Karin Memory part 2

1.3K 59 0
                                    

"Rin... Hei... Rin..." Kak Rey menepuk bahuku membuat aku terlonjak, dia sudah berdiri di sebelahku maksudku ia keluar dari mobilnya dan membuka pintu disebelah tempatku duduk

Aku tak menjawab hanya memandang ke arahnya. Aku keluar dari mobil tanpa berkata apapun, pikiranku blank aku bahkan gak tau dimana kedua kakakku dan ini udah mulai malam. Aku memejamkan mataku, tiba-tiba tangan kekar melingkar di punggung dan pinggangku. Aroma yang keluar dari tubuhnya sama dengan aroma di jaket tadi

"Jangan takut, gue bakal jagain lo" dia mengelus punggungku dengan perlahan, rasanya nyaman sekali

"Sorry kak" cicitku ku dengar dia terkekeh

"Kenapa minta maaf? lo kan gak salah" dia melepaskan pelukannya, membuka mobilnya dan menyampirkan jaket miliknya di tubuhku

"Pake itu, nanti lo sakit lagi, tas lo ada di tempat Ren kan?" Aku hanya mengangguk

"Kak..."

"Sssttt... Gue lagi telpon Ren" kak Rey meletakan jari telunjuknya di bibirku menyuruhku diam. Aku menurut saja

"Halo, Ren, lo dimana?" Aku tak terlalu mendengar apa yang dikatakan kak Ren di seberang telpon sana, aku penasaran sampai tiba-tiba sebuah tangan membekap mulutku

"Mmmm...mmm..." Aku takut sekali, siapa orang ini 'kak Rey...' panggilku dalam hati dan tiba-tiba semua gelap

......

"Rin..." Aku mendengar suara perempuan dan juga merasakan ada yang menepuk pipiku

"Rin... Karin..." Suara ini seperti suara aneki. Aku membuka mataku dan hal pertama yang kulihat adalah aneki dan kak Jeannette yang memandangku khawatir, aku juga mendengar suara kak Ren seperti sedang marah-marah pada seseorang.

"Karin... Kamu gak pa-pa?" Tanya kak Jeannette

"Aneki (panggilan untuk kakak perempuan secara formal)..." Aku memeluk aneki dengan erat, aneki mengelus tubuhku perlahan

"Daijoubu (gak pa-pa)... Ima no daijoubu dayou(sekarang sudah gak pa-pa)" aneki menenangkanku

"Kak Ren?" Tanyaku

"Dia ada di depan lagi marahin Aldy" kak jeannette menjawabku sambil menunjuk keluar mobil dari kursi depan. Aku buru-buru bangkit dan turun dari mobil

"Kakak..." Aku memeluk kak Ren catat sambil menubruknya mengakibatkan kak Ren harus menjaga keseimbangannya atau kami akan jatuh. Kak Ren menghentikan marahnya dan mengelus rambutku

"Are you okay?" Aku cuma menggeleng sehingga kak Ren langsung melonggarkan pelukannya dan menurunkan tingginya untuk melihatku "ada yang sakit?" Aku menggeleng

"Sorry Karin, kakak mau ngagetin kamu tadi, kakak gak tau kalo kamu bakal pingsan kayak gitu" kak Aldy menunduk, kak Ren baru saja mau memukul kepala kak Aldy kalau aku tidak menarik tangannya dan memeluk kak Aldy

"Karin takut..." Aku memeluk kakak keduaku ini dengan erat sifatnya memang kekanakkan

"Kak Rey kemana?" Aku baru sadar kak Rey gak ada

"Beli minum buat kamu, tuh jaketnya aja masih kamu pake. Tadi dia khawatir banget waktu kamu pingsan" kata kak Ren

"Terus muka kak Aldy kenapa merah begitu? Di pukul kak Ren yah?" Aku melirik ke kak Ren

"Bukan, gue belum sempet mukul dia"

"Terus siapa?"

"Gue, abis tadi gue panik" kak Rey tau-tau udah ada dibelakang aku dan kak Aldy "nih minum dulu" dia memberikan aku teh hangat

The One And OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang