[CHENLE] ㅡ ke tempat penitipan

22.9K 3.6K 289
                                    

"Le, jemputi adekmu di penitipan gih," ucap mamanya chenle.

"Nanti aja ah ma, chenle mau main ps dulu!" Seru chenle sambil terus mainin ps nya.

Gaada suara mamanya lagi, segampang itukah mamanya nyerah?

"Ni anak, dibilang sekarang ya sekarang! Cepat!" Emaknya tiba tiba datang langsung nyubit pantatnya Chenle.

Chenle yang awalnya tengkurep langsung duduk.

"Maa sakit maa,"
"Biar aja kapok, siapa suruh gamau cepat disuruh hah?"
"Ih nyawa chenle kan tinggal satu lagian udah mau lawan bos nya udah,"

"Halah, kamu tu ya. Kalo minta makan aja cepet, tapi kalo udah disuruh mama lamanya nauzubillah,"

Chenle merapatkan bibir dan langsung berdiri. Males dah kalo denger mamanya ngomel lagi.

Chenle cukup jalan kaki aja pergi ketempat penitipan adeknya. Chenle gak sendiri kok, ditemeni ama hpnya.

'Disuruh mama jemput adek padahal males'

Chenle baru saja update pm bbm nya. Anak zaman now memang.

Dug!

"Aduh," Chenle mengusap ngusap kepalanya.

"Maaf dek, gapapa?"

Chenle pun noleh "apanya yang.."
Chenle pun terdiam, dia hampir saja mengeluarkan kebun binatang didepan bidadari.

"Emm, gapapa mba," ucap Chenle.
"Maaf ya gak sengaja," ucap mba itu sambil senyum terus masuk kembali kedalam tempat penitipan setelah membuang sampah.

Lah, kerja ditempat adek gua?
Pekerja baru? Tebak Chenle.

Chenle pun memasuki tempat penitipan tersebut. Suara pekikan dan tawa pun bercampur menjadi satu, ruangan ini penuh dengan mainan yang berantakan dan dindingnya warna warni.

Chenle nengok nengok nyari adek ceweknya Chenxiao. Tapi kok tumben gaada, biasa dia main di mandi bola tiap mau dijemput gini, tapi ini kok gaada ya.

"Eh, adek yang tadi. Mau jemput siapa?"

Bidadari itu pun menghampirinya lagi, tanpa sadar senyumnya merekah.

"Mau jemput Adek, namanya Chenxiao,"
"Oh kakaknya Chenxiao?" Chenle ngangguk ngangguk sambil senyum.q

Itu mbanya manis banget yalord, padahal kayaknya lebih tua dia tapi lebih tinggi chenle.

Suaranya juga manis, yaampun baru kali ini chenle merasa lemah.

'Kok gua ngerasa dia tipe gua'

Chenle baru saja memperbarui pm bbm nya.

"Abang chenleeee" pekik Chenxiao nyaring dan langsung berlari memeluk Chenle.

Ia langsung membalas pelukan adik berumur tiga tahunnya tersebut.

"Abang abang, tadi aku mewarnai dinosaurus,"

Chenle cuma ngangguk ngangguk gaada abisnya kalo ngeladeni adeknya.

"Chenxiao ayo pulang," chenle langsung menggendong adeknya, biasanya mah ogah.

Sekarang sih pencitraan doang depan mba nya.

"Makasih ya mba, kita duluan."

"Oh iya, hati hati dijalan ya,"

Suara lembut itu menyertai perjalanan chenle menuju luar penitipan.

Sampe depan dia langsung nurunin adeknya lagi, jaharam kan?

"Ih bang kenapa turun?"

"Capek!" Ucap Chenle malas.

"Ah abang gak seru!" Adeknya mempoutkan bibirnya, ngambek ceritanya.

Chenle merapatkan bibir, sebuah ide melintas dipikirannya

"Dek abang beliin es krim pink lava mau gak?"

Mata adeknya langsung berbinar dan dia menoleh antusias "mau mau mauu" pekiknya nyaring.

"Oke abang beliin, tapi abang mau nanya,"

"We dengerin dulu weh, gak jadi abang beliin nih," Chenle menenangkan adeknya yang sudah lompat lompat kayak topeng monyet.

"Iya tanya aja sama chenxiao,"

"Bunda yang tadi namanya siapa?"
Para pekerja di penitipan memang akrab dipanggil dengan sebutan bunda, berapapun umur mereka.

Chenxiao nampak berpikir, chenle sudah berharap cemas.

"Ohh anu,"  mata Chenle berbinar binar.

"Siapa? Siapa?"

"Anu, Chenxiao lupa hehe," jawab Chenxiao santai dan kini mulai berlari menuju supermarket.

"Punya ade gini banget,"

puber  +nct dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang