MENGABAIKAN ATAU DIABAIKAN (1)

1.6K 184 12
                                    

"Apa tadi?"

Kecanggungan terjadi diantara mereka. SinB, gadis yang pintar untuk berakting. Wajah yang sudah terbiasa bermimik datar dia tampakkan.

"Lupakan. Tapi, aku memang sangat membencimu!" ketus SinB beranjak pergi keluar dari apertemen. Terlihat wajah Jeon Jungkook berubah drastis kusut.

"Yak! Aku bilang. Aku benci sendirian!" teriak Jungkook melihat pintu apertemennya tertutup. Hwang SinB, belum pergi. Dia masih berdiri didepan pintu. Bersandar didaunnya. Ada rasa legah. Karna, ia sudah mengungkapkan perasaannya pada Jungkook. Iya.. benci. Dia sangat membencinya. Kenapa aku berkata seperti itu? Benci mempunyai kepanjangannya sendiri.

Benci (Benar-benar cinta)

Lucu bukan? Pasti Jungkook berangapan lain. Biarlah..

Dia berjalan pergi meninggalkan apertemen. Menuju rumah Sowon.

07:15 KST

Hwang SinB memasukki apertemen. Untungnya jam pelajaran pertamanya tak ada guru. Jadi, dia bisa datang jam setengah Sembilan. Dilihatnya suasana yang sepi. Apa Jungkook sudah pergi?

Dia bergumam sampai pada akhirnya dia melihat Jungkook tengah duduk dipinggir ranjangnya. Dengan wajah yang memucat. Air keringat yang membanjiri keningnya. Kelihatan seperti orang sakit.

"Kau tak apa? Kenapa belum pergi?" tanya lembut Hwang SinB mengelap keringatnya lembut. Dingin.

"Aku menunggumu pabo! Kau dari mana saja!! Kalau kau hilang. Ayahmu akan membunuhku." Dumel Jungkook menatap tajam SinB.

"Kau sudah sarapan?" Sinb mencoba mengalihkan pembicaraannya.

"Aku tanya kau dari mana? Aku sudah sarapan. Tadi Yerin datang mem-"

"Ya sudah. Baguslah. Sekarang kau pergi duluan. Tak usah menunggu. Aku semalam tidur dirumah Sowon. Puas? Keluar! Aku mau mengganti pakaian!" potong SinB dingin. Jeon Jungkook hanya bisa menurutinya.


Kenapa selalu sahabatnya yang lebih beruntung?

Dapat dicintai dan mecintai.

Aku?

Dicintai saja jarang! Tak pernah!

Ingin aku mendengar seseorang mengatakan rasanya dengan tulus.

Tanpa ada kebohongan.

Itu sangat sakit.

Terpaksa. Iya memang aku terpaksa dari awal.

Tapi, karna takdir aku mencintainya.

Apakah aku salah?

Hwang SinB menuliskan kata-kata itu dibuku diarynya. Kedua telinganya disumbat denga earphone mininya. Mengabaikan teman-temannya yang sedang bergosip, bermain, dsb.

"SinB-ya.. coba kau lihat Jungkook dilapangan. Kasihan. Dia dihukum. Sepertinya dia sedang sakit." Ucap Sowon berulang kali menghentakkan tubuh SinB.

Tak perduli.

Sepertinya begitu. Hwang SinB kali ini malas menanggapi apa yang dikatakan Sowon padanya.

"SinB! Jungkook pingsan!" teriak Sowon membuat semua orang dikelas menoleh ke arah jendela luar. Mengarah Jungkook yang sudah terbaring lemah. Begitu pun SinB langsung beranjak dari tempatnya. Tanpa menyadari buku diary bersampul ungunya jatuh dibawah meja. Sowon mengikutinya.

FLOAT (SINKOOK STORY)Where stories live. Discover now