " kata Katsuie,

"Apa yang dilakukannya seharian ini? " tanya Nobunaga pada Zhao,

Zhao terlihat menegang, "Seharian ini Oichi-sama merangkai bunga tulip kesukaannya, " jawab Zhao dengan datarnya

Katsuie memperhatikan ekspresi Nobunaga dengan waspada, karena Zhao salah tentang bunga kesukaan Oichi. Nobunaga merasakan Katsuie menatapnya lekat, rahangnya mengeras.

"Benarkah? " Nobunaga mengangkat sebelah alisnya, "Apa bunga tulip menjadi bunga kesukaannya yang baru? Jadi, dia tidak phobia lagi dengan bunga cantik itu. " kata Nobunaga menatap lurus Katsuie,

"Ya, Oichi sekarang menyukai bunga tulip, maka dari itu aku lupa kalau ia menyukai bunga peony. " balas Katsuie dengan cepat,

"Sudah berapa lama kau menjadi pengawal Oichi?! " bentak Nobunaga menatap geram pada Zhao,

Zhao hanya menegang ditempat.

"Nobunaga! " teriak Katsuie tertahan,

"Apa kalian pikir aku sebodoh itu? Apa yang terjadi dengan Oichi?! " bentak Nobunaga dengan mata yang menyala,

"Dia... " sebelum Katsuie melanjutkan kalimatnya, Nobunaga langsung menerobos masuk ke dalam kamar dimana adiknya berada, Katsue menggeram.

Nobunaga membulatkan matanya tak percaya. Dihadapannya adiknya terbaring dikelilingi para tabib sibuk memberikannya terapi jarum, kulit pucat Oichi semakin tak berwarna.

"Singkirkan benda sialan itu darinya! " bentak Nobunaga dengan senjata api mengarah kesalah satu tabib, suaranya menggema diseluruh ruangan,

Tabib yang ketakutan hanya bisa menuruti perintah Nobunaga. Kemudian dengan cepat ia menggendong Oichi ala bridal dan membawanya keluar.

"Pasukan!! " teriak Nobunaga menggelegar keseluruh pavilliun,

Para prajurit Nobunaga dengan siaga berlari cepat menuju tuannya. Semuanya berbaris rapi dengan senjata dimasing masing genggaman. Nobunaga memerintahkan anak buahnya untuk membereskan perlengkapan mereka untuk bersiap kembali ke wilayah mereka. Nobunaga bersiul keras, tak berapa lama kuda berwarna coklat keemasan datang dengan gagahnya kearah Nobunaga. Nobunaga menaiki kuda itu dengan sekali hentakkan, bersama Oichi yang masih ada di gendongannya.

"Dia istri sahku, kau tak bisa membawanya begitu saja. " Katsuie berkata dengan tegas, datar dan dingin,

Nobunaga mengangkat senjata api miliknya dan mengarahkannya pada kepala Katsuie. "Apa kau ingin klanmu habis malam ini? " tanya Nobunaga dingin tanpa menoleh sedikit pun,

Katsuie mengepalkan jemarinya, ia memejamkan matanya sebentar kemudian membukanya perlahan. "Kita bertaruh, jika yang lain setuju dengan tuntutanku yang mempunyai hak atas Oichi, istri sahku. Apa yang akan kau berikan? " tantang Katsuie,

"Pertemuanmu dengan neraka... akan kupercepat. " jawab Nobunaga masih tak menatap kearah Katsuie,

Katsuie diam tak bergeming, ia tahu persis jika Nobunaga tak pernah bermain main dengan kata katanya.

"Ayo kita pergi! " terika Nobunaga dengan lantang pda seluruh pasukannya,

Rombongan Nobunaga meninggalkan kediaman klan Shibata, langit malam menuju pagi mengiringi perjalan rombongan itu.

*

Nobunaga bersama pengawalnya berjalan kearah paviliun barat, tempat yang ditinggali adiknya kala itu. Seorang pelayan keluar dari pavilliun itu dengan raut sedih, dan kemudian sadar kedatangan tuannya. Pelayan itu memberi hormat.

"Apa yang sedang ia lakukan? " tanya Nobunaga menatap pelayan tua itu dengan lekat,

"Oichi-sama masih sibuk dengan benang rajutannya, tuan. " jawab pelayan tua itu, "Dan beliau belum menyentuh makanan sejak tadi pagi. " lanjutnya dengan takut takut.

Nobunaga membuang nafas kasarnya, kemudian berjalan melewati pelayan itu menuju kamar Oichi. Nobunaga perlahan mendekati pintu kamar Oichi, terdengar samar samar suara lembut dengan nada yang lirih. Nobunaga membuka pintu itu dengan perlahan, seperti biasa, Oichi menatap kosong kearah jendela sambil merajut, tapi kali ini ia melantunkan sebuah lagu yang membuat Nobunaga tertegun ditempatnya.

Kotoba ni dekinai koto namida ga afureru koto

Furueru kokoro de kanjita subete ga

Boku no ima made wo tsukutte kitan da

Deai to sayonara to ga omoi wo tsuyoku saseta

Te wo furi chikatta ano hi ga aru kara

Bokura wa koko ni irun da... ^^

Oichi menghentikan nyanyiannya, kemudian kembali merajut. Nobunaga tersadar dari lamunannya, ia melangkah mendekati adiknya.

"Apa lagi? " pertanyaan itu terlontar dari bibir tipis Oichi, "Ada hal apa lagi setelah semua ini? " Oichi menggigit bibirnya menahan tangis,

Nobunaga terus mendekat, "Kupikir kau masih cukup waras untuk menyuapkan makanan ke mulutmu. Kenapa kau tidak memakannya?! " bentak Nobunaga sambil menatap lekat adiknya,

Oichi hanya diam sambil terus merajut.

Nobunaga yang kesal dengan tingkah Oichi, langsung menarik tangan mungil itu sampai si empunya berdiri dari duduknya. "Jawab!! " bentak Nobunaga,

Oichi memalingkan wajahnya.

Nobunaga mencengkram rahang Oichi, hingga Oichi meringis.

"Setelah aku kehilangan anakku yang bahkan belum bertemu denganku, lalu suamiku... " Oichi mengambil nafas berat, ia menatap Nobunaga dengan senyuman menakutkan, "Apa sekarang kau mau membantuku untuk menghilangkan nyawaku? " kata Oichi dengan lembutnya,

"Sadarlah, Oichi. Ayah akan sangat marah jika ia tahu putrinya lemah tak berguna. " Nobunaga berusaha melunak, sambil melepas cengkramannya dan beralih memegang kedua pundak adiknya,

"Kalau begitu, aku harus bertemu ayah, agar ia tahu kalau putrinya merindukannya. Ha..haha..hahaa... " Oichi tertawa hambar,

"Oichi!! " bentak Nobunaga dengan mata menyala,

Oichi meringis kesakitan, lengannya mengarah menuju kepala dan meremasnya pelan dengan jemari mungilnya. Nobunaga membulatkan matanya. Seketika Oichi ambruk, dengan cepat Nobunaga menahan tubuh Oichi.

*******

Haloooooo
Maaf baru update, baru sempet:(
Maaf juga part ini tidak seperti yang diinginkan, dan juga pendek. Maaf.

^^ Kaze Ga Fuiteriu - Ikimonogakari

Oichi-himeWhere stories live. Discover now