Chapter 19

37.9K 2.8K 50
                                    


kini keadaan kembali seperti semula. Tidak ada kata sakit hati dan kecewa. Hanya kebahagiaan yang kini mengelilingi keluarga Robert. Apalagi ditambah akan hadirnya seorang bayi yang semakin menghiasi keluarga kecil mereka.

Apakah mereka sudah bisa disebut dengan keluarga ? Memang mereka belum menikah tapi akan. Sekarang orangtua Robert lah yang akan merencanakan semua acara pernikahan untuk Robert dan Steve. Walaupun mereka berdua telah menolak dan bicara kalau mereka sendiri yang akan mengurus semuanya, tetap saja kedua orangtua Robert memaksa supaya mereka saja. Robert yang tau maksut dari itu semua hanya tersenyum sedangkan Steve bingung dengan kelakuan calon mertuanya.

Sesuai dengan kesepakatan, hari ini Robert akan mengajak Steve dan clarissa untuk jalan-jalan kesebuah taman. Ia tau kalau semuanya butuh waktu untuk bersama kembali. Apalagi Clarissa yang sangat merindukan Steve. terbukti saat Steve pulang ke apartment Robert, Clarissa tak berhenti menempel didekat Steve bahkan gadis kecil itu rela membawa mainannya kemana-mana agar tetap disamping Steve.

Selesai bersiap-siap, Steve keluar dari kamar dan ternyata Robert sudah menunggunya diluar kamar.

"Kau yakin memakai baju kebesaran itu ?" Tanya Robert.

Steve memisingkan matanya.

"Tentu bodoh. Kau mau aku memakai baju ketat dan sedikit bahaya dengan kandunganku ?" Sinis Steve pada Robert.

Robert hanya tersenyum canggung dan menggarukkan tengkuknya yang terasa tidak gatal.

Robert menggandeng Steve berjalan menuju mobil yang terpakir di basement. Saat sudah sampai, lantas mereka masuk kedalam mobil.

Mobil yang mereka kendarai melaju kesebuah sekolah. Ya, sebelum mereka menuju taman. Terlebih dahulu menjemput Clarissa karena jam pulang sekolahnya sudah tiba. Mereka memakirkan mobilnya ditempat parkir yang kosong. Setelahnya keduanya menunggu Clarissa diruang penjemputan.

Banyak orangtua yang juga duduk menunggu anaknya masing-masing. Mungkin beberapa ibu-ibu yang sedang berkumpul melihat kearah mereka. Keduanya tidak perlu kaget karena itulah akibat saat mengadakan pertemuan dengan wartawan.

Saat selesai pengklarifikasian tersebut, semua media langsung menyorot mereka bahkan saat mereka keluar dari kantor saat itupun banyak wartawan yang tetap mengambil foto mereka. Maka dari itu Robert dan Steve sudah terbiasa akan hal itu.

Selang beberapa menit kemudian mereka melihat gadis kecil yang setengah berlari kearah mereka. Robert langsung berjongkok dan siap untuk menangkap gadis kecil tersebut. saat berhasil ditangkap, ia menghujami ciuman di pipi kiri dan pipi Kanan anaknya. Robert menggendong anaknya dan mereka bertiga meninggalkan gedung sekolah tersebut untuk pergi ketaman.

"Dad bagaimana bisa bonekaku ada disini ?" Tanya Clarissa bingung saat melihat bonekanya ada didalam mobil.

"Mungkin kau lupa untuk membawanya pulang sayang." Jawab Robert sambil terus fokus menyetir mobil.

"Nah sayang kamu makan dulu." Steve memberikan kotak makanan berisi roti lapis. Ia sengaja membawanya untuk Clarissa karena siapa tau kalau Clarissa kelaparan sepulang sekolah.

"Terimakasih mom." Ucap gadis kecil tersebut dan mengambil kotam makanan.

Clarissa melahap roti tersebut hingga tak tersisa. Padahal Steve membawa empat potong dan semuanya habis dilahap gadis mungil tersebut. Memang benar kalau ia sedang kelaparan.

Steve tersenyum melihat makanan yang ia bawa sudah habis.

******************

Siap memarkirkan mobilnya, mereka bertiga turun dan berjalan menuju taman bermain.

Being a mother  ( mpreg )حيث تعيش القصص. اكتشف الآن