TANTANGAN (1)

1.3K 152 10
                                    

Berjongkok ditengah hujan. Menangis tersedu-sedu disana. Mengingat Jungkook pergi tanpa berkata apapun padanya. Dadanya terasa sesak. Walaupun ia tahu apa yang terjadi saat ini. Sahabatnya masuk rumah sakit. Dia tidak egois. Dia tidak ingin rasa itu hadir dan menguasainya. Dia bukanlah orang yang seperti itu. Tapi, ada juga waktunya dimana orang tersebut mengharuskan diri menjadi egois.

Sampai tak terasa seseorang mempayunginya diam. Mendongak dan melihat siapa. Rasa rindu menerpanya. Dengan cepat dirinya memeluk orang tersebut. Terisak disana.

"Suga-ah aku merindukanmu."


♥♥♥

Pasti ada hal yang menyulitkan kita untuk bersama. Terutama rasa yang tak pernah menentu arahnya dimana. Jika rasa itu terbelah dua. Maka ada secercah harapan yang menanggapinya. Jika memang sahabatnya yang terbaik untuk Jungkook apa salahnya jika ia berhenti menggapainya? Tapi, sama saja ia melukai hatinya.

Menghirup udara dari balkon apertemen Suga. Melamun memikirkan orang itu. Yang sudah menjatuhkannya keberapa kalinya. Beberapa saat tubuhnya terasa hangat. Hembusan nafasnya menyapu permukaan kulit lehernya. Menutup mata membiarkan air matanya jatuh.

"Kau tak apa? Ada apa denganmu?" tanya Park Suga lembut menghirup aroma wangi SinB sambil memperat pelukannya.

"Kenapa kau baru muncul? Aku putus asa, aku memilih mencintai orang lain. Tapi, orang itu.." ucap SinB menggantung. Dadanya semakin sesak.

"Maafkan aku. Akan aku rebut kau darinya. Aku datang untuk menjemputmu. Biarkan aku membuatnya menyesal karna, telah mengabaikanmu. Aku masih mencintaimu, mantan kekasihku. Tolong bukalah satu pintu untukku." potong Suga yang mengerti keadaan SinB saat ini. Sungguh dia sangat menyesal meninggalkan SinB. Tapi, sekarang? Tidak akan terjadi lagi kedua kalinya.

Aku berharap kau masih ada sedikit rasa padaku.


♥♥♥

Wajah yang penuh kekwatiran. Jeon Jungkook melangkah memasukki ruang perawatan Jung Yerin, orang yang sangat dia cintai. Matanya tak terlepas dari sosok yang sedang terbaring lemah diranjang. Dibantu beberapa alat medis dan jangan lupa alat detak jantung disampingnya. Membuat siapapun akan merasakan takut dan iba kepadanya. Kim Sowon menatap tajam Jungkook lalu beralih pada Jin yang hanya menggeleng. Agar Sowon tak mendumeli Jungkook.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Jungkook parau.

"Mulai stabil dan baik-baik saja. Hanya shock dan mimisan biasa." jawab Jin dengan mata yang terpaksa membohongi Jungkook.

"Apa kau meninggalkan gadis itu?" tanya Sowon menahan emosi. Tangannya terulur menarik Jungkook keluar ruangan.

"Siapa?" tanya Jungkook sedikit blank.

PLAK

Sebuah tamparan mendarat dipipi kirinya. Jungkook menyerengit terkejut.

"Kau menjatuhkannya lagi. Kau jahat.. Kau tak tahu seberapa rapuhnya dia. Jujur, aku tak mengetahui bagaimana kerja otakmu." Sowon berucap sambil menangis dalam hati. Dirinya bisa merasakan bagaimana Hwang SinB saat ini. Pergi masuk ke dalam ruang perawatan meninggalkan Jungkook yang masih terpatung. Sampai getaran handphonenya membuatnya terkesiap.

Jeon Jungkook terduduk meremas handphonenya. Rasa marah, cemburu, dan tidak terima menghampirinya. Semenjak dirinya melihat foto tunangannya berpelukan dengan orang yang tak dikenalnya.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Taehyung muncul dihadapannya.

"Bukan urusanmu." ketus Jungkook ingin melangkah pergi.

"Pergilah lupakan Yerin. Aku sudah membuka hatiku untuknya. Sebelum kau menyesal, Hwang SinB akan kembali kepada mantan kekasihnya."

DEG

Ucapan Taehyung kali ini berhasil membuatnya berhenti melangkah. Menoleh padanya sekilas. Lalu berpikir, apakah pemuda itu?


♥♥♥

Memeluk erat pinggang Park Suga. Dirinya dibawa pergi ke tempat-tempat dimana kenangan mereka berdua berada. Sesekali mereka saling tertawa dan terhayut. Rasa sakitnya perlahan pudar. Hwang SinB seperti sudah kembali menjadi SinB yang dulu. Sampai tak terasa mereka sudah sampai didepan apertemen Jungkook. 

"Kamu yakin?" tanya Suga ragu. SinB turun dari motor ninjanya. Lalu mengecup pipi kirinya singkat. Tersenyum semanis mungkin untuk menyakinkan Suga jikalau dia baik-baik saja.

"Baiklah.. masuk sana jangan menggodaku disini." desis Suga. SinB terkekeh mendengarnya. Sungguh dia sangat merindukan pemuda ini.

"Jangan pergi lagi. Aku butuh kamu nanti disaat aku-" bibirnnya terbungkam disaat Suga menariknya lalu menempelkan bibirnya dibibir SinB. Spontan SinB mendorongnya agak menjauh. 

"Sepertinya kau sangat mencintainya." Suga tersenyum miring menatap mata SinB dalam.

SinB tertunduk lemah. Namun semua itu tak lama. Ketika Jungkook menonjok Suga tiba-tiba hingga motor ninjanya pun terjatuh di tanah. 

PLAK

Menatap tangan kanannya sendiri. Apa yang ia lakukan? Mengapa dia tadi menampar Jungkook sekejab. Yang ditamparnya hanya diam terpaku menatap SinB. Sedangkan Suga tersenyum kemenangan. 

"Itu tak seberapa sakitnya aku dijatuhkanmu JEON JUNGKOOK!" Bentak SinB dengan air mata yang mulai jatuh membasahi kedua pipinya. Berani menatap Jungkook tajam.

"Maafkan aku SinB." lirih Jungkook ingin menggapai SinB yang sudah terlajur pergi memasukki apertemen. 

DUK

Suga menendangnya hingga terkapar ditanah. Dengan kasar ia menarik kerah leher baju Jungkook. Menatapnya tajam.

"Bisakah kau menjauhinya? Dia tak pantas untukmu, orang yang selalu menjatuhkannya. Aku akan merebutnya. Kau tak perlu susah payah untuk menyakitinya." sinis Suga melepas kerahnya menaikki motor ninjanya.

"Kau adik Park Jimin, dan adik Park Minho si juara pembalap. Jika  kau mau mari kita bersaing secara sportif. Pertama, berusaha menjadikan SinB sebagai kekasih dan menang balap mobil denganku. Akan aku berikan mobil dan SinB padamu. Jika tidak, kau yang berikan aku keduanya itu." ujar Jungkook percaya diri. Tersenyum miring memandang tajam Suga yang terpaku dan membalasnya lebih sinis.

"Baiklah jika itu maumu." ucap Suga menyetujuinya. 

Dari kejauhan mereka tak sadar. Kim Taehyung tersenyum remeh. 

"Atau aku yang akan mendapatkan Hwang SinB?"  gumamnya berbalik arah. 

👊👊👊

"SinB!... keluar dan makan malam bersamaku!" teriak Jungkook mengetuk pintu kamar SinB dengan pelan. Tak ada respon dari dalam membuatnya menjadi ingin membuka pintu kamarnya secara paksa.

CEKLEK

"SinB!" pekik Jungkook sudah berjongkok sambil menahan SinB agar tak tertidur sempurna dilantai. 

"Hey sadarlah!" Jungkook menepuk sebelah pipi SinB lembut. 

"Aku mencintai Jungkook. Apakah ia akan membalas rasaku?" entah itu yang ia ucapkan sadar atau tidak. Membuat Jungkook mengangguk pasti. Mengangkat tubuh mungil gadis itu pelan ke atas ranjang. Bisa dirasakan tubuh SinB hangat. 

"Aku akan berusaha membalasnya." bisik lirih Jungkook mencium kening SinB lama.

"Berusahalah.. aku akan terus menunggumu." 

DEG

Jungkook terkesiap mendapati mata SinB yang terbuka lebar. Menatap satu sama lain dalam. Saling tersenyum simpul.

TBC

Heyooo.... maafkan aku. Kali ini updatenya lama. Plus.. gue bakal hiatus sementara. Dan entah itu sampai kapan.. Mian typo bertebaran. Mohon dimaklumkan. Soalnya gue kan bukan ahli menulis. See You Guys! Koment dan vote gue butuh ye. 

FLOAT (SINKOOK STORY)Where stories live. Discover now