Dua

12 1 0
                                    

Suara kokokan dari ayam digitalnya sudah memanggil-manggil Raline. Itu menandakan sudah pukul 06.00 pagi. Tapi karena Raline baru tidur satu jam maka dia hanya meraba ponselnya untuk mematikan suara kokokan ayam itu.

Semalam dia menonton 1 judul drama korea yang dibintangi oleh Lee Min Ho, actor korea yang sangat mewakili gambaran Raline tentang sosok idaman laki-laki yang dia inginkan. Benar kan dia bukan seorang lesbian, Raline masih tertarik dengan laki-laki. Sebenarnya Raline sendiri juga ragu dengan dirinya sendiri, karena hingga saat ini dia belum pernah merasakan jatuh cinta yang sebenarnya.  Raline masih belum bisa merasakan getaran cinta itu meskipun sudah didekati oleh banyak pria yang terpesona akan parasnya.

Dony, kepala logistic di Basicraft sempat mencoba merayu Raline. Dengan posisinya yang cukup tinggi dan wajah yang bisa dibilang ganteng dan postur tubuh yang tegap namun tidak berotot sebenarnya mampu membuat para wanita terpesona. Tapi tidak untuk Raline. Dony beberapa kali mengajak Raline untuk sekedar makan siang bersama, tapi selalu ditolaknya. Dony juga berusaha untuk mengantarnya pulang tapi Raline masih tidak bergeming. Hingga lama-lama Dony bosan dengan segala usaha upayanya yang selalu ditolak oleh Raline.

Kemudian Adi, teman kuliahnya ketika Raline melanjutkan S2 nya. Adi merupakan seorang kutu buku yang sama dengan Raline. Meski begitu Adi memiliki wajah yang tampan, dan hidung mancungnya dapat menjadi tempat kacamatanya bertengger. Mereka juga pertama kali bertemu ketika sedang di perpustakaan kampus. Yang tanpa disengaja Raline dan Adi mengambil buku yang sama bersamaan. Seperti scenario di drama korea yang biasa dia tonton, mereka terpaku sedetik ketika menyadari tangan Raline berada di bawah tangan Adi. Lalu Raline mengalihkan pandangannya ke Adi. Dengan maksud agar Adi segera melepaskan tangannya. Tapi ternyata Adi sudah salah mengartikan tatapan mata Raline dan malah menggenggam tangan Raline. Bukannya Raline merasakan apa itu getaran cinta seperti di drama korea yang biasa dia tonton, malah kesal dengan sikap Adi. Apa maksudnya menggenggam tangannya tanpa permisi, apa dia mau berperilaku mesum di perpustakaan? Pertama kali bertemu itu, actually pertama dan terakhirnya mereka bertemu. Raline memutuskan untuk tidak mencari buku di perpustakaan kampusnya lagi.

Dan yang baru-baru ini terjadi, Raline sedang “dekat” dengan seorang drummer dari band local di Semarang. Dekat yang dimaksud sebenarnya hanya beberapa kali bertemu. Tapi sebenarnya Raline juga lumayan tertarik dengan Andru. Ketika Raline diajak Zaski untuk menemaninya menonton sebuah konser music, bandnya Andru menjadi salah satu pengisi acaranya. Dan ketika melihat Andru menabuh drum dengan keringat yang mengucur dari tubuhnya membuat Raline berdesir. Sadar karena temannya sudah ternganga cukup lama, akhirnya Zaski mengatupkan mulut Raline.

“Biasa aja dong Lin, kalo mau kenalan sama Andru, nanti gue kenalin, tapi ngga usah nganga begitu dong, lucu banget sih” Zaski tertawa terbahak-bahak sehingga membuat beberapa orang disekitar mereka menengok kearah mareka. Tawa Zaski menyadarkan Raline dari lamunanya akan Andru, sesaat kemudian pipinya memerah.

“Zas, udah dong berhenti ketawanya”ucap Raline sambil menyeret Zaski agar bisa meredam tawa Zaski. Walaupun begitu Zaski masih saja tertawa geli melihat ekspresi Raline tadi. Tidak dia sangka seorang Raline bisa menatap seorang laki-laki seperti itu. Raline yang terkenal memasang barisan pertahanan untuk semua laki-laki. Dan mungkin kali ini tidak untuk Andru.

“Oke, sekarang kita kebelakang panggung buat aku kenalin ke Andru” ajak Zaski tanpa menunggu jawaban dari Raline.

Tiba diperbatasan pagar pembatas penonton, Zaski menguprek-nguprek tasnya untuk menemukan ponselnya.
“Hallo sayang, udah ada didepan pagar nih, oke” Zaski menelpon pacarnya. Untuk apa dia menelponnya. Raline masih bingung dengan sikap Zaski, jadi dia hanya bisa menatap Zaski dengan wajah penuh tanya. Zaski menyadari itu tapi dia tidak menghiraukan wajah Raline yang sudah seperti keringat para penonton yang dari tadi berdesak-desakan, kecut.

Mr. Vanilla vs Ms. Strawberry LemonWhere stories live. Discover now