Chapter 8

25.9K 1.5K 107
                                    

Little smut

Awas Typo!!!

***

"Jongin tolong! Aku ingin sendiri," Soojung meminta dengan setengah hati. Ia ingin seperti ini bersama Jongin tapi berdekatan dengan pria itu membuatnya tidak bisa berpikir jernih. Ia harus memberi ruang diantara mereka.

Soojung mencoba melepas tangan Jongin yang melilit pinggangnya. Pria itu memeluknya sangat erat seolah tidak akan membiarkannya lolos, tergelincir dari dekapannya.

Membuat Soojung lemah tapi ia tetap harus bertahan.

"Apa yang harus ku lakukan untuk menyakinkanmu Soojung?" Jongin memohon. Suaranya yang halus seperti bisikan peri, menghanyutkan. Hingga menimbulkan gemuruh di jatung Soojung yang berpacu lebih cepat.

"Jongin." Ucap Soojung disela isaknya. Tidak ada yang bisa ia katakan selain nama pria itu saat ini. Hatinya sakit, Soojung tidak tahu harus bagaimana. Ia ingin percaya pada Jongin tapi ia juga tidak ingin.

"Maafkan aku." Jongin mengungkapkan kalimat penyesalan.

Tapi apa yang dia sesali Soojung tidak tahu. Soojung hanya diam, memejamkan matanya. Menikmati kehangatan pelukan Jongin yang menembus hatinya. Ia tidak ingin lepas dari pria ini, sungguh.

Namun mereka juga tidak bisa seperti ini.

"Maaf karena membuatmu terjebak dalam situasi ini. Maaf karena tidak jujur padamu. Maaf karena menyakitimu, Soojung." Jongin mengeratkan pelukannya, memastika Soojung tidak bisa lari. Ia tidak ingin gadis ini lari darinya. Tidak, tidak boleh.

Soojung menarik nafasnya dalam, setiap kalimat yang diucapkan Jongin menyelusup masuk ke jiwanya. Rasanya sakit tapi juga menyenangkan. Soojung suka saat Jongin memohon padanya.

Itu membuatnya merasa bahwa apa yang diucapkan Naeun tadi tidak benar. Bahwa gadis itu hanya berbohong. Bahwa ia penting untuk Jongin. Bahwa ia bukanlah 'gadis minggu ini'.

Soojung menghapus air mata yang membasahi wajahnya. Ia berbalik dalam pelukan Jongin untuk menatapnya. Soojung perlu melihat Jongin. Bagaimana player itu terlihat menyedihkan dan putus asa sekarang meminta pengampunannya.

"Aku tidak tahu!" Suara Soojung keras ia masih terdengar marah. Soojung tidak bisa memaafkan Jongin begitu saja bukan? Ia sudah menyerahkan dirinya seutuhnya pada Jongin tapi pria itu membohonginya.

"Soojung aku memang masih bingung dengan perasaanku ini. Tapi aku tahu aku menginginkamu. Dan kau pun menginginkanku sayang. Kau tidak bisa mengmungkiri kenyataan itu." Jongin mencoba meyakinkannya, dia menempelkan keningnya di kening Soojung saat mengatakan itu.

Kalimat menyakitkan yang terlontar dari mulut Jongin itu malah membuat Soojung marah. Jongin menginginkannya. Dia terus mengatakan bahwa dia menginginkannya. Hanya menginginkannya. Tapi dia juga masih bingung dengan perasaannya sendiri?

Hah! Yang benar saja? Apa pengaruh seks sekuat itu hingga membuatnya buta? Itu hanya gairah bukan? Jongin hanya menginginkan tubuhnya. Pria itu mungkin belum puas bermain-main dengannya.

"Yaa. Aku menginginkanmu Jongin. Aku memang menginginkanmu. Tapi aku tidak bisa. Kau salah, dari awal kau adalah sebuah kesalahan untukku." Soojung menolak. Jongin tidak bisa membuatnya jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Tidak.

"Itu tidak benar Soojung. Aku memang pria brengsek tapi aku ingin menjadi benar untukmu." Jongin membantah, ia tidak ingin menjadi kesalahan dari gadis dihadapannya ini. Karena Soojung adalah hal yang paling benar yang terjadi dalam hidupnya. Dan Jongin ingin gadis itu merasakan hal yang sama dengannya.

MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang