Chapter 3

25.8K 1.9K 206
                                    

Gila!
Soojung gila
Soojung pasti sudah gila
Soojung yakin ia benar-benar gila

Apa sih yang baru saja ia lakukan? Menantang Kim Jongin? Menantang si brengsek itu untuk menaklukannya? Hah! Yang benar saja?

Itu sama saja membangunkan singa yang sedang tidur. Harusnya Soojung tahu itu. Tapi harga diri sialannya yang selama ini ia junjung tinggi tidak mau mengerti itu.

Jadilah Soojung mengeluarkan kalimat terkutuk yang langsung ia sesali saat itu juga. Ia benar-benar frustasi sekarang.

Bagaimana ini? Bagaimana kalau Jongin benar-benar serius menanggapinya perkataannya?

Jongin yang mempermainkannya dengan segala trik rayuannya itu membuat Soojung tertantang untuk membuktikan pada pria itu bahwa tidak semua gadis bisa ia dapatkan dengan mudah, seperti Soojung.

Meski Soojung sangat sadar bahwa Jongin yang tampan itu adalah dosa yang lezat. Yang sangat bersedia ia cicipi. Tapi...

Kenapa harus selalu ada kata 'tapi' untuk Jongin.

Jika saja Jongin buka player. Soojung akan sangat bersedia membuka hati, jiwa, dan raganya untuk Tuan Muda Kim itu.

"Hah sudahlah," gumam Soojung kesal karena terus berandai-andai yang tidak-tidak.

Soojung kembali melakukan pekerjaannya mengelap meja ruang tengah yang kotor. Hingga suara pintu depan yang dibuka menghentikan aktifitasnya.

Apa Jongin pulang? Tapi ini baru jam sebelas. Bahkan belum memasuki jam makan siang.

Soojung meremas kain pel di tangannya dengan panik. Ia belum menyiapkan mental untuk bertemu Jongin. Tadi pagi saat Soojung bangun Jongin juga sudah pergi.

Soojung hanya bisa berdiri tegang di sana menyambut ke datangan Jongin.

"Nona Jung," bukan suara Jongin yang Soojung dengar. Hingga ia mendongakan wajahnya untuk melihat Nyonya Park berdiri di depannya dengan alis terangkat, menatapnya heran.

Soojung langsung menghembuskan nafas lega dan tersenyun cerah menyambut kedatangan Nyonya Park.

"Selamat siang Mrs. Park," sapa Soojung dengan ceria.

"Selamat Siang Nona Jung. Kau terlihat tegang tadi." Balas Nyonya Park.

"Sedikit." Senyum Soojung.

Nyonya Park mengangguk, berjalan melewati Soojung sembari mengedarkan padangannya ke sekeliling. Mengamati penthouse mewah majikannya.

"Aku datang untuk mengecek pekerjaanmu." Ucap Nyonya Park.

Soojung mengangguk dan menyusul Nyonya Park yang menuju dapur. "Kau melakukan lebih baik dari yang aku banyangkan Nona Jung."

"Terima kasih."

"Apa anda ingin minum?" Soojung menawarkan. Memberikan kesan yang baik untuk atasannya.

"Teh hangat, tolong."

Soojung menyajikan dua gelas teh hangat untuk mereka. Ia duduk bersama Nyonya Park di meja makan.

"Apa kau betah bekerja di sini?" Nyonya Park bertanya sambil menyesap tehnya.

"Ya ini tidak terlalu buruk," Nyonya Park menyerngit mendengar jawaban Soojung.

Mungkin ini waktu yang tepat untuknya menanyakan pertanyaan yang sudah menganjal di benaknya selama ini tentang Soojung.

"Sayang katakan yang sejujurnya. Sebenarnya kau ini siapa?" Tanya Nyonya Park to the point.

MAIDWhere stories live. Discover now