impromptu event

127 19 1
                                    

-Dua tahun yang lalu, saat semuanya belum terjadi. Saat aku masih menduduki kelas tiga smp. Saat itu,-

6:18am

"Ma. Aku pake baju apa nanti?" Tanya aku kepada mama.

"Pakai baju yang mama beli waktu itu. Dresses warna merah, cocok banget sama kamu." jawab mama dan tersenyum padaku.

"Oke, sipp" ucapku sambil mengacungkan jempol tanganku.

"Oke, sipp" ucapku sambil mengacungkan jempol tanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Skip.

7:54am

"Lama banget sih lu, cepetan nanti gue telat!" celoteh Gerald.

"Sabar dong! Kalo gue jelek lu ngomel-ngomel! Gimana sih?!" bentakku pada Gerald.

Aku membuka pintu kamarku dan menemukan Gerald yang sudah stay di ambang pintu kamarku dengan wajah kesal dan juga jenuh.

"Berapa lama depan pintu? Ngga cape?" tanyaku menyindir Gerald.

"Gausah ngomong lu! Dandan aja setahun! Ngapain aja siih? Gue udah lumutan nungguin elu, tau nggak?!" omelnya dengan wajah horor.

"Oh gitu, gue ngga tau tuh. Gue cepet kok cuman 45 menit. Cepetkan? Ngga ada setahun!" ledekku lagi.

"Udah ngomong mulu. Cepetan masuk mobil sono. Gue mau ngambil baju wisuda gue dulu," ujarnya dan beranjak ke kamarnya untuk mengambil baju wisudanya.

Aku hanya memutar kedua bola mataku dan menuju garasi. Tepatnya, menuju ke mobil.

Aku melihat mama dan papa yang sudah ada di dalam mobil sambil mendengarkan lagu-lagu jazz jadul tahunannya.

Aku membuka pintu mobil belakang dan memasukinya.

"Ma, aku cantik ga?" tanyaku sambil tersenyum.

"Cantik. Tapi gausah pake lama banget Kali, Ver. Papa sama mama udah nungguin kamu doang hampir satu jam loh." ujar mama dan hanya mendapatnya cengiran tanpa tampang bersalahku.

"Maap ma, tadi lama gara-gara bingung mau iket rambut gaya apa." jawabku sambil menatap ke arah jendela mobil.

"Yaudah. Kakak kamu mana? Kok belum keluar, tadi dia sendiri yang ngoceh-ngoceh takut telat, tapi dia yang lama. Anehh." ujar mama sambil mengamati pintu rumah.

Tak lama, batang hidung Gerald pun muncul seketika dan langsung memasuki mobil, kemudian duduk disebelahku.

"Huh, ayo Pa. Keburu telat nanti." ucapnya yang tergesa-gesa.

Dan akhirnya mobil kami melaju dengan kecepatan normal. Karena tempat wisuda Gerald yang lumayan jauh, akupun mulai jenuh. Kemudian aku mengambil earphoneku dari tas dan memakainya ditelingaku.

Beberapa lagu yang kuputar membuatku mengantuk. Walau begitu aku masih mengetahui suara-suara yang terjadi sekarang di dalam mobil.

Slow Motion - Trey Songz

Semuanya sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Dan taklama, dering handphone Papa berbunyi, Papa mengangkatnya. Mama yang sedang asyik dengan gadgetnya sesekali menatap kearah Papa.

Aku mendengar Papa sedang memarahi salah satu nasabahnya karna beberapa klain yang komplain dengan pekerjaannya.

Mama menasehati Papa untuk memutuskan sambungan karena sedang menyetir, tetapi Papa hanya mengabaikannya.

Sampai salah satu truck disebrang sana menabrak mobil kami.

Aku melihat betul kejadian itu dengan sangat detail, sampai rasa syoknya masih menempel saat ini.

°°°
impromptu event.

Sat, 10 sep 16
5:41pm

Lost LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang