Chapter 4

61 3 0
                                    

Itu Val di mulmed,karena ga ada fotonya Cara yang seperti author bayangin jadi anggep aja begitu yaa..^_^

.

.

.

Ting!

Dentingan dari ponselku membuatku mengurungkan niatku.Kulihat pengirim pesan yang membatalkan niatku tadi.Begitu melihatnya,aku segera melangkahkan kakiku menuju tempat dimana mobilku diparkirkan.

Melihat siapa pengirimnya membuat jantungku berdegup begitu kencang,menimba-nimba apa yang kiranya akan ia sampaikan.Akhirnya kuputuskan untuk membuka pesan itu.

"Temui aku di cafe biasa.Ada hal penting yang harus ku sampaikan."

Kira-kira apa yang akan ia sampaikan?Apa aku akan siap mengetahuinya?Apa tidak usah datang saja?Ah tapi sepertinya penting.

Pikiranku terus bergelut sendiri sampai akhirnya kuputuskan untuk masuk kedalam mobil dan pergi ke cafe tujuan.

Kuedarkan pandanganku keseisi cafe.Kulihat seorang pria dengan kemeja biru lautnya sedang memainkan ponselnya ditempat duduknya.Dihadapannya ada sebuah dokumen yang membuatku penasaran.

"Sudah lama?",tanyaku begitu sampai dihadapan pria itu.Pria itu mendongak sedangkan aku menarik kursi untuk kududuki.

"Baru saja."

"Jadi apa ini?" ,tanyaku to the point sambil menunjuk dokumen yang masih menyembunyikan data-data.

"Setelah sekian lama menunggu,akhirnya pamanmu itu membuka mulutnya."

Aku terdiam mendengarkannya,sedangkan ia menatapku seakan-akan hal ini akan membuat kecewa.

"Yang dikatakannya bukan hal yang selama ini kita inginkan.Mendekam dipenjara selama 3 tahun mungkin membuatnya menjadi gila.Yang dikatakannya hanyalah Katarina,Katarina,dan Katarina.Sepertinya ia masih belum bisa melupakannya."

"Lalu langkah apa yang selanjutnya akan kita ambil?"

"Entahlah,aku sudah mencoba mencari data orang terdekat orangtuamu yang mencurigakan namun tak satupun dari mereka mengakuinya."

Aku mendesah frustasi seraya menekan-nekan pelipisku yang bedenyut.Sejak dulu masalah ini masih tak bisa kuselesaikan.Yang hanya bisa kulakukan hanyalah menyesal,meratapi nasib,tanpa memperoleh hasil apapun.Yang hanya bisa kulakukan sebagai anak sekarang hanyalah mencari siapa dalang dibalik kecelakaan kala itu.

"Kau tak apa,Joe?",Ia menyadarkanku dari diam.

"Ah mm yaa ,thanks Ronald kita pasti bisa mencarinya lagi." Aku tersenyum masam meratapi bahwa nyatanya aku belum tentu bisa.

"Oh satu lagi!Aku menemukan ini saat melakukan pemeriksaan ulang pada mobil orang tuamu.Ini kutemukan di bawah jok mobil tempat setir berada.Jadi untuk sementara kami simpulkan kecelakaan itu akibat ayahmu menyetir sambil melihat foto ini oke?"

Aku memilih untuk mengambil selembar foto usang yang diberikan Ronald tanpa membalas ucapannya.Mengenai berita yang akan ia buat untuk berita kecelakaan orangtuaku biarlah dia yang mengelabuhi masyarakat untuk sementara sampai kebenaran itu muncul.Karena sebagai pemilik JD Holding Inc segala berita yang dapat membuat rumor aneh-aneh harus sepintar-pintarnya ditutupi.

Kutatap foto keluarga yang memiliki robekan-robekan kecil dibagian pinggirnya.Di foto ini terlihat sebuah keluarga bahagia tanpa beban sedang tersenyum ceria.Si bocah lelaki memamerkan gigi putihnya difoto memperlihatkan perbedaan antara dirinya dulu dan sekarang.

Ayahku masih muda saat itu ketika umurku baru menginjak 10 tahun.Begitu pula ibuku,ia masih begitu muda sekitar 30 tahun.Wajahnya tak memiliki keriput hampir sama ketika terakhir melihatnya.

PURSUIT (Mind of Furious)Where stories live. Discover now