Episode 57 - Night 1 #Part 2

58 7 4
                                    

" Kalau.... Yang.... Ini ? Untuk apa ? " Tanya Solar yang sama seperti Taufan
" Ini namanya Pena Laser. Kau pasti tidak asing lagi dengan kata laser kan ? " Tanya Hender sambil tersenyum simpul, Solar dan Taufan hanya mengangguk dengan wajah polos

" Pada umumnya, laser hanya akan mengeluarkan satu titik cahaya. Namun tidak dengan alat yang satu ini, alat ini akan mengeluarkan ratusan bahkan hingga ribuan titik cahaya. Fungsinya untuk menangkap bayangan para Tamu dalam kegelapan yang kerap kali tidak kita sadari atau yang tidak dapat tertangkap oleh kamera biasa, bahkan untuk kamera infra merah sekalipun. Pasang benda ini pada kameramu ya " Jelas Hender ramah sambil tersenyum manis

" Erm... Kenapa hanya aku ? Kenapa tidak dengan kak Ufan ? " Tanya Solar yang kebingungan dan agak tegang, Hender tersenyum simpul lalu mendekatkan kepalanya ke samping telinga Solar

" Aku penasaran apakah sebuah cahaya masih dapat bermain di dalam kegelapan, atau.... Apakah dia akan pergi dan lenyap selamanya ? " Bisik Hender tepat di sebelah telinga Solar yang membuat bulu kuduknya berdiri
" Haha... Itu hanya bercanda kok, jangan di ambil hati ya... Baru pemanasan kok sudah berkeringat ? Padahal jawabnya tadi antusias sekali " Kata Hender sambil memajukan sedikit bibirnya

( Anjaylah nih orang ) Batin Solar dengan tatapan kosong sambil tersenyum simpul

" Kau kenapa ? " Tanya Taufan yang menatap Solar

" Tidak, tidak apa - apa "

••••••••••••

" Kau sudah baikan ? " Tanya Ice yang sambil duduk di sebuah sofa berwarna merah, disana terlihat Blaze yang sedang terduduk lemas dengan mengenakan baju panjang berwarna merah, celana panjang berwarna biru tua dan kaos kaki berwarna putih

" Kurasa bertambah buruk, badanku lemas sekali dan kepalaku terasa pusing " Jelas Blaze yang suaranya terdengar amat lemah

" Hmm.... Coba kulihat kantung matamu " Kata Ice sambil menangkup wajah Blaze, badannya memang agak panas

" Kau terkena Anemia kak " Jelas Ice khawatir,Blaze hanya terdiam

" Maaf " Kata Blaze

" Untuk apa ? " Tanya Ice

" Aku... Tidak dapat melindungi kalian, tidak dapat melampiaskan rasa sakit kalian, maaf.... Maafkan aku.... " Blaze terus mengulang kalimat maaf hingga setetes air mata mengalir dari pipinya

" Hey.... Hey.... Dengarkan aku, dengarkan aku, kau.... Sama sekali tidak melakukan kesalahan apa - apa okey ? Kau sudah melakukan semampu yang kau bisa untuk melindungi kami, itu sudah lebih dari cukup " Jelas Ice yang berusaha menghibur sambil memeluk Blaze

" Sekarang, kau minum obat dulu. Akan kuambilkan obat " Kata Ice sambil bangkit dan berjalan menuju dapur

《 Hey kalian ! 》

" Hey, Hender ! " Jawab Gempa dan Halilintar

《 HT-nya bagus kan ? 》

" Lumayan " Jawab mereka bersamaan

《 Sekarang, aku ingin kalian menyalakan Motion Detector dan layar pengawasannya 》

" Roger " Jawab Halilintar paham

《 Okey, sekarang pembagian tugasnya. Hal, kau bertugas untuk mengawasi layar pengawasannya, baik itu di pos pertama maupun kedua. Dan Gempa, kau bertugas mengawasi Motion Detectornya. Awasi terus dan jangan sampai terlewatkan satu pun. Jika ada apa - apa, laporkan kepada kami melalui TH atau catat lalu laporkan kepada kami, paham ? 》

" Roger ! " Jawab mereka berdua

《 Telepon aku jika ada apa - apa, karena mungkin Tamunya juga ingin bermain di rumahku. Jangan sampai ada barangku yang rusak ! 》

Devil Inside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang