Episode 53

77 7 7
                                    

" Tidak apa, tidak usah repot - repot ! Lagipula nanti malam aku akan segera pulang " Kata Blaze yang berusaha membujuk Ice agar tidak mengambil obat. Semua langsung menoleh ke arah Blaze dengan tatapan bingung, ada yang menganga, ada yang mengerutkan alisnya, ada juga yang terdiam dengan tatapan bingung

" Pulang ke kamar tidur maksudnya " Kata Blaze sambil menunjuk ke arah tangga, Gempa langsung menatap Ice

" Ice, sebaiknya kau bawakan aspirin, thermometer, air dingin dan handuk kecil. Ketika sakit memang agak sedikit rusak " Jelas Gempa

" Siap 86 ! " Seru Ice sambil menarik kaki Thorn

" Loh ? Loh ? " Thorn menjadi heran

" Tch ! Dibilang aku tidak apa - apa " Ketus Blaze

" Blaze... " Halilintar menatap Blaze

" Urrkhh... Baiklah ! Baiklah ! Aku sakit okey fine ! Aku mengakuinya ! Tapi biarkan aku ikut membantu mereka ! " Jelas Blaze agak menggerutu, Blaze lalu bangkit dari sofa dan berjalan menyusul Thorn dan Ice

( Loh ? Loh ? Kenapa ini ? ) Pikir Blaze yang pandangannya mulai kabur dan badannya mulai gemetar

( Sial ! Energiku terserap banyak, begitu juga darahku, urrkhh... Pan... Pandanganku... Mulai.... ) Blaze langsung menopang tubuhnya menggunakan tangannya ke tembok, untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh

" Hosh.... Hosh... Hosh... " Blaze terengah - engah, badannya gemetar dan keringat dingin

" Blaze, kau tidak apa - apa ? " Tanya Hender yang tiba - tiba masuk

( Tidak, aku tidak boleh seperti ini, aku sudah berjanji untuk melindungi mereka dari bangsa terkutuk sialan itu ) Blaze berusaha memfokuskan pandangannya yang kabur dan berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya perlahan

( Okey, kita coba dengan melangkah perlahan... Ya, perlahan.... )










BRUK !!!






" BLAZE !!! " Semua langsung menghampiri Blaze yang tersungkur di lantai

" Kenapa dia bisa seperti ini ? " Tanya Hender agak khawatir

" Kambing ! Dibilangin ngotot sih ! Udah tau sakit malah dipaksain ! " Ketus Halilintar yang menggendong tubuh Blaze dan membawanya ke sofa

" Panasnya semakin parah " Kata Taufan yang memegang kening Blaze

" Ada apa ? Aku seperti mendengar ada benda jatuh tadi " Tanya Ice yang datang membawa baskom berisikan air dingin serta handuk dan Thorn yang membawa kotak P3K serta Thermometer

•••••••••••••


" Obatnya nanti diberikan ketika dia sudah tersadar " Jelas Hender

" Panasnya 39°C " Kata Taufan yang melihat skala Thermometer

" Panasnya... " Gumam Solar

" Kau habis darimana ? " Tanya Gempa

" Aku ? Baru selesai mengambil peralatan untuk nanti malam " Jawab Hender

" Untuk apa ? " Tanya Thorn

" Hehe... Nanti malam, kita akan mengadakan Jurit Malam ! Lengkap dengan alatnya ! " Seru Hender

" Waahhh !!!! Jurit malam ?!!! IKUT !!!! " Pekik Taufan dan Solar girang, mata mereka berbinar - binar

" Ada bagian kelengkapan pengawasan atau alat teknologi ? " Tanya Gempa

" Ada dong " Jawab Hender sambil tersenyum simpul, mendengar hal itu. Halilintar dan Gempa agak tergiur

" Contohnya ? " Tanya Halilintar memastikan

" Yahh.... Seperti EMF Detector, Full Spectrum Camera, Spirit Box, Electronic Voice Phenomena, Kamera Infra Merah, Motion Detector dan lain - lain " Jelas Hender panjang lebar, Halilintar menatap Gempa, begitu pula sebaliknya

( Gimana nih ? )

Devil Inside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang