Ampelux *21

55.4K 4.7K 1.9K
                                    

WARNING! SOS!
Pilih sekarang! Percaya atau abaikan peringatan!

*

Lev merasa aneh belakangan ini.

Misalnya beberapa hari yang lalu, dia tiba-tiba saja sudah berada dikamarnya saat dia merasa bahwa dia sedang patrol. Paginya, teman-teman satu teamnya menatapnya aneh. Lev tidak tahu apa yang terjadi dengannya, tapi untung saja gadis itu tetap bersikap sama.

Wellyn memang gadis yang baik.

Lev berbangga hati, ya, memang dia tidak salah memilih orang yang disukainya.

Biasanya Wellyn akan datang pagi-pagi. Ialah motivasi bagi Lev untuk bangun pagi.

Lev memperhatikan jam yang ada di belakang kelas, mengapa sampai sekarang Wellyn belum datang?

BRAK, pintu terbuka. Lev hampir saja tersenyum bodoh kepada sepasang penyihir yang berdiri di ambang pintu, memperhatikan Lev dengan sebelah alisnya. Lev mengenal mereka berdua, itu Wings Maker dan Tazu. Terlalu malas untuk menebak nama pemilik Wings Maker, Lev lebih baik langsung bertanya ke intinya.

"Kenapa?"

Wings Maker dengan sedikit ragu melangkah selangkah mendekat, "Well-"

"...Ini kelas Uranus?" Tazu tanpa merasa bersalah memotong pembicaraan Wings Maker. Tampaknya bukan Lev seorang yang merasa tidak senang atas perlakuan itu.

"Uranus di sebelah," balas Lev dengan nada curiga.

Pintu sudah jelas menggambarkan bentuk Neptunus, Lev berusaha memakluminya mengingat Neptunus dan Uranus hampir selalu sulit dibedakan karena ukuran maupun warnanya. Bahkan Lev berani bertaruh, masih ada orang-orang yang tak tahu urutan yang mana terlebih dahulu.

"Kalau begitu, kami keluar dulu..."

Hampir saja sifat berlebihan Lev keluar. Mana ucapan terima kasihnya? Kalau saja Lev tidak mau disangka mengemis terima kasih, Lev pasti akan berjalan ke arah pintu dan melemparkan sepatunya tepat di wajah Tazu.

Nah, sampai mana tadi?

Oh, Wellyn yang punya sifat baik hati?

Sebenarnya Lev ingin segera menyatakan perasaannya pada Wellyn. Tapi Lev ingat betul kalau gadis itu sama sekali belum bisa melupakan masa lalunya.

Ya, siapa lagi kalau bukan Dolce?

Lev bingung, apa yang membuat Wellyn masih saja bertahan di posisinya ini. Hubungan jarak jauh...tidak, ini sangat jauh! Bukan antarkota, antarnegara atau antarbenua. Ini antardimensi!

Menurut Lev, dia tidak kalah juga dari Dolce. Kekuatan? Sepertinya kalau mereka beradu kekuatan, akan seri. Lev mengatakan seri karena tidak meremehkan kekuatan mantan gurunya itu. Kalau tampang? Ya, mungkin Lev akan kalah sedikit. Iya, hanya sedikit, Lev mencoba optimis. Kalau umur, tentu saja Lev kalah telak. Dolce itu sudah berumur hampir ribuan tahun!

Mengapa sih, Wellyn mau-mau saja menyukai orang yang lebih pantas menjadi kakek buyutnya? Lev tak habis pikir.

Suara keras tanda bahwa broadcast akan terjadi, terdengar begitu menyakitkan diruangan kedap suara itu. Suaranya luarbiasa menyakitkan telinga Lev. Lev bersumpah akan menuntut siapapun yang melakukan broadcast pagi-pagi begini kalau saja telinganya tuli sebelah.

"Schyorizone kekuatan penghancur dan menghilang, terdeteksi di dalam area bangunan cadangan. Segera masuk ke kelas terdekat dan menunggu pemberitahuan..."

Oke, atau mungkin tidak, Lev berubah pikiran berhubung mereka mengumumkan pengumuman penting.

Dengan santainya Lev bersandar pada sandaran sambil memainkan game di ponselnya. Lev tahu dia akan baik-baik saja berhubung semua kelas telah dijamin aman. Ada gempa atau bencana apapun yang terjadi, semua kelas akan dijamin tetap utuh.

The Sorcery : SKY Academy [Telah Diterbitkan]Where stories live. Discover now