Part 14

961 69 0
                                    

Taehyung kini sedang berjalan-jalan bersama irene di taman, namun tiba-tiba saja raut wajah taehyung berubah seketika.
"Ayo pergi dari sini" ajak taehyung sambil memegang tangan irene.

"Kenapa secepat itu, apa kau tidak suka jalan-jalan bersamaku?"tanya irene sedih.

"Bukan begitu, tapi ayo kita pergi dari taman ini dan mencari menandangan yang bagus" jelas taehyung.

"Baiklah, kurasa itu juga bukan ide yang buruk." ucap irene menyetujui.

Taehyung dan irene pun pergi dari taman itu.

-0*0-

Hanbin pun langsung berdiri, dan membantu jihyo untuk berdiri. "Maaf aku tadi tidak bermaksud" ucap hanbin memalingkan wajahnya dari jihyo, ia tidak bisa menatap jihyo.

"Tak apa, se seharusnya ak aku yang berterima kasih padamu karena sudah menolongku" ucap jihyo sama dengan memalingkan wajahnya dan membersihkan pakaiannya.

Hanbin melihat ke lutut jihyo ternyata jihyo terluka karena terjatuh tadi. "Apa lututpu tidak apa-apa? Apa kau masih bisa berjalan?" tanya hanbin khawatir.

"Aku tidak apa, aku bisa berjalan." jawab jihyo lalu ingin berjalan namun ia terjatuh dan mengerang kesakitan.

"Apa itu yang kau bilang bisa berjalan. Sudahlah, ayo naik ke pinggungku" ucap hanbin membantu jihyo berdiri dan memasangkan tubuh nya di hadapan jihyo. Namun jihyo masih terdiam ia tidak naik ke tubuh hanbin. "Ayo cepat naiklah" ucap hqnbin dan jihyo pun menurut.

Mereke pun berjalan pulang, dengan jihyo yang di gendong oleh hanbin, rasa canggung melanda kedua remaja tampan dan cantik itu. Mereka terlihah masih gugup, karen jujur mereka berdua tidak pernah bertatapan secara langsung dan berjalak sedekat itu. Hanbin tersenyum, ia bisa merasakan detak jantung jihyo dan tidak beraturan.

"Apa permintaanmu? Karena tadi kau yang menang?" tanya hanbin memecah kesunyian, ia tidak suka kecanggungan. Sedari tadi otak hanbin berputar memikirkan apa yang harus ia katakan agar situasi mereka tidak lagi canggung.

"A..akan ku beritahu besok" ucap jihyo. Dan hanbin menganggukan kepalanya, hanbin melihat tanda di tangan jihyo, namun ia tidak terlalu peduli karena ia tidak tahu tanda apa itu.

-0*0-

Taehyung kini sudah berada di kamarnya, ia terlihat sedang memikirkan sesuatu. Terlentang sambil menunpukan tangannya di atas dahi itu lah posisi taehyung sekarang. "Kenapa aku cemburu?? Apa aku menyukainya? Ah.. Tidak mungkin aku kan menyukai irene. Tapi kejadian di taman tadi jujur membuatku kesal" batin taehyung.

Ternyata yang membuat raut wajah taehyung berubah tadi adalah karena ia melihat jihyo dan hanbin (Jihyo di bawah tubuh hanbin) "tapi apa yang mereka lakukan di taman" ucap taehyung dan mulai berfikiran negatif. "Ah, tidak-tidak jihyo tidak akan melakukan hal seperti itu." ucao taehyung menggeleng-gelengkan kepalanya.

-0*0-

Keesokannya jihyo tidak ingin masuk kelas, karena kakinya benar-benar sakit. Snsd mengerti dan akan mengizinkan jihyo nanti. Jihyo tersenyum saat melihat kakinya yang di balut perban.

[Flashback]

Hanbin tidak mengantar jihyo asrama, tapi membawa jihyo ke UKS. Hanbin mendudukan jihyo di atas kasur, dan mengeluarkan kotak P3K. Hanbin berjongkok dan mulai membersihkan luka jihyo. Terlihat wajah jihyo yang kesakitan menahan rasa perih yang melanda tulang kakinya.

Hanbin tersenyum melihat ekspresi jihyo seperti itu, "apa sangat sakit?"tanya hanbin dan jihyo mengangguk dengan sangat kencang.
Hanbin sengaja menekankan kapas itu pada luka jihyo, membuat jihyo menjerit namun jihyo dengan segera langsung menutup mulutnya. "Yah!! Kim hanbin apa yang kau lakukan. Apa kau tidak tahu kalau itu sangat perih" marah jihyo pada hanbin. Namun yang di marahi hanya tersenyum-senyum saja.

[Flashback end]

Tuan oh kini sedang memeriksa bekas kekuatan queen elemend, namun ia masih belum bisa menemukannya. Tuan oh pun memanggil hanbin untuk memberitahu sesuatu. Hanbin pun dengan segera datang kr tempat tuan oh.

"Apa kau sudah menemukan queen elemend?" tanya tuan oh.

"Maaf tuan, saya belum menemukannya."

"Tak apa, karena kita sudah menemukan sebuah petunjuk. Queen elemend memiliki tanda ini di pergelangan tangannya" ucap tuan oh sambil menunjukan gambar tanda itu. Hanbin terdiam, ia ingat kalau itu adalah tanda yang ada di pergelangan tangan jihyo.

"Aku akan membunuhnya, dan kita bisa menguasai bumi ini" ucap tuan oh sambil tertawa. Hanbin terdiam, ia bingung harus memihak pada tuan oh atau jihyo, karena jujur ia masih menyukai jihyo. Ia tidak akan kuat melihat jihyo mati karena perbuatannya.

Queen Elemend (COMPLETED)Where stories live. Discover now