queen rescue

94 11 2
                                    

Darah yang terbecak dilantaipun tuntas membuat metaku terbuka lebar dan telapak tangan yang suhunya berubah dingin.

Terlebih parah lagi, saat aku melihat dengan jelas, seorang pria bersegaram sama sepertiku menonjok pipi kanan sang korban sampai mengeluarkan darah dari sudut bibirnya.

Tubuhku mulai melemas saat yang aku ketahui korban yang saat ini tengah berada disana adalah--Sion--teman sekelasku.

"Stop!!" teriakku yang mendapat gema suara dari atas gedung.

Dengan bersamaan, mereka berempat tersentak dan langsung menoleh padaku.

"Lo siapa? Kenapa lo bisa kesini?"

"Itu nggak penting."

"Mau lo apa?"

"Kenapa Sion dipukulin kayak begitu? Salah dia apa!?" bentakku.

"Jangan ikut campur!"

"Sion itu temen gue. Gue berhak ikut campur."

"Mau dia pacar lo kek, mau dia temen lo kek, mau dia sahabat lo kek, mau dia soudara lo kek, atau segala macem." ujarnya sambil menunjuk kearah Sion. "Gue enggak perduli. Dia urusan gue, bukan urusan lo!"

"Jangan hanya modal emosi yang bisa sepuasnya gebukin orang gitu aja. Lo kira lo jagoan? Kalian itu cuman anak bocah yang baru gede."

"Sebenernya, lo itu siapa? Jangan sok berani nantangin gue, kalau nantinya lo malah nangis termehek-mehek depan guru! Gue tau, lo itu cuman cewek lemah." ucapan dia hampir membuat hatiku tertohok.

"Jangan membandingkan orang hanya sekedar fisik. Lo pikir lo yang paling kuat? Lo pikir diri lo enggak pernah lemah? Sampai lo bisa ngomong sehebat itu?"

"Gue kasih tau, Mending lo balik, dan relain temen lo disini." ujar salah satu kawanannya.

"Lepasin Sion." ucapku menatap pria tersebut dengan lekat.

"Biar gue yang kasih tau," ujarnya dengan jeda, "Lo salah langkah," sambungnya sambil maju selangkah kearahku. Dengan refleks aku mundur kebelakang.

"Apa maksudnya?"

"Lo enggak seharusnya disini," ucapnya sambil maju selangkah lagi, "Harusnya lo hati-hati sama kita, termasuk gue--"

"Hati-hati? Maksud lo apa?"

Pria itu memajukan langkahnya lagi, "Asal lo tau, lo itu udah masuk ke dalam lingkaran permasalahan disini. Dan lo, sudah terikut campur kedalam masalah ini. Dan jangan berharap lo bisa hidup bahagia selama masih sekolah disini."

Aku meneguk ludah dengan susah payah saat mendengan kalimat tersebut. "Lo pikir lo pemilik sekolah disini, yang bisa ngancam gue begitu aja? Lo pikir lo tuhan, yang serba tahu semua lika-liku kehidupan setiap manusia? Lo pikir hidup lo udah bahagia, dan dengan hebat lo bilang hidup gue engga bakalan bisa bahagia?" ujarku dengan seluruh keberanianku menantang laki-laki tersebut.

Kedua teman laki-laki tersebut menggelang saat mendengar jawabanku.

"Cewek aneh." laki-laki tersebut menaikan satu alisnya.

°°°
queen rescue
Sun, 18 dec 16
10:51pm

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 12, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lost LifeWhere stories live. Discover now