VIII

38 0 1
                                    


Kamis, 6 September 899

Bel istirahat pertama berbunyi. Ratusan anak Panzer langsung berhamburkan keluar dari kelas masing-masing. Sebagian besar anak Panzer pergi keluar sekolah untuk mencari makan siang. Di STM Panzer Yabar tak ada yang namanya kantin dan jika kalau mau mencari makan, mesti keluar dari area sekolah.

Warteg dan mie ayam Otong adalah tempat favorit anak-anak Panzer untuk mengisi perut kosong mereka. Kosim dan teman-teman sekelasnya suka ke Warteg sedangkan Eka dan Guntur tidak. Mereka berdua lebih memilih makan mie ayam Otong dengan alasan lebih murah. Sementara itu, Kosim dan kelompoknya suka makan di Warteg gara-gara makanannya bisa bikin kenyang perut. Walaupun bisa bikin kenyang, Kosim tekor keuangannya gara-gara ia harus membayar semua tagihan makan teman-temannya yang selalu kabur saat ditagih juragan Warteg. Lokasi Warteg tempat makan Kosim ada di seberang STM Panzer dan tempatnya berupa ruko yang tak terlalu besar. Harap maklum banyak ruko di sekitar Panzer karena Pancon merupakan wilayah strategis di Yabar, baik bisnis maupun militer. Kalau mau menyewa bisa, paling 1.000 Erak sebulan atau kalau mau beli bisa, 20.000 Erak dan bisa dicicil setiap bulannya!

Setelah Kosim, Shaka, Eko, Mahesa, Parja, Karyo, Panjul, Hanny, dan José makan di Warteg, mereka semua kembali ke STM Panzer dengan menyerberangi jalan. Karena tak ada zebra cross jadinya mereka mesti berhati-hati saat menyeberangi jalanan yang penuh dengan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Jalanan telah diseberangi dan mereka semua masuk ke dalam area STM Panzer. Cukup banyak anak STM Panzer yang kembali ke sekolah mengingat sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Anak-anak Panzer yang tadinya merokok di luar area sekolah langsung mematikan rokoknya masing-masing karena jika mereka tidak melakukannya, mereka bakal ditodong senapan oleh Ki Dang.

Ketika Kosim dan teman-temannya mau masuk ke kelas, langkah mereka terhenti gara-gara melihat ada beberapa mobil mewah masuk dengan kecepatan tinggi ke dalam lapangan Panzer. Selain Kosim dan teman-temannya, anak-anak Panzer yang berjalan di sekitar area sekolah menghentikan langkah kakinya gara-gara kedatangan mobil-mobil tersebut. Dari mobil tersebut, keluar orang-orang yang memakai topeng dan di sabuk mereka, terdapat senjata-senjata; keris dan pistol. Mereka tak lain adalah pengawal Patih Ayudha. Mobil pengawal Ayudha yang ada di lapangan ada sekitar 4 mobil dan terus bertambah padahal dari dalam mobil-mobil tersebut, tidak ada Ayudha di dalam mobil-mobil tersebut. Kendaraan Ayudha belum datang sehingga tugas pengawal Ayudha sekarang; mengamankan STM Panzer dari kemungkinan-kemungkinan yang bisa membahayakan Patih Yabar.

Rendi yang baru saja keluar dari toilet terkejut melihat pengawal Ayudha ada di lapangan. "Wah, wah. Apa yang terjadi di sini?" heran si Rendi melihat mobil-mobil tersebut. Dalam waktu singkat, mobil Ayudha masuk ke lapangan Panzer dengan pengawalan beberapa mobil. Mobil Ayudha berhenti di tengah lapangan dan keluarlah Ayudha dari mobil tersebut. Melihat ada Ayudha, Rendi langsung berjalan menghampiri Patih Yabar tersebut. Para anak Panzer yang melihat Patih Yabar langsung berlarian ke Ayudha untuk bersalaman dengannya. Ayudha melayani para anak STM dan dengan wajah senyum, Ayudha bersalaman dengan puluhan anak Panzer Yabar yang diantaranya ada Kosim dan teman-temannya.

Setelah anak Panzer kembali ke kelas masing-masing, Rendi akhirnya bisa bersalaman dengan Ayudha dan setelah bersalaman, Rendi bertanya kepada Patih, "Patih Yabar, kenapa datang ke Panzer nggak bilang-bilang? Ada urusan apa ke sini?"

"Kepsek STM Panzer, ada sesuatu yang ingin saya bicarakan kepada anda dan wakil anda di ruangan anda," kata Ayudha tersenyum.

"Oh, baiklah. Ikuti saya, " ajak Rendi. Rendi berjalan dan di belakangnya ada Ayudha. Pengawal yang dibawa Ayudha ada 50 tapi yang mengikutinya hanya 4 orang karena Ayudha meminta kepada 46 pengawalnya untuk berjaga di beberapa titik Panzer. Sesampainya di dalam ruangan Kepsek, Rendi mempersilahkan Ayudha duduk di bangku mencert dan baru kali ini, Rendi tak berani bilang kepada tamunya kalau bangku tersebut bekas mencert anak Panzer. Rendi membuatkan teh hangat dan memberikannya kepada Ayudha. Ayudha dengan penjagaan 4 orang pengawal meminum teh tersebut. Melihat ada Patih Yabar, Panji langsung mematikan komputernya dan duduk di dekat meja kerja Rendi. Dengan seksama, Rendi dan Panji ingin tahu apa yang mau dibicarakan Patih tersebut.

STM Panzer: Kelapa MerahOnde histórias criam vida. Descubra agora