MAAF (1)

1.4K 172 11
                                    


"Bolos yuk." ajak Jeon Jungkook duduk disamping Hwang SinB di roftoop. Yang diajaknya terdiam. Seperti sedang berpikir.
"SinB." bisik Jungkook lembut ditelinga kiri SinB. Tak direspon lagi. Membuat orang yang diabaikan itu menjadi kesal. Kenapa sekarang ia yang tak diperhatikan?

TING

Senyuman jahil terpancar dari wajah tampannya. Menghirup nafasnya dalam untuk bersiap mendapatkan respon pukulan dari gadis disampingnya.

CUP~
  DEG

Mata Hwang SinB membulat. Menoleh kearah Jeon Jungkook yang sedang menahan tawa dan bersiap menerima pukulan juga dumelannya. 

"Apa yang kau lakukan eoh?! Kau mimpi apa menciumku? Kau gila? Bagaimana kalau Yerin atau Taehyung yang melihatnya? Aku akan mer-" dumelan gadis itu terpotong disaat Jungkook menariknya dan mencium bibirnya lembut sekilas.

Terpaku..
 Yah begitulah jikalau seorang gadis dicium secara mendadak oleh orang yang ia cintai. Kedua pipinya tak tertinggal untuk beraksi. Memerah merona. Rasa gugup menerpanya. Dengan cepat ia menghilangkan semua itu. Kedua tangannya segera menyerang Jungkook yang sedang tersenyum lebar. 

BUK
 BUK

Di pukulnya pundak Jungkook beberapa kali. Lalu mengejar pemuda itu yang berhasil kabur darinya. Hari ini Jeon Jungkook berhasil membuatnya merasakan bagaimana dicintai. Tapi, entah apa Jungkook memang sudah mulai mencintainya atau hanya membuatnya tak marah lagi padanya? 

"Jungkook awas kau?!!!" teriak Hwang SinB menggema dikoridor kelas. Beberapa orang yang ada disitu tertawa kecil melihat tingkah kedua pasangan ini. Yah begitulah mereka kira jikalau SinB dan Jungkook adalah sepasang kekasih yang baru saja berbalikkan. 

"Ciee yang senang." goda Jungkook tersenyum semanis mungkin. Memutari SinB yang sedang menatapnya tajam. 

"Yak! Kau sudah merebut first kiss ku!" gumam SinB pelan agar hanya Jungkook yang mendengarnya. Yaps,, Jungkook mendengarnya. Dia berhenti memutari SinB. Menatap SinB terkejut. First kiss SinB ia yang mengambilnya? Terkutuklah kau Jeon Jungkook!!

"Sepertinya kau se-"
"Iyaiyalah aku senang. Terima kasih sudah menjaga bibir manismu untukku." sekali lagi Jeon Jungkook membuat Hwang SinB salah tingkah. Gadis yang dulunya sangat pendiam dan dingin itu menampakkan dirinya sedang fall in love
"Menyebalkan!" ketus SinB menyembunyikan kedua pipinya yang sudah seperti kepiting rebus.

SRAK

"SinB kau darimana saja eoh? Maaf.." Sebuahh pelukkan berhasil mendarat ditubuh mungilnya. Suara khas beratnya sangat tak asing lagi untuk SinB. Senyuman dari seorang Jeon Jungkook memudar seketika. Kim Sowon dan Jung Yerin melihat aksi Kim Taehyung didepan semua orang. Terasa hatinya teriris Jung Yerin menggenggam erat tangan kiri Sowon. 

SRAK
 BUK
  BRAK

Jeon Jungkook menarik, menonjok Kim Taehyung hingga jatuh dilantai. Yang melihatnya menjadi takut dan ragu. Pasti mereka akan berkelahi habis ini. Tangannya terkepal kuat menatap tajam Kim Taehyung sehabis itu melirik sekilas Jung Yerin yang sudah meneteskan air mata.

Kim Taehyung berdecak remeh. Bangkit sambil meraba sudut bibirnya yang sudah mengeluarkan darah. Hwang SinB tetap terpaku ditempatnya. Kakinya sangat lemah untuk bergerak. Mengapa jadi seperti ini? Dia melirik ke arah belakangku. Apakah ada Yerin disana? Jika ada maafkan aku~Hwang SinB.

"Sayang SinB kau darimana saja? Aku sangat kwatir padamu." ucap Kim Taehyung agak lantang sambil menatap Jungkook remeh. Jung Yerin tak tahan lagi. Dadanya sangat sesak. Hwang SinB menggenggam tangan Jungkook yang sudah mengepal kuat.

"Kenapa kau menggenggamnya Nona Hwang?!" Bentak Taehyung menarik SinB kepadanya. Jeon Jungkook sekali lagi pemuda itu menatapnya tajam. Lalu menendang perutnya. Amarahnya tak dapat ditahan lagi.

"Jungkook cukup!" teriak Yerin mendatangi mereka perlahan. Matanya terus meneteskan air mata. Ingin ia memarahi Taehyung maupun SinB sahabatnya sendiri. SinB mencoba membantu Taehyung berdiri. Jeon Jungkook berdecak kesal didalam hati. Rahangnya mengeras sesaat.

"SinB kau... kau kenapa hanya diam eoh? Taehyung terluka karnamu! Kau kenapa tak mencegah mereka? Kau senang menjadi pusat perhatian eoh? Kamu ingin mengambil mereka dariku?! Hidupku hanya seben-" 

CHU~

Bibir mungil Yerin dicium begitu saja oleh Jeon Jungkook. Didepan semua orang disana. Termaksud SinB yang tak menyangka jika Jungkook melakukan itu didepannya. Kim Sowon langsung menarik Yerin lalu menampar Jungkook spontan.

"Kau ... kau laki-laki br*ngsek yang pernah ku temui." bentak Sowon melirik SinB yang sudah memucat.  Kim Taehyung merasa bersalah. Ingin menggenggam tangan dingin SinB saat itu. Tapi, tak bisa. SinB terlanjur pergi  berlari meninggalkan mereka. 

"Jungkook kau keren sekali. Jung Yerin.. ku harap kau tak menjadi gadis egois." ketus Taehyung menyenggol Jungkook pergi ke arah berlawanan dengan arah kepergian SinB. Dirinya ingin menyendiri seperti SinB. Begitu pun Sowon. Ia melepas genggamannya pada Yerin. Pergi meninggalkan mereka. Sahabat dari Jungkook, Kim Seokjin dan Park Jimin hanya bisa mematung. Apa yang dilakukan Jungkook saat ini aneh.

KRINGG

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Jeon Jungkook menatap tas Hwang SinB yang masih setia tetap ditempatnya. Kelas sudah kosong. SinB tak masuk ke kelas sejak kejadian tadi jam pelajaran kedua hingga sekarang. 

"Kau belum pulang?" Kang Haneul menegur Jeon Jungkook yang sedang mengelus tas SinB.

"Yang kau lihat?" jawab Jungkook dingin ingin membawa tas tunangannya itu pulang.

"Kau mau bawa kemana tas itu?" tanya Haneul lagi mendekati Jungkook.
"Bawa pulang. Kenapa kau bertanya?" tanya balik Jungkook menyerengit keningnya heran.
"Tidak usah. Aku yang akan membawanya. Kau lebih baik menemani Jung Yerin." Jawab Haneul sedikit penekanan bagian akhir. Jungkook terlihat meremas kuat tas SinB. Rasa bersalahnya semakin menghujaninya.

"Kenapa kau terdiam? Sudalah. Aku harus pergi. Tidak perlu mencari SinB. Dia sedang melakukan terapi denganku." Kang Haneul merebut tas SinB yang dipegang Jungkook kasar. Beranjak pergi dari sana. Sedangkan Jungkook terpatung. 

Seharusnya aku yang menemanimu terapi. Kenapa? Ada apa denganku?~Lirihnya memukul dadanya pelan.

19:00 KST

Jeon Jungkook memasukki apertemennya dengan keadaan masih memakai seragam sekolah. Dilihatnya meja makan sudah tersedia berbagai jenih makanan. Dia sudah menebak jikalau Hwang SinB sudah pulang. Dia mendekati kamar SinB yang pintunya terbuka. Terlihat SinB sedang memperbani lengan kirinya. 

"Butuh bantuan?" seru Jungkook mendekati SinB. Lalu duduk dibelakang SinB ditepi ranjang. SinB sengaja  memakai baju tanpa lengan untuk memudahkannya memperbani lengan kirinya.
Terdiam tak menjawab seruan Jungkook. 

Jeon Jungkook meraih perban yang digenggam SinB lalu dibalutnya secara perlahan dan telaten. SinB menahan air matanya agar tak jatuh. Mengapa ia seperti ini? Dia selalu membawaku terbang tetapi, disaat sayap yang ia inginkan sekali ada dihadapan mata. Ia melepasku jatuh begitu saja. 

CUP~

Dikecupnya pundak SinB lembut. 

"Maaf.. maafkan aku. Memang kata maaf itu mudah diucapkan. Aku tak tahu yang sebenarnya. Aku tak tahu ada apa denganku. Maafkan aku... nona Jeon." tutur Jungkook memeluk pundaknya hangat.

TBC

Heyoooooo...

Bagaimana? Maaf typo yehet. 

Baper? Nggak deh kanyaknya (?).

Trims yang udah baca.

 VOTE,KOMENT, dan ramein yah.

Thankssss.....

FLOAT (SINKOOK STORY)On viuen les histories. Descobreix ara