2.0

6.7K 471 30
                                    

Happy Reading!

Author POV

Remon mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia baru saja dari rumah Nila saat Nila memberitaunya jika Al dan keluarganya telah tiba dirumah.

Namun sayang, setibanya dia dirumah Nila, para penjaga tak memperbolehkannya masuk atas perintah Daniel. Remon yang jengkel pun melampiaskan emosinya mengunjungi club malam dan menghabiskan banyak minum disana.

Sedangkan dirumah Nila sendiri saat ini penuh dengan orang-orang berwajah emosi. Daniel mengeluarkan segala emosinya memarahi Al yang hanya bisa berkata minta maaf dan menyesali kebodohannya.

"Maafkan saya om. Saya berjanji akan bertanggung jawab atas perbuatan saya dan saya akan menikahi Nila om" ucap Al setenang mungkin didepan Daniel yang masih emosi.

Ucapan Al membuat Nila tercengang "Tidak Daddy! Nila tak ingin menikah dengan Kakak Al. Nila masih sekolah dan Nila sudah memiliki Remon" ucap Nila.

Daniel semakin pusing dibuatnya. Tak mungkin ia memisahkan cinta anaknya dengan pria yang dicintainya yang juga merupakan anak dari rekan bisnisnya. Namun, Daniel memiliki prinsip siapa yang berbuat dia yang harus tanggung jawab dan dalam masalah ini, Al lah yang harus bertanggung jawab karena ia sudah mengambil sesuatu berharga dari putrinya yang ia jaga.

"Aku setuju dengan keputusan Al Daniel, lebih baik mereka segera menikah karena bagaimanapun mereka juga pernah memiliki perasaan yang sama dan mungkin masih" ucap Andreas membela Al. Daniel dan Ayla pun saling menatap berbicara melalui tatapan mata mereka.

"Tidak Om! Aku sudah tidak mempermasalahkan hal ini. Masalah ini hanyalah masa lalu bagiku dan aku tidak perlu pertanggung jawaban. Kini Aku menyayangi kak Al sebagai kakakku" ucap Nila menatap Al dengan tatapan kesakitan.

"Tapi aku sudah membuatmu hingga depresi Nila. Tolong kali ini saja, aku ingin menjadi pria yang bertanggung jawab" ucap Al tak mau kalah.

Nila menatap Daniel dengan tatapan memohon menggelengkan kepalanya bertanda ia tak mau menikah dengan Al. Namun lagi-lagi Al memohon padanya hingga berlutut dihadapan Daniel memohon untuk menikahi Nila.

"Aku akan bicara dengan Andreas terlebih dahulu" putus Daniel akhirnya.

Daniel dan Andreas menuju ruang kerja Daniel lalu membicarakan masalah kedua anaknya disana. Nila berharap-harap cemas jika Ayahnya tidak menyetujui pernikahan itu, sedangkan Alvaro sangat berharap agar bisa menikah dengan Nila.

Tak lama kemudian Daniel dan Andreas keluar bersama dari ruang kerja. Daniel tampak berwajah Datar sedangkan andreas terlihat sedikit tersenyum.

"Tadi, aku sudah berbicara dengan Daniel, dan kami memutuskan untuk Nila dan Al akan tetap menikah" ucap Andreas membuat semua orang yang berada disana terkejut.

"Terima kasih pa, terimakasih om" ucap Al terlihat senang sedangkan Nila sudah tak bisa menahan diri lagi.

"Daddy" ucapnya lirih dengan air mata membanjiri pipinya.

Tanpa tunggu lama, Nila berlari ke  lantai atas menuju kamarnya dan menangis sejadinya didalam sana. Daniel dan Ayla tak tinggal diam lalu mengejarnya termasuk Al.

"Daddy jahaat!!" amuk Nila melempar apa saja yang ada disampingnya kearah pintu.

Tepat saat Daniel hendak masuk, Nila melempar botol kaca parfum miliknya yang langsung terkena pelipis Daniel. Nila tak perduli dan terus mengamuk. Daniel tetap berusaha sabar menenangkan Nila menghampirinya lalu memeluknya meskipun pelipsnya keluar darah.

"Maafkan Daddy sayang, ini sudah menjadi kesepakatan bersama, siapa yang berbuat dia yang akan bertanggung jawab. Maafkan Daddy" ucap Daniel dalam pelukannya. Meskipun Nila terus meronta namun akhirnya ia melemas dalam pelukan Daniel.

About UsWhere stories live. Discover now