Maaf (2)

1.2K 137 6
                                    

Mereka berempat keluar dari bioskop dengan canggung. Jeon Jungkook yang masih melirik Hwang SinB teliti. Mengingat apa yang dia lakukan tadi didalam bioskop. Suga yang memperhatikan mereka menjadi panas sendiri. Sedangkan Jung Yerin berusaha bersikap biasa yang ternyata dirinya sedang menahan rasa yang mengilukan.

"Kamu masih pergi bersama Suga Bae?" tanya Jungkook agak tergagap.

"Hm.. iya aku masih mau makan dulu dengan dia." jawab SinB gugup. 

Suga yang merasa kesal pun dengan paksa menarik SinB tanpa aba-aba atau pun pamit kepada Jungkook. Jung Yerin merasa terkejut apa yang di lakukan Suga. Jungkook tak tinggal diam. Dia melihat wajah SinB yang seperti menahan sakit pada tangannya. 

"Yerin tunggu disini. Jangan kemana-mana." pinta Jungkook berlari mengejar mereka. Yerin memegang dadanya yang sudah terasa sesak. Apa ini? Tak mungkin dirinya menyukai Jungkook. Dia hanya mencintai Taehyung.

"Aku hanya mencintai Taehyung." gumamnya menutup mata. Tak lama merasakan usapan lembut pada pipinya.

"Apa kau tidak menyusul mereka? Ayo bersama ku." ucap Kim Taehyung sambil tersenyum simpul. Kedua mata Yerin terbelalak terbuka tak percaya. Sedetik kemudian tangan Taehyung menggenggam tangan Yerin pergi.

SRAK

Dengan kasar Jungkook melepaskan genggaman Suga dan SinB didepan gedung bioskop. Semua orang yang melewati mereka berbisik-bisik. Suga berdecih pelan. Selanjutnya.... BUK.. di tonjoknya Jungkook penuh kekuatan. SinB shock seketika. Dirinya langsung menghalangi antara mereka. Dia tahu Jungkook akan membalas pukulan Suga. 

"Kasar.. bukanlah modal untuk seorang pria mendapatkan kekasih yang baik seperti SinB." bentak Jungkook terdiam di belakang SinB. Suga yang mendenger itu tersenyum simpul.

"Coba ulangi? Dan apakah kau pantas untuk SinB? Cinta itu hanya untuk seorang bukan lebih dari itu." balas Suga tak kalah bentakkannya. 

SRAK

Kim Taehyung menarik SinB dari antara mereka. Lalu disejajarkan disamping Yerin. Sudah terlihat wajah takut nan pucat SinB. Kedua pemuda tersebut menatap tajam Taehyung.

"Debat.. debat kalian tak ada ujungnya. Hanya membuat SinB mendapat tekanan. Dan tak selamanya masalah di selesaikan dengan memukul satu sama lain." ucap Taehyung membekukan mereka berdua yang langsung saja menatap SinB.

"Bi-ya.. tenang." bisik Yerin merangkul SinB.

"Baiklah.. aku tantang malam ini kita balap motor. Bagaimana? Yang menang mengantar SinB pulang. Balap ini hanya pemanasan." tawar Suga bersmirk.

"Okey... aku setuju." Jungkook membalas tatapan remeh Suga. 

Taehyung hanya dapat menggeleng melihat kedua pemuda tersebut. Wajah pucat SinB bertambah. Dia mengetahui Jungkook sudah lama. Dan dia tahu Jungkook sudah lama tak mengikuti balap motor karena kecelakaan. Dia tak mau terulang kembali.

"Jungkook ..." gumam SinB mendapat respon dari orang yang disebutnya. Ditatap hangat penuh senyuman yang sangat dirindukan SinB.

❤❤❤

Banyak orang yang menonton disana. Lebih banyak dukungan untuk Suga. Sedangkan SinB duduk dengan tidak tenangnya di pinggir arena. Jungkook memakai helm merahnya lalu menaikki motor ninja hitamnya. Sedangkan Suga sudah siap yang sedari tadi menggas motornya nakal. 

Yerin menahan nafasnya sesak karena asap yang dihasilkan motor-motor yang ada. Taehyung yang mengetahui itu pun dengan cekatan memasangkan masker. Bukan masker tapi sebuah sapu tangan yang cukup lebar di ikatnya pada hidung dan mulut Yerin longgar seakan masker.

"Gomapta." ucapnya sedikit keras karena berisik disana.

Taehyung mengangguk dan tersenyum. Maniknya beralih disamping kirinya dimana SinB terus menatap Jungkook.

"Dia pasti bisa." bisik Taehyung. SinB mengangguk pelan. 

Tak menunggu lama seorang gadis berpakaian kurang bahan berdiri diantara mereka. Dan melempar sebuah sapu tangan ke atas. Di saat itu pun kedua motor ninja tersebut melaju dengan kencangnya diatas rata-rata. SinB bangkit menatap punggung Jungkook resah. Menutup mata menyatukan kedua telapak tangannya.

"Kamu pasti bisa Jungkook." batinnya meneteskan air mata.

Yang membawa motor tampak ringan dan santai. Terkecuali Jungkook. Dia menatap beberapa pohon yang di lewatinya. Ada sesuatu hal yang ganjal. Sebuah bayangan kecelakaan beberapa tahun yang lalu terlintas. Mengganggu konsenterasinya. Suga yang memperhatikan Jungkook beberapa kali mendapat ruang. Dirinya agak menyenggol motor Jungkook hingga oleng ke samping. Lamunannya buyar. Jungkook mengerem dengan kuatnya. Melepas helm yang dipakainya. Menatap motor Suga yang sudah melaju duluan.

"Kenapa aku? Jangan.. aku pasti bisa. SinB... aku.. aku mencintai SinB.. bukan Yerin." gumamnya dengan segera memakai helm dan mengejar Suga.

Di garis finish terlihat keresahan SinB yang teramat. Dengan rasa yang bercampur aduk. Dilihatnya sebuah cahaya motor dari kejauhan. Motor ninja Suga yang ada. SinB berbatin tak apa dia tak diantar Jungkook mereka juga akan tetap bertemu. Tapi, jikalau kejadian tersebut terulang lagi takkan dibiarkan dirinya berbahagia. Separuh dirinya ada Jungkook. 

Suga tersenyum licik. Dia memelankan laju motornya. Tanpa sadar sebuah motor melewatinya tanpa menyalakan lampunya. Dan saat mau sampai dekat finish lampunya dinyalakan. Membuat SinB, Taehyung, Yerin dan lainnya terkejut. Terutama Suga.

Motor Jungkook berhenti tepat di garis finish. Semuanya tak menyangka. Mereka berhura nama Jungkook. Sedangkan Suga berdesis kesal. Membuang helmnya sembarang. SinB yang seperti angin dirinya lari cepat memeluk Jungkook sekejab. Menangis diantara dada bidangnya. Jungkook terkejut sambil tersenyum. Membalas pelukkan SinB hangat. Taehyung merasakan sedikit bahagia. Walaupun ada sedikit yang sakit. Dia tak perduli. Yerin menggenggam telapak tangan kanan Taehyung hangat.

"Apakah mereka cinta sejati?" gumam Yerin.

"Aku mendengermu. Sepertinya begitu." jawab Taehyung tersenyum menatap Yerin.

CUP

Dikecupnya kening Yerin lembut. 

'Apakah aku harus berpikir? Jika mereka cinta sejati. Aku? Apakah aku berhenti mengejar seorang SinB? Saatku melihat manik Yerin terasa teduh yang berbeda. Apakah aku sudah mulai menerimanya? Jika iya.. Tuhan tolong persatukan kami.'~Taehyung.

❤❤❤

Memakirkan motornya dihalaman apertement. SinB turun sambil menunduk. Rasa gugup menghampirinya. Jungkook merubah posisi duduknya menghadap SinB yang sudah berdiri disampingnya. Di elusnya kepala SinB.

"Ternyata kau mengkwatirkanku." ucap Jungkook tersenyum.

"Maaf." 

Kata maaf seperti kata yang menyakitkan untuk SinB. Dia mendongak menatap kedua manik Jungkook. 

"Jika kau sakit beritahu aku. Jika kau lapar beritahu aku. Jika kau marah beritahu aku. Jika kau sedih beritahu aku. Jika kau mencintaiku ungkapkanlah." tutur Jungkook membuat SinB terbungkam. Air matanya perlahan jatuh. Tuturannya seakan sebuah tanda untuk SinB. Jikalau Jungkook "Karna cintaku sekarang bukanlah Jung Yerin. Tetapi kamu." 

CHU~

SinB menjinjit mencium bibir Jungkook bahagia. Tak dapat di tahannya lagi. Jungkook memeluk pinggang rampingnya. Membalas ciuman hangan SinB. Keduanya saling menutup mata dan tersenyum dalam diam. 

'Jika cinta datangnya terlambat. Aku rela menunggunya. Walaupun penuh rasa sakit dan pahit yang diderita. Akan terbalas juga. Cinta akan terus membuat labil seseorang. Walaupun sebenarnya diri ini belum sepenuhnya mempercanyai ucapannya. Namun hati tak bisa menolak tapi, menerima dan meresapi. Merasakan apa yang dirasakan saat didengar.'

TBC

>

>

Author: Mian gue telat post. Lagi sibuk ngurus surat pindah sekolah ke Bogor. Wkwkwk. Silahakan koment. Gue janji sebelum gue pindah gue postnye cepet. 

FLOAT (SINKOOK STORY)Where stories live. Discover now