12. Dillemma (2/2)

1.7K 175 48
                                    

Author POV

Tok!Tok!Tok!

"Gracia....? Boleh aku masuk...?" kata Melody setelah mengetuk pintu kamar Gracia sebanyak tiga kali. Sekembalinya mereka dari kantor polisi, Gracia langsung mengurung dirinya dalam kamar dengan alasan lelah. Tapi sampai waktu menunjukkan pukul 7 malam, Gracia masih belum mau keluar dari kamarnya. Tentu Melody merasa khawatir, apalagi mengingat Gracia belum makan apa-apa dari tadi siang.

"Gracia....aku masuk ya..." akhirnya Melody membuka pintu kamar Gracia tanpa menunggu ada jawaban dari dalam. Kamar yang tidak dikunci itu gelap, samar-samar Melody bisa melihat Gracia berbaring di ranjang membelakangi dirinya dengan selimut menutupi sampai hanya sedikit rambutnya terlihat.

"Gracia..." panggil Melody sekali lagi kali ini sambil menyalakan lampu kamar. Gracia tidak menjawab, dia malah semakin mengulet memeluk gulingnya. Melody mendesah panjang, dia pun berjalan ke tepi ranjang Gracia lalu duduk di sana.

"Gracia...makan dulu yuk...kamu belum makan apa-apa kan dari tadi siang..."

Lagi-lagi tidak ada jawaban dari Gracia. Melody mencoba menggoyang-goyangkan punggung Gracia, tapi Gracia malah menarik selimutnya semakin tinggi dan menutup dirinya dari Melody.

"Gre...udah jangan terlalu dipikirin...kamu pikirin cape-cape juga nantinya kamu malah makin down...."

Tetap tidak ada respon dari Gracia.

"Gre....seenggaknya kamu ngomong dong sama kakak...jangan diem-diem gini..."

"KaK Melody pembohong...." Desis Gracia tanpa bergerak sedikit pun dari posisinya.

"Bohong?" ulang Melody, kemudian dia mendesah panjang. "Gre...aku udah kasih tahu sama kamu semua yang aku tahu...Maaf kalau memang...."

"Kak Kinal....pasti kasih tau sesuatu sama Kak Mel..." Gracia mendesis lagi dengan suara serak.

"Gre....Kinal cuman bilang...."

"Bohong!!" Kata-kata Melody terpotong oleh gerakan Gracia yang tiba-tiba merubah posisinya menjadi duduk. Matanya sudah merah dan membengkak. Sisa-sisa tetesan air mata pun masih terlihat di pipinya. "Kak, sudah terlalu banyak kebohongan yang aku dengar hari ini!! Kalau Kakak datang ke sini hanya untuk membicarakan kebohongan lain lebih baik Kakak tinggalin aku sendirian di sini...!!"

Perkataan Gracia membuat Melody bungkam. Dalam benaknya Melody membenarkan pernyataan Gracia. Memang Melody tidak menyatakan semuanya pada Gracia, tapi itu semata-mata untuk melindungi Gracia sendiri.

FLASHBACK

"Loh...? Kinal...?" sapa Melody saat melihat sosok yang dikenalnya melewati ruang tunggu.

"Kak....Melody...?" Kinal pun menghentikan langkahnya melihat orang yang sedang duduk di ruang tunggu itu.

"Kinal...kok kamu ada di sini...?" tanya Melody. "Oh ya...Veranda ya?" lanjutnya seakan baru teringat kalau Kinal adalah satu-satunya 'keluarga' yang Ve miliki.

Kinal mengangguk.

"Nal....itu siapa sih yang nyebarin berita kayak gitu!? Kok jahat banget sama Ve! Pake bawa-bawa Gracia lagi...!" ucap Melody dengan kesal.

Kinal tidak menjawab. Tepatnya 'tidak bisa' menjawab karena tidak tahu harus mulai darimana.

"Kinal? Kamu udah cari tahu belum siapa dalang di balik semua ini...?"

Kinal menggeleng.

"Kinal...? Kok diem...?" tanya Melody. Kebisuan dan tingkah laku Kinal yang aneh membuat Melody mendapat firasat buruk.

The Tale Of Two AngelsWhere stories live. Discover now