the regret

78 11 1
                                    

-Ketika mereka sudah tenang disana, saat itu.-

8:19am.

Aku duduk diatas kursi roda yang sedang didorong oleh Tante Kirana. Sudah sangat nampak betul terdapat dua peti besar berwarna coklat dengan bunga-bunga diatasnya yang sedang dipikul oleh orang-orang disana.

Deras tangisku pun tak berhenti disitu, sungguh, dalam hati kejujuran, aku sangat tidak mengikhlaskan kepergian mereka.

Mereka bagaikan malaikat dan bidadari dalam duniaku sejak aku lahir.

Mereka yang merawatku hingga usiaku genap empat belas tahun.

Mereka yang mengurusku dengan lapang dada.

Mereka yang selalu bersabar atas semua tingkah laku burukku.

Mereka yang memikul bebanku dan juga Gerald.

Mereka yang selalu melindungiku dari marabahaya.

Mereka yang akan menanggung malu jika aku sedang dipermalukan.

Mereka yang akan terus menjagaku hingga kelak aku besar.

Tapi mereka sudah tiada sekarang.

Terlalu cepat, dari yang pernah aku bayangkan sebelumnya.

Disaat aku sama sekali belum memberikan yang terbaik untuk mereka.

Disaat aku yang seharusnya masih dipertanggung jawabkan orang tua.

Disaat aku belum sama sekali membalas budi kepada mereka.

Disaat aku belum bisa membuat mereka bahagia.

Aku menjerit layaknya orang tak waras saat tengah melihat mereka akan dimasukan ke dalam tanah.

Seluruh orang yang tengah mengubur orang tuaku langsung tergelak dan menatap kearahku.

Aku menangis, lagi.

Keluargaku yang berada disisiku langsung membawaku kembali ke ruang rawat inap. Dan membiarkan dokter yang mengatasiku.

Layaknya anak kucing yang akan dititipkan.

10:26pm.

Aku menatap langit-langit kamar rumah sakit sambil memainkan jari-jemariku. Aku masih terpuruk dengan ingatanku tentang orang tuaku. Aku masih tidak mempercayai akan kejadian yang seperti ini.

Aku menepuk kedua pipiku dengan telapak tangan, mencoba mengulang semuanya kembali dan berusaha untuk melawan takdir.

Namun takdir berkata lain. Aku menerjapkan mata dan membukanya kembali berharap akan semua ini biarkan mimpi buruk.

Kenapa? Dan kenapa. Hal ini adalah kenyataan fakta. Fakta pahit yang telah aku dapatkan.

Aku menggaris bawahi arti kehidupan yang telah aku lewati. Semua itu hanyalah penyesalan, penderitaan, penyedihan, persaingan, pembuat kekacauan, dan peran buruk dalam sebuah skenario di kehidupan nyata yang aku tengah jalani.

°°°
the regret
Sat, 19 nov 16
12:23pm

Lost LifeWhere stories live. Discover now