Part 37

12.3K 1.1K 11
                                    

Iqbaal mengoleskan gatsby ke rambutnya. Dia menaik turunkan alisnya dan tersenyum ketika melihat dirinya di kaca. "Anjir, ganteng juga ya gue. Nggak heran kalo doi makin cinta." ucapnya dengan percaya diri.

"Le." Teh Ody menyembulkan kepalanya di pintu.

Iqbaal menoleh. "Apa, Teh?"

"Teteh sama Bunda pergi duluan ya. Kamu jangan lupa kunci pintunya." Ucap Teh Ody.

"Iyah. Hati-hati ya." Ucap Iqbaal. Teh Ody mengangguk dan pergi.

"Ah, otw juga lah." Gumam Iqbaal. Dia berjalan keluar dari kamarnya.

Ting

(Namakamu)dinata : Aku uda siap nih

(Namakamu)dinata : Lama bener buset dah. Keburu males barbie.

Iqbaaldhiafakhri : Haha maaf. Ini aku udah mau otw. See you. :)

Iqbaal menaruh handphonenya dan segera memasuki mobil.

"Lama banget elah." Omel (Namakamu) begitu Iqbaal turun dari mobil.

"Hehe, maaf." Ucap Iqbaal nyengir. "Mama sama Papa kamu mana?"

(Namakamu) mengangkat kedua bahunya. "Nggak tau tuh. Aku bangun udah nggak ada siapa-siapa dirumah. Palingan lagi keluar."

"Yah, terus gimana dong pamitnya? Masa iya aku main asal bawa begitu aja anak gadis orang."

(Namakamu) tertawa kecil. "Haha, biar nanti aku aja yang ijin lewat sms."

Iqbaal mengangguk, lalu membuka kan pintu mobil untuk kekasihnya. "Silahkan masuk."

"Thank you."

"(Namakamu) minjem handphone bentar dong." Pinta Iqbaal.

(Namakamu) menautkan alisnya dan memberikan tatapan; untuk-apa?

"Ada deh." Iqbaal langsung mengambil handphone yang berada ditangan (Namakamu) begitu saja, sehingga membuat gadis itu mendengus.

"Nih. Makasih ya." Iqbaal menyerahkan handphone (Namakamu) kepada pemiliknya.

(Namakamu) melongo. Cepet banget minjemnya, pikirnya. Eh, tapi untuk apa ya Iqbaal meminjam handphonenya?

"Kamu minjem handphone aku buat apa sih? Kok cepet banget."

Iqbaal tidak menjawab, dia malah tersenyum misterius, membuat (Namakamu) semakin bingung.

"Halloo." Suara lembut itu membuat (Namakamu) menoleh dan menatap Iqbaal yang sedang memegang handphone menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya dia gunakan untuk menyetir.

"Halloo, Tante. Ini aku, Iqbaal." Ucap Iqbaal masih dengan senyum misterius.

"Oh, Iqbaal, ada apa ya?"

(Namakamu) terdiam. Dia seperti mengenali suara wanita yang Iqbaal panggil Tante itu. Itu seperti suara.... What the- Itu kan suara Mamanya.

"Saya cuma pengen minta ijin buat bawa (Namakamu) pergi hari ini."

"Pergi kemana emang?"

"Nemenin saya konser, Tante."

"Olah, haha iya bawa aja. Kalo perlu nggak usah dibalikin ya, Baal. Soalnya dia itu kerjaannya ngabisin beras doang. Haha." Terdengar suara tawa diseberang sana. (Namakamu) mengerucutkan bibirnya. "Ma, jahat banget sih sama anak sendiri."

"Eh, ada orangnya toh? Haha, maaf ya sayang, Mama kira nggak ada kamu."

"Lha? Berarti kalau nggak ada aku, Mama sering ngomongin aku ya? Ah, jahat banget. Kalau mau ngomongin dari depan, jangan dari belakang. Cukup tau ya." Ucap (Namakamu) penuh dengan drama.

My GirlWhere stories live. Discover now