XI

24 0 0
                                    


Setelahmusyawarah bubar, terlihat Eka dan Guntur berjalan kaki di trotoar.Mereka berdua berjalan kaki gara-gara motornya Eka sedang berada dibengkel. Arah tujuan mereka bukan arah pulang ke rumah ataupunnongkrong tapi pergi ke bank Nusatoro, bank tempat akun STM Panzerberada. Sekarang sudah jam 16.10 dan bank akan segera tutup pada jam17.00. Jika mereka tidak segera kesana maka mereka tak bisa mengisiuang ke akun STM Panzer.

Dalamwaktu 10 menit, mereka sampai di depan bank Nusatoro dan di sana,mereka melihat antrian yang cukup panjang ditiap kasir bank. Merasaingin pipis, Eka memberikan tasnya kepada Guntur dan berkata, "Tuyul,jagain ya tempat gue! Gue mau ke toilet dulu."

"Okebos dan sekali lagi, gue bukan Tuyul!" kata Guntur sedikit kesal.Guntur pun menjaga tempat Eka saat bosnya pergi ke toilet. Untukmengisi waktu, Guntur mendengarkan musik yang ada di ponselnya denganheadset.Guntur menikmati udara sejuk yang berasal dari AC. Tenang dan tertib,itulah suasana di bank Nusatoro. Semua orang menunggu cukup tertibdan tak berisik jika berbicara satu sama lain. Tidak ada tempat dudukdi bank ini sehingga memaksa orang-orang untuk berdiri. Harap maklum,ini bank cabang yang baru buka beberapa hari yang lalu.

Suasanatersebut berakhir ketika seseorang pemuda menondongkan pistol kesalah satu petugas kasir. Sepertinya pemuda tersebut ingin merampokbank ini dengan mengancam akan menembak . Semua orang yang ada diruangan ini termasuk Guntur terkejut dan panik. Seorang satpamlangsung berlari menuju orang tersebut namun naas, perampok tersebutmenembak paha kiri satpam tersebut. Satpam tersebut langsungtersungkur di tanah dan luka tembak di paha kirinya mengeluarkanbanyak darah. Rintihan kesakitan terdengar dari mulut satpamtersebut.

Orangtersebut atau bisa disebut perampok langsung melirik semua orang yangada di dekatnya termasuk Guntur. Dengan nada mengancam ia berkata,"Angkat tangan kalian dan jangan bergerak! Sekali bergerak pelurumelayang ke kepala kalian!"

Mautak mau, orang-orang yang ada di ruangan ini menangkat tangannyatermasuk Guntur. "Bos, lo ada dimana?" tanya Guntur dalamhatinya, tampaknya si Guntur khawatir dengan nasib Bosnya.Perampoktersebut mengeluarkan pistol lagi dari jaketnya dan ia menodongkandua pistol ke petugas kasir. Petugas kasir tersebut terlihatketakutan. Perampok tersebut langsung mengancamnya, "Berikan gue Er90.000,00 sekarang juga atau gue tem-"

Orangtersebut langsung pingsan gara-gara ada yang memukulnya daribelakang. Orang yang memukulnya tak lain ketua OSIS STM Panzer Yabar,Eka Jaya."Cih, perampoknya kurang profesional!" kata Eka melihatorang tersebut tersungkur di tanah. "Harusnya ngerampok pakaitopeng atau ditutup mukanya. Dan juga, kalau mau rampok mestinya bawabanyak orang supaya nggak ada kejadian sekali dipukul langsungpingsan!"

Semuaorang yang ada di ruangan ini langsung girang melihat perampoktersebut pingsan. "Bos, kau hebat!" puji Guntur kepada bosnya.Melihat ada dua pistol tergeletak di lantai, Eka langsungmengambilnya dan mengarahkan pistol tersebut ke semua orang sambilberteriak, "ANGKAT TANGAN SEMUA!"

Rasasenang semua orang di ruangan ini hilang sudah. Dengan cepat, semuaorang termasuk Guntur menangkat tangannya dan ketakutan melihat adaanak STM memegang pistol. Dalam hati, Guntur kecewa pada Bosnya,"Bos, kenapa lo begini?"

Ialangsung melangkah ke kasir dan menodongkan pistol ke petugas kasir.Petugas kasir tersebut ketakutan dan Eka berkata, "Mbak, ketiaknyabasah tuh!

Semualangsung terdiam dan petugas kasir tersebut hanya berkata,"O...ma-makasih su-sudah dii-ingatkan!"

Ekalangsung membuang pistolnya dan semuanya bingung kenapa ia membuangsenjata tersebut. "Mas, kenapa nggak jadi ngerampok?" tanya Mbakkasir tersebut.

"Dosambak!" kata Eka, "Saya tadi hanya main-main saja megang senjatasama mencek ketiak Mbak basah nggak. Kalau saya pakai cara biasaseperti berbicara baik-baik, pasti anda marah-marah!"

STM Panzer: Kelapa MerahWhere stories live. Discover now