Chapter 4

27.5K 1.8K 154
                                    

"Buatkan aku kopi."

Soojung yang sedang membersihkan karpet dibuat kaget dengan kehadiran suara dari arah belakangnnya. Ia mendapati Jongin sudah duduk di pantry dengan wajah khas bangun tidur.

Rambut hitam arangnya acak-acakan dan matanya seolah masih tidak mau dibuka. Dia nampak sangat mengemaskan dengan bibir merah yang mengerucut lucu.

Soojung jadi tersenyum sendiri melihat Jongin yang seperti itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Soojung jadi tersenyum sendiri melihat Jongin yang seperti itu. Sangat mengemaskan dan jauh dari kesan badboy sama sekali.

"Kau tidak bekerja?" Soojung bertanya sambil membuat minuman untuk Jongin.

"Ini weekend."

"Ohh." Tanggap Soojung.

Terus berada di dalam penthouse Jongin membuat Soojung jadi tidak lupa hari.

Rasanya setiap hari seperti libur untuk Soojung. Dulu ia sangat sibuk dengan semua pekerjaannya. Apalagi semenjak eonnienya menikah dan memutuskan untuk ikut suaminya. Katanya sih agar eonnienya bisa menjadi ibu rumah tangga sementara serta cepat mendapatkan anak, keponakkan untuknya.

Soojung dipaksa untuk menggantikan posisi Jessica. Menerima beban tanggung jawab yang besar di perusahaan. Hingga ia jadi jarang memiliki waktu libur seperti ini.

"Aku mau kopi Soojung!" Desis Jongin menatap tidak suka pada segelas orange jus yang di sajikan oleh pelayannya.

"Kopi setiap hari tidak baik untukmu, Sir. Minum ini." Soojung mendorong orange jus itu kepada Jongin.

Jongin meliriknya sebal. Hidupnya sudah cukup tersiksa sejak Soojung datang kepadanya. Ia harus berjuang melawan dirinya sendiri untuk tidak menerkam pelayannya yang cantik itu.

Dan sekarang siksaannya bertambah dengan Soojung yang melarangnya ini itu.

"Jung Soojung sejak kapan kau mengatur-ngatur hidupku." Ucap Jongin tanpa ekspresi sebelum ia meminum segelas orange jus itu hingga habis.

Soojung tersenyum senang melihatnya.

"Good boy." Puji Soojung dan mengelus pipi Jongin sebagai penghargaan.

Jongin mendelik menatapnya. 'Apa gadis ini bipolar? Semalam ia sangat ganas dan sekarang ia baik sekali padanya.'

"Kau ingin makan sesuatu?" Pinta Soojung menghiraukan Jongin yang menatapnya dengan bola mata yang hampir keluar.

"Tidak. Aku tidak biasa sarapan pagi." Jongin menolak, kembali bersikap acuh. Ia masuk ke kamarnya dan keluar lagi beberapa saat kemudian.

"Aku akan ke gym di bawah." Katanya pada Soojung yang menatapnya penuh tanya. Sedangkan gadis cantik itu hanya mengangguk mengiyakan.

Ahh pantas saja tubuh Jongin sangat bagus ternyata tuannya itu rajin berolahraga.

.

.

MAIDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora