Chapter 1

116K 6K 381
                                    


"steve, cepat kamu jadi ikut tidak ?"

"iya sebentar, kalian bisa tidak sih nunggu sebentar saja" steve melihat dirinya melalui pantulan kaca. Sudah rapi. Dia tersenyum dengan manisnya. Lihatlah kulit putih, senyum manis dapat menarik orang yang melihatnya tapi hanya satu yang kurang dalam dirinya yaitu badan. Steve bingung dia selalu makan dengan porsi lebih tapi badannya tidak gemuk malah tetap saja sama. Bayangkan tingginya hanya 176cm dengan berat badan 58kg.
sangat kurus bukan bahkan mungkin kita akan membayangkan kalau steve itu adalah orang yang sangat kurus tak bergizi sama sekali.

Steve tak mempersalahkan hal itu karena menurutnya juga sia-sia saja kalau terlalu memikirkan badannya. Bukannya menambah malah makin mengurus saja kalau terlalu dipikirkan. Tapi memang dasarnya steve masa bodoh dengan segala hal yang menurutnya tidak terlalu penting.

Tapi yang terpenting pada hari ini adalah penampilannya. Ya hari ini dia tidak berpenampilan dengan biasa karena dia akan menghadiri acara pernikahan atasannya. Sejujurnya dia sangat malas untuk hadir dalam acara tersebut. Lebih baik dia tidur dan makan dirumah tanpa berpergian kemana-mana. Sialnya para sahabat sekaligus teman kerjanya memaksanya untuk ikut dengan alasan menghormati. Jadi mau tidak mau steve pergi bersama mereka.

Setelah dia merasa penampilannya cukup menawan, steve keluar dari kamar yang dia sewa. Dia dan teman-temannya memang tinggal bersama. Mereka menyewa sebuah rumah yang lumayan dan dekat dengan tempat kerja mereka. Satu rumah hanya terdiri dari empat orang penghuni termasuk dirinya.

Yang pertama adalah lisse chan, gadis keturunan asia bermata sipit yang bekerja ditempat yang sama dengannya sebagai pengantar sajian makanan atau pelayan restoran. Mungkin disini lisse adalah orang yang paling muda karena umurnya masih satu tahun dibawah steve.

Yang kedua adalah fransisca atau biasa disebut sisca, wanita asal belanda yang tinggal dilondon untuk mencari uang. Dia disini bekerja disalah satu supermarket sebagai penjaga kasir. Wanita 20 tahun dengan tempramentalnya. Ya sisca mudah sekali marah bahkan tak jarang steve terkena kejamnya mulut sisca hanya karena hal sepele. Contohnya tidak sengaja memasukan celana dalam sisca ke kamar lisse dan karena itu steve mendapat cacian dari sisca. Tapi steve memaklumi hal tersebut.

Yang keempat adalah terend Jordan biasa dipanggil jord. Dia juga bekerja ditempat steve dan lisse. Tapi bedannya adalah jord bekerja dibagian dapur. Umurnya masih sama dengan steve yaitu 19 tahun. Mungkin dia adalah orang yang paling kalem diantara ketiga teman steve.

Dan yang terakhir adalah steve Bernard. Pelayan restoran berumur 19 tahun. Wajah manis dan berasal dari London. Dia sengaja tidak serumah dengan orang tuannya karena dia ingin mandiri. Kalaupun dia satu atap dengan orang tuannya pasti dia tak akan bisa bebas dalam hal apapun karena ayah dan ibunya adalah orang yang sangat protektif. Karena hal itulah dia memilih untuk tinggal sediri. Awalnya memang orang tuannya tidak menyetujuinya untuk tinggal sendiri, tapi karena dia berhasil meyakinkan akhirnya bisa tinggal sendiri.

Karena takdir mereka bisa tinggal bersama. Jangan ditanya bagaimana bisa mereka bertemu. Biarkan saja hak itu menjadi rahasia tuhan.

"lama sekali kau" ucap jord padanya.

"sabar dude"

"sudahlah ayo kita berangkat. Aku tak mau telat" ucap lisse meninggalkan steve dan jord. Steve berdecak dibelakang lisse. Dasar wanita tidak sabaran, pikirnya.

Mereka berdua langsung menyusul lisse. Keluar dari rumah dan mengunci rumah mereka karena tidak ada siapapun didalam. Untungnya tempat tinggal mereka dekat engan halte. Jadi mereka tak usah capek untuk berjalan auh demi sampai ke halte. Sungguh tempat yang sangat strategis untuk ditempati.

Dalam perjalanan ke halte, mereka bercanda sambil sesekali menjaili satu sama lain bahkan tak segan-segan mereka menjaili orang lain untuk menjadi bahan candaan mereka. Beginilah pertemanan mereka yang sangat dekat bahkan mereka sudah menganggap satu sama lain sebagai saudara sendiri.

Being a mother  ( mpreg )Where stories live. Discover now