Chapter 13

38.9K 3.2K 48
                                    


Empat bulan kemudian...

Tak terasa beberapa minggu lagi ia akan melahirkan. Steve sangat senang mendengar kalau dirinya akan segera melahirkan. Hanya perlu menunggu beberapa waktu saja.
Segala suka duka sudah ia rasakan mulai dari mulas, sakit, bayinya menendang hingga ribetnya saat dia harus melewati masa-masa ngidamnya.

Walaupun menyambut setiap harinya dengan kebahagiaan, tapi sepertinya kebahagiaan tersebut akan terganggu karena beberapa wartawan berita telah menunggu lama di depan gedung apartment mereka.

Entah bagaimana bisa para wartawan tau kalau Robert mempunyai hubungan spesial dengan seorang pria. Lebih parahnya lagi, media pun tau kalau pria yang ia cintai sedang mengandung.

Robert bingung bagaimana bisa para media cetak ataupun televisi bisa tau tentang kehidupannya secara mendalam seperti itu.
Robert tidak akan mempermasalahkan kalau wartawan mempertanyakan sekitar kehidupan pekerjaannya. Tapi, dia tidak akan tinggal diam kalau pemberitaan ini sudah menyangkut kehidupannya.

Walaupun Steve sudah mengetahui berita di televisi yang memberitakan tentangnya ataupun keluarganya, tetapi dia masa bodoh dengan hal tersebut. Dia tidak mau memikirkan hal itu.
Seperti halnya masalahnya dengan orangtuanya. Jujur dia tidak tau bagaimana kabar dua orang yang sangat dia sayangu tersebut. Sejak kejadian dimana Steve tidak diterima oleh mereka, dia sama sekali tidak menghubungi orang tuannya bahkan juga sebaliknya. Orangtuannya tidak ada menghubunginya seperti dulu untuk menanyakan kabarnya. Sekarang, jangankan untuk menanyakan kabar. Mengirimi pesan satu huruf saja sama sekali tidak.

Steve jujur masih ingin memperbaiki hubungannya dengan orangtuannya. Mungkin dia akan mendekat ke mereka dengan perlahan dan akan meminta maaf setelah orang tuanya mulai menerima dia dengan keadaan mengandung.

Kalau masalah tentang berita dan wartawan, dia mungkin lebih baik akan menyerahkan hal tersebut untuk diselesaikan Robert. Karena ia diberitahu oleh Robert kalau ada orang yang sengaja menyebarkan bahkan membeberkan hal ini kepada wartawan.

Jadi, kesimpulannya adalah Robert tengah sibuk untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dia memerintahkan asisten yang telah dipercayai olehnya lama.
Robert tak akan menyerah hingga mengetahui siapa orang yang menjadi dalang atas berita seperti ini.

"CEPAT KAU CARI ! Aku tidak mau tau, pokoknya hari ini juga kau harus dapat siapa orang yang harus dicurigai. MENGERTI ?!" Marah Robert pada sang asisten.

Pria yang menjabat sebagai asisten kantor robert mengangguk. Dia mengerti kalau atasannya sedang tidak baik bahkan sangat terlihat sosok iblis didalam diri Robert.

Inilah sisi buruk Robert. Ah mungkin sisi buruk yang terkadang demi kebaikan mereka semua. Robert akan sangat murka kalau keluarganya dan kehidupan pribadinya akan di korek mendalam.

Dan juga sebagai pelampiasan, Robert akan membentak bahkan memaki siapapun yang dihadapannya.

Jadi asistennya tidak perlu kaget dengan perubahan drastis seorang Robert.

"Halo..." Ucap robert menjawab panggilan telepon.

"Kau nanti sibuk tidak ?" Tanya seorang wanita disebrang telepon.

"Sepertinya iya mom. Kenapa ?"

"Aku hanya menyuruhmu untuk datang kerumah. Bawa anakmu juga laki-laki yang bersamamu." Sudah Robert duga kalau hal ini akan terjadi.
Bagaimanapun juga berita ini sudah menyebar. Jadi ia pastikan kalau semua sudah tau termasuk keluarganya.

Sebenarnya kalau keluarganya tau pun tidak berarti baginya. Karena seluruh keluarganya memang mengetahui orientasinya sebagai seorang gay. Yang di takutkanya hanyalah saat ia membawa Steve ke hadapan keluarganya.

Being a mother  ( mpreg )Where stories live. Discover now