tiga: Sepasang Jendela

3.9K 339 46
                                    

Semua pembacaku adalah temanku.
Tunjukkan kehadiran kalian dengan cara vote dan komen cerita ini ya!
Happy reading❤️


[]

"Mau makan, Di?" Tanya mamyung begitu Odi turun dari kamarnya dan melihat mamyungnya sedang memasak sesuatu.

"Nanti aja bareng sama Aa." Jawab Odi santai lalu ia menghampiri mamyungnya. "Masak apa tuh?"

"Wangi banget, Maammm..." Tiba-tiba juga sudah muncul Gensa—Aanya Odi—dan ikut-ikutan berada di belakang tubuh mamyung.

"Ini rica-rica." Ternyata masakannya sudah matang dan mamyung mengambil sebuah mangkuk ukuran sedang.

"Giliran makanan aja langsung muncul, hih dasar." Gerutu Odi merasa tersaingi.

"Sirik mulu." Gensa memeletkan lidahnya.

"Kita ada tetangga baru," mamyung menyodorkan mangkuk ukuran sedang tadi ke arah mereka berdua. "Salah satu dari kalian kudu nganterin ini ke rumah depan biar bisa makan."

"Tetangga baru?" Tanya Odi dan Gensa bersamaan.

"Iya, tuh emang nggak liat rumahnya teh udah nggak sehorror dulu?" Mamyung menunjuk arah depan dengan dagunya.

"Nih, nih, Odi aja. Aa mau nyelesain maket* dulu, besok mau dinilai sama dosen hehe." Gensa melirik-lirik Odi penuh semangat.

"Mana bisa gitu ih!" Protes Odi.

"Ayo bocil nurut aja. Nanti Aa beliin Kokumi cepet."

"Mbung ah!"

"Nanti ke Indoapril beli telor-teloran yang suka ada di deket kondom itu. Apasih namanya?"

"Aa ih, ngomong teh!" Mamyung praktis memukul Gensa dan memelototinya.

"Beli Kinderjoy? Yes!" Odi mengambil mangkuk yang ada di tangan mamyung dan melesat pergi. Sebelum itu ia mengangkat tangannya pada Gensa dan membentuk angka dua. "Kahade, Odi mau 2 Kinderjoy nanti."

[]

Odi langsung mengetuk pintu dan menunggu dengan semangat sambil mempersiapkan senyum seramah mungkin pada tetangga barunya. Rumah itu sudah agak lama kosong dan sekarang tiba-tiba saja ada yang menempati.

Tapi ia menyadari sesuatu ada yang tidak beres. Ia menempelkan telinganya pada pintu dan mendengar suara keributan dari dalam rumah, dibarengi dengan suara lagu yang diputar dalam volume tinggi.

'Di dalem ada apa ya?'

Pintu mendadak terbuka saat Odi masih menempelkan telinganya. Cewek itu kaget bukan main dan refleks mengusap dadanya. Tapi ia lebih kaget lagi saat tau siapa yang membukakan pintu.

"Odi?"

"Eh, Cal. Rumah kamu disini?" Tanya Odi tidak menyangka.

"Enggak, rumah aku di Mars."

"Ih baleg atuh. Yang bener."

[#1]: Ring The BellWhere stories live. Discover now