CHAPTER 2 : A Dream and Blood

5.2K 439 78
                                    

"Ayumi kau kenapa? Kenapa wajahmu pucat begitu?" Ulfah terlihat khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayumi kau kenapa? Kenapa wajahmu pucat begitu?" Ulfah terlihat khawatir

"Ah.. Aku ngga bisa tidur dan ga nafsu makan aja.." mimpi tadi malam benar-benar membuatku merasa pusing dan mual.

"Eummp!" aku ingin muntah lagi, aku segera berlari ke toilet.

⭕Ulfah's POV⭕

"Ayumi kenapa?" tanya Restiana

"Dia bilang dia ngga tidur dan ga nafsu makan. Pucat banget mukanya, dia muntah-muntah tuh," jawabku

Aku khawatir, apa yang membuatnya tidak bisa tidur? Bukankah tidur adalah hal favoritnya? Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Jika dia memang sakit maka dia akan sangat malas untuk ke sekolah, tapi kenapa hari ini dia masuk?

"Jangan-jangan dia ham-"

"Ga mungkin laah!!!" teriakku, Restiana menutup telinganya /barusan terdengar bunyi guntur yang menggelegar\

"Aku hanya bercandaa.." kata Restiana ciut.

"Huh!" aku mendengus, Ayumi sudah kembali ke kelas, jalan pun dia sempoyongan seperti itu.

⭕Ayumi's POV⭕

Kata 'Mual' sedang berputar-putar dikepalaku sekarang.Sebenarnya aku tidak ingin masuk saja hari ini, tapi entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal jika aku tidak sekolah hari ini.

Hari ini pelajaran pertama adalah kesenian dan kami memasuki ruang seni dilantai atas dengan dikawal oleh 4 orang anggota BKS.Oh ya, singkatan Badan Keamanan Sekolah adalah BKS. Kami menyebutnya begitu agar tidak terlalu panjang.

Lantai atas dijaga ketat oleh para anggota BKS, markas mereka juga dilantai ini.

Apa ada yang spesial disini? Tuh kan, rasa penasaran aneh macam apa ini.

Hingga hari ini kejadian kemarin seakan tidak pernah terjadi disekolah. Mereka menutupinya dengan sangat bersih.

Aku, Ulfah dan Restiana pun tidak sanggup berkata-kata. Membayangkannya saja aku sudah mual lagi.

"Anak-anak, hari ini kalian akan melukis bebas, silahkan gambar sesuai dengan imajinasi kalian ya." Kata Bu Guru memberi arahan, setelah itu kami duduk didepan kanvas masing-masing.

Aku duduk disamping Restiana dan Ulfah duduk didepanku.

1 jam berlalu..

"Lukisanmu bagus." kata seorang cowok yang berwajah tampan dan berkulit putih itu ke Restiana "Septian Wijaya" di name tag cowok itu.

Aku memperhatikan Restiana yang wajahnya perlahan memerah karena ngobrol dengan cowok itu, wah ternyata dia malu-malu meong.

"Apa ini? Doraemon?" Aku terkejut setengah mati /jantungnya gugur.. *pungut*\

MURDERER IN THE SCHOOL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang