Enam

7 0 0
                                    

Raline sudah bersiap. Begitu juga dengan Kara. Malam itu Kara tidur di apartement Raline. Karena Raline yang memintanya. Dia mulai merasa kesepian. Diapartementnya tidak ada ibu dan mbok Mirah. Intensitas dia menghubungi ibu yang tadinya setiap hari sudah berkurang menjadi seminggu sekali. Raline benar-benar sibuk. Ketika dia selesai bekerja, sudah larut malam sehingga tidak berani untuk membangunkan ibu jika hanya kangen mendengar suara ibu. Mungkin bulan depan dia akan minta ijin untuk pulang ke Semarang beberapa hari. Raline sudah cukup menderita beberapa bulan ini. Dia butuh dicharge energinya untuk bertemu ibu dan mbok Mirah.

Kalau Rio, kadang mereka masih sering bertemu. Rio terkadang juga menginap di apartement Raline saat weekend. Dan karena Rio ada KKN ke luar kota makanya Raline meminta Kara menginap.

“Mba udah siap semua kan?” tanya Kara sambil dia mencari kunci mobilnya.

“Udah sih, ngga bawa baju banyak juga. Cuma sehari doang kan” kata Raline sambil menutup resleting tasnya.

“Ya udah yook turun” ajak Kara ketika sudah menemukan kunci mobilnya.
Ketika Raline dan Kara tengah berada didalam lift mereka melihat Arga yang juga masuk ke dalam lift dengan menyangklong tas ransel. Mereka hanya saling pandang tanpa bersuara. Bagaimana bisa Arga di gedung apartemen yang sama dengan Raline? Raline sendiri juga tidak mengetahuinya. Sampai Kara mulai membuka suaranya,”lhoo pak Arga tinggal di sisni?”

“Iya” jawab Arga singkat dengan tersenyum manis. Kara hanya membulatkan mulutnya seperti berkata “oh” tanpa suara. Pertanyaan itu cukup mewakili pertanyaan yang membuat Raline bertanya-tanya. Sudah tiga bulan Raline berada di apartement ini tapi mengapa dia tidak pernah berpapasan sekalipun dengan Arga ? Tidak sepenuhnya pendapat Raline itu benar. Sebenarnya mereka pernah berpapasan, sering malahan tapi Raline tidak pernah menyadarinya.
Seperti ketika Raline kesulitan membawa barang belanjaannya, yang membantunya ya Arga. Dan ketika mereka bertlisipan di lift.

Walaupun kebanyakan Arga yang melihat Raline terlebih dulu. Dan dia sengaja tidak mendekati Raline.

Arga hanya ingin melihatnya dari jauh. Sehingga seolah-olah mereka tidak pernah berpapasan.

Ding. Pintu lift terbuka. Arga yang keluar duluan, Raline dan Kara kemudian menyusul. Di dalam mobil Kara memburu Raline dengan berbagai pertanyaan seperti,”Mba Raline tahu mas Arga tinggal disini ?” belum sempat Raline menjawab sudah bertanya lagi,”Kok mba Raline ngga cerita ke Kara?” Raline sudah membuka mulutnya untuk menjawab malah Kara kembali bertanya,”Apa jangan-jangan mba Raline sama mas Arga…” belum sempat Kara menyelesaikan kalimatnya, Raline sudah memotongnya. Kali ini dia benar-benar tidak ingin mendengar lanjutan kalimat Kara.
“Pertama, gue ngga ngerti juga kalo Arga tinggal di gedung apartement ini. Kedua, gue juga ngga ngerti mau cerita apa, soalnya gue sendiri baru tahu tadi Ra. Ketiga, jangan lanjutin kalimatmu itu, “ potong Raline. Membuat Kara diam seribu bahasa. Kalau Rlaine tidak suka tandanya Raline akan marah besar jika masih saja dibahas.
***
Arga ternyata datang lebih cepat dari Raline dan Kara. Mereka sudah melihat mobil Arga terpakir di kantor. Mereka diminta berkumpul di halaman kantor untuk mendengar pengarahan dari pihak EO. Setelah berdoa dan sambutan CEO Basficraft alias Arga, mereka dipersilahkan masuk ke bus masing-masing. Kali ini menggunakan 2 bus besar berisi 50 orang masing-masing bus nya.

Masalah tempat duduk pun sudah di acak oleh pihak EO. Sehingga tanpa curiga pula Raline menganggap pihak EO tidak sengaja menempatkannya bersama Arga.

Dengan wajah yang tidak menyenangkan, Raline meletakkan tasnya di atas tempat duduknya. Raline tidak kesulitan melakukannya karena Raline cukup tinggi. Sehingga Arga tidak perlu turun tangan membantu Raline. Dia lebih memilih duduk di kaca. Dia ingin menikmati pemandangan hijau sepanjang perjalanan ke puncak. Arga tak masalah dengan itu. Yang penting dia bahagia bisa duduk bersama dengan Raline.

Mr. Vanilla vs Ms. Strawberry LemonWhere stories live. Discover now