Episode 13 Part 2

5.1K 224 5
                                    

Ratu Yoo masih belum menerima kematian Raja, ia memandang jenazah Raja dengan pandangan kosong. Ratu Hwangbo berusaha menutup jenazah Raja dengan kain putih.

"Pergilah. Dia milikku. Jangan sentuh dia." kata Ratu Yoo tak ingin Ratu Hwangbo menutup jenazah Raja atau mendekatinya.

"Raja tak kan suka melihatmu seperti ini."

"Kau tahu apa? Apa dia pernah sungguh-sungguh mencintaimu?"

"Jangan sentuh dia!" kata Ratu Yoo.

"Jangan biarkan emosimu mengendalikan dirimu."

Pangeran So datang, menghampiri ranjang Raja dengan mata berkaca-kaca melihat ayahnya telah tiada.

"Aku ingin menyampaikan rasa hormatku padanya."

"Kenapa kau bisa ada disini? Mana Yo? Apa Jung bersamamu." tanya Ratu Yoo tak suka melihat kedatangan Pangeran So.

Pangeran So mengacuhkan Ratu Yoo dan langsung mendekat untuk berlutut pada ayahnya.

"Kata-kata terakhirnya adalah hidup itu pendek dan cepat berlalu. Dan terus berlalu begitu cepat." kata Jimong.

Pangeran So gemetar melihat ayahnya benar-benar telah tiada dan ia teringat kembali kejadian 2 tahun yang lalu saat ia di Shinju.

"Raja pasti mengira memberikan topeng baru setiap tahun padaku itu sebagai kasih sayang dari seorang ayah" gumam Pangeran So.

Jimong datang ke Shinju untuk memberikan hadiah topeng baru dari Raja untuk Pangeran So.

Setiap tahun Raja menghadiahkan topeng baru untuk Pangeran So.

Saat Pangeran So tengah mencoba topeng barunya, dia melihat Raja sedang melihatnya dari kejauhan.

Pangeran So sangat senang melihat Raja datang untuk melihatnya walau secara sembunyi-sembunyi dan dari kejauhan.

Pangeran So bangkit dengan mata berkaca-kaca lalu memakaikan kain putih untuk menutupi jenazah Raja.

"Jimong berapa banyak prajurit dan senjata yang ada di Chendeokjeon? Tolong tanyakan ke Panglima Park. Besok pagi Pangeran ketiga dan kedelapan akan memulai pemberontakan. Raja ingin menyerahkan tahtanya pada Putra Mahkota Moo. Kita harus mewujudkan keinginan Raja". perintah Pangeran So pada Jimong dengan air mata yang masih mengalir.

"Akan kutanyakan pada Panglima Park." kata Jimong.

Kedua Ratu kaget mendengar perkataan Pangeran So.

"Apa kau tadi bilang Wook? Sepertinya aku salah dengar". kata Ratu Hwangbo tak percaya.

"Maafkan aku"

"Pemberontakan? Yo? Tidak, dia mungkin besok kesini cuma ingin menjemputku. Dia hanya ingin memeriksa kenapa kalian menahan kami disini. Jangan membahayakan Yo." kata Ratu Yoo.

Pangeran So akan pergi, tapi Ratu Yoo langsung mencengkeram pakaian Pangeran So.

"Jika kau menyentuh sehelai rambutnya sekali pun, aku sendiri yang akan membunuhmu." kata Ratu Yoo.

"Kau berharap dia tetap hidup setelah melakukan pengkhianatan? Ibu memang terlalu serakah" desis Pangeran So menjauhkan cengkeraman tangan Ratu Yoo darinya. dan Pangeran So langsung pergi meninggalkan kamar Raja.

"Jangan ganggu putraku! Apa maksudmu pengkhianatan? Pemberontakan apa? Kau..." kata Ratu Yoo histeris.

"Tutup mulutmu. Jangan bodoh. Satu kesalahan saja anak kita berdua akan mati. Kita harus membuat rencana untuk menolong mereka. Lupakan saja kau itu wanita dan fokuslah menjadi seorang ibu. Paham?" kata Ratu Hwangbo.






Moon Lovers : Scarlet Heart RyeoWhere stories live. Discover now