You've Been Invited!*2

76.8K 5.4K 274
                                    

Sebuah kertas putih, dengan clip berbentuk pita dengan tempelan tali perak di sisi kertas, tergeletak dengan rapi di dalam kotak pos merah di depan rumahku.

Kuperhatikan bentuk benda itu, yang menyerupai undangan pernikahan. Kukira ada seorang kerabat Papa yang mengundang, kuraih dan kubaca kepada siapa kertas itu tertera terlebih dahulu.

Piya.

Tulisan emas dengan font tegak bersambung itu langsung saja membuatku menyimpan kertas itu di dalam tas-ku tanpa berpikir dua kali, menyembunyikannya sebelum ada yang melihatnya. Kulirik kiri-kanan dan bernafas lega saat melihat tidak ada seorangpun yang melihat surat itu. Kuperhatikan rumah diseberangku yang kotak pos-nya masih tertutup, namun bendera merah di surat post itu ada dalam keadaan turun tanda ada isi di dalam kotak post.

Bertepatan dengan itu, dua anak pemilik rumah itu keluar. Kayaka yang masih menguap dan Kayato yang masih mengunyah roti selai keju kesukaannya.

"Rin? Tumben keluarnya cepat." Kayato-Senpai menyapa sambil mengunyah roti, namun suaranya masih terdengar jelas.

Aku menunjuk-nunjuk kotak pos mereka dengan tatapan menyalahkan. "Coba lihat."

Mereka berdua pun memeriksa kotak pos, dan menemukan dua lembar kartu putih yang sama persis ditujukan kepada mereka.

Kayato membuka duluan isi surat itu, sementara Kayaka membolak-balikkan kertasnya, mencari kejanggalan yang mungkin bisa ditemukannya disana.

"Eh? Untuk Kazie? Siapa yang iseng begini?"

"Sky Academy, telah dibuka secara resmi." Kayato mengerutkan keningnya, "Apa-apaan ini?!"

Tampangnya terlihat marah, bahkan roti di mulutnya hampir terjatuh sia-sia jika saja salah satu teman kecilnya itu tidak menangkat roti itu sebelum jatuh di bawah sana. Err, atau mungkin bukan marah, biarkan aku meralat sedikit. Oh, bingung tepatnya.

Aku dan Kayaka langsung dikerubungi rasa ingin tahu dan kami pun membuka isi surat milik kami.

Sky Academy, telah dibuka secara resmi. Anda diundang secara terhormat oleh pihak kami untuk mengunjungi Sky Academy yang terletak di xx, persimpangan xxx, dari utara.

Hanya penyihir yang bisa membaca surat undangan ini. Jika anda telah membuka surat ini, anda diberi waktu seminggu untuk mengunjungi kami.

"Apa-apaan ini?!" Pekikku emosi, hampir saja kulempar surat itu ke lantai beserta isinya.

Kayaka menatap Kayato dengan kening berkerut. "Kau kejam, Kak. Mengapa kau tidak mencegah kami untuk membuka pesannya?!"

"Kalian langsung membukanya sendiri tanpa bertanya!" Kayato membela diri.

Kayaka menghela nafasnya. "Lalu, kapan kita akan pergi kesana?" tanyanya padaku.

"Aku tidak mau ikut."

"Lho? Kenapa, Rin?"

"Masak tidak ngerti, sih." Kayato-Senpai berdecak. "Rin kan tidak suka keadaan dimana dia terkenal tiba-tiba sebagai Yako, dan lihat, wajahnya sendiri sudah berubah persis."

Yeah, Jackpot, Senpai.

Omong-omong, karakter Yako memang diambil dari wajahku sepenuhnya. Saat itu aku tidak bisa merubahnya menjadi wajah lain. Capek kan mikirin wajah lain yang nggak ada pemiliknya. Beda aku yang sekarang dengan Yako, mungkin hanya potongan rambutnya saja, itupun karena aku dengan sengaja membuatnya berbeda.

Kayaka ber-oh ria.

"Hm, tapi kalau kita kesana, kita punya peluang bertemu kembali dengan semua orang." Kayaka menjeda sejenak. "Dan mereka semua..., juga pasti dapat surat-nya kan?"

The Sorcery : SKY Academy [Telah Diterbitkan]Where stories live. Discover now