Episode 17 Part 1

7K 187 2
                                    

"Kau bilang kau tidak perlu menjadi raja asalkan kita selalu bersama. Sekarang, kau tak pernah bilang begitu lagi". kata Soo pada Pangeran So.

"Kita kan sudah janji tidak saling berbohong lagi. Aku memulai ini agar aku bisa mengakhiri pertumpahan darah di antara saudara-saudaraku.Tapi saat aku membangun istana baru di luar sana, aku sadar bahwa dunia bisa berubah jika rajanya berubah. Aku tidak akan dikendalikan oleh siapapun. Dan aku bisa menghentikanpertumpahan darah di keluarga kami. Maka menjadi raja...adalah suatu keharusan bagiku". kata Pangeran So.

Soo hanya diam.

"Kenapa? Apa Kau tidak suka aku jadi raja?" tanya Pangeran So.

"Aku memang tidak suka. Tapi aku lebih tidak suka jika harus berpisah darimu".

"Terima kasih".

"Kau akan menjadi raja".

"Ya, aku tahu itu"

"Tapi, kau tidak boleh. Kau tidak boleh membunuh saudara-saudaramu. Kau bisa berjanji padaku, 'kan?" tanya Soo.

Pangeran So memegang tangan Soo dan menganggukan kepalanya.







---







"Itu Pangeran Wang So. Pasukan mereka sedang menyerang! Tutup pintu gerbang istana!".  kata penjaga yang berjaga di gerbang Istana. Gerbang Istana pun ditutup.









---








Soo menyajikan teh untuk Raja Jeongjong Wang Yo dengan gugup dan tangan gemetar.

"Kau... apa yang kau rahasiaka ndariku? Apa kau meracuni tehnya?" kata Raja menepis gelas teh.

"Tidak Yang Mulia. Dayang yang lain juga sudah mencicipinya". kata Soo dengan ketakutan.

"Karena kondisiku begini, kalau dipikir-pikir semua ini bermula darimu".

"Apa?"

"Moo Hyungnim, Eun, dan istrinya Eun. Bahkan Raja Taejo. Semua orang mati itu mengganggu pikiranku. Itu semua salahmu. Aku sudah buat keputusan membunuh saudara-saudaraku dan menjadi raja. Semua karena kau menyamarkan bekas luka So dan merampas kursiku.Karena dia merampas apa yang menjadi milikku" kata Raja marah.

"Yang Mulia! Yo! So... So menyerbu Istana. So melakukan pemberontakan" kata Ratu Yoo yang baru memasuki kamar Raja. Ratu Yoo langsung mengambil kertas dan pena. "Yo.. Yo.. Kau harus menulisnya sekarang. Tuliskan bahwa kau akan menyerahkan tahtamu untuk Jung. Cepat, sekarang." Kata Ratu Yoo menyuruh Raja menulis wasiatnya.

"Apa?"

"Kita tidak bisa kehilangan tahta. Cepat. Tuliskan bahwa Jung akan menjadi raja baru. Maka kita merencanakan masa depan kita. Cepatlah" kata Ratu Yoo.

"Lalu... bagaimana dengan aku? Apa aku ini bukan anak Ibu? Ibu, aku ini apa bagimu? Apa Hanya pion yang ada untuk menduduki kursi tahta? Apa Ibu tidak memerlukan anak yang tidak sanggup jadi raja lagi?" kata Raja dengan mata berkaca-kaca merasa kecewa pada Ratu Yoo.

"Yo, jangan seperti ini. Kita akan kehilangan segalanya kalau kau seperti ini. Serahkan tahtamu pada Jung, ya".

"Sekarang aku mengerti bagaimana perasaan So. Aku bisa merasakan apa yang dia rasakan. Usir ibu suri dari sini!"

"Yo, Yo, jangan, Yo, Yo! Lepaskan aku! Yo, lepas!" kata Ratu Yoo berteriak karena dipaksa keluar oleh dua pengawal kerajaan.

Soo hanya terdiam melihat itu semua. Dan ia pun memutuskan untuk keluar dari kamar Raja, tapi Raja melemparkan gelas tehnya hingga untuk menghentikan Soo yang akan keluar.









Moon Lovers : Scarlet Heart RyeoWhere stories live. Discover now