[ CEPAT PULANG KE RUMAH SEKARANG JUGA !!!! ] Teriak Taufan yang membuat Ice menjauhkan HPnya dari telinganya
" Me.. Memangnya kenapa kak ? Kan kakak sendiri yang suruh Ice sama Thorn ke Seven Eleven beli Kopi " Kata Ice
[ I.. Iya juga sih (--〆) ]
" Hem —_—||| "
[ POKOKNYA CEPAT PULANG !!! ATAU KAKAK YANG AKAN MENYERETMU PULANG !!! ] Teriak Taufan
" Udah gila ya ?!! ( ─‿─) Orang lagi antri (눈_눈) " Kata Ice
" Kenapa sih kak ? Kok ribut sendiri sama HP ? —_—|| " Tanya Thorn bingung
" Nih... Kak Fan, tiba - tiba telepon terus teriak - teriak suruh pulang -_-|| padahal dia sendiri yang suruh kita beli kopi, malah suruh pulang sambil teriak - teriak, bikin kuping budek aja
-_-|| " Kata Ice ketus" Hahaha... Kak Fan rindu kah ? ^_^|| " Tanya Thorn dengan tertawa
[ ICE !!! ICE !!! DENGAR TIDAK ?!! ] Tanya Taufan
" Iya... Iya... Dengar kok -_-|| " Jawab Ice
" Nih... " Tiba - tiba Ice memberikan HPnya kepada Thorn
" Loh... Kok malah kasih ke Thorn sih kak ? " Tanya Thorn bingung
" Nih... Jelasin ke kakak " Kata Ice
" Oh.. Oke " Kata Thorn yang menerima HP yang diberi Ice
" Halo ka... " Omongan Thorn tiba - tiba terhenti dan terkejut
[ WOY !!! CEPETAN PULANG GAK !!! GW TARIK LU LAMA LAMA !!! ]
" Madaffaka º_º " Kata Thorn yang terkejut karena suara teriakan Taufan
" ED*N ! (Θ︹Θ) WOY !!! SABAR !!! INI UDAH MAU PULANG !!! *#:+#*@ !!! NGOMONG KAYAK MAU NAGIH HUTANG AJA !!!💢( ˋ Д ˊ ) " Teriak Thorn karena kesal mendengar kakaknya yang berteriak lalu langsung mematikan teleponnya" Nih ! " Kata Thorn yang mengembalikan HP Ice dengan ketus
" Sarap tuh bocah —_—|| gak tau ada telinga orang apa ? Budek dah kuping ane —_—|| " Kata Thorn
" Hahaha " Ice hanya bisa tertawa melihat reaksi adiknya
BRUM... Suara mobil melaju" Hem... Kenapa sih kak Taufan sampai segitunya ? Kayak lagi dikejar - kejar setan saja " Kata Thorn bingung
" Ini pasti karena pembunuhan berantai itu " Tebak Ice
" Pembunuhan berantai ? " Tanya Thorn bingung
" Iya, yang kita lihat di berita tadi " Jawab Ice
" Hem... " Thorn kembali mengingat - ingat
Pembunuhan berantai terjadi kembali, ditemukan tiga jenazah yang tergeletak di sebuah gang kecil dengan keadaan mengenaskan...
" Hem... Betul betul " Jawab Thorn
" Pasti kakak khawatir karena ini sudah larut malam, biasanya pembunuhan terjadi bila larut malam
" Jelas Ice" Oh... Karena itu kah kakak khawatir sampai teriak - teriak saat bertelepon ? " Tanya Thorn
" Mungkin " Jawab Ice
" Ampun deh —_—|| kita ini kan pahlawan terbaik, kenapa juga dia harus khawatir —_—|| " Kata Thorn
" Walau bagaimana pun juga, kita tetap harus waspada dan jangan menggunakan kekuatan semena - mena " Jelas Ice
" Baik " Jawab Thorn
Sementara itu....
" Haish.... Bocah - bocah itu membuatku frustasi saja ! " Kata Taufan sambil menggaruk - garukkan kepalanya
" Hem... —_—|| Eh ? " Tiba - tiba Blaze mendengar suatu bisikian
" Blaze... Blaze... Sudah waktunya.... Blaze.... Sudah waktunya... Blaze... "
Suara bisikan tersebut terus menghantui Blaze dan membuat Blaze kesal" HENTIKAN !!!! " Tiba - tiba Blaze teriak yang membuat semua kembarannya itu terkejut dan menoleh ke arah Blaze
" Apa ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Inside Me
Fanfiction[ HIATUS ] Membuat kontrak perjanjian dengan Iblis Neraka hanya karena untuk melindungi orang orang yang disayangi ? Yakin enggak ada efek negatifnya ?