Chapter 5

57 3 0
                                    

Author's POV

Kini Will sedang dalam perjalanannya menuju Seattle.Ia membuka jendela mobil dibagian kemudinya agar asap rokok yang ia hembuskan dapat keluar.Perjalanan ke Seattle tidak membutuhkan banyak waktu,kurang lebih dalam 2 jam ia sudah bisa sampai.

Will melihat kanan kiri jalan yang hanya diliputi bukit-bukit indah.Kesunyian itu terpecahkan ketika deringan dari ponselnya terdengar.Sebuah panggilan masuk terlihat di layar ponselnya.Ia lalu menggeser warna hijau yang berarti ia menerima panggilan.

"Hei beib."

"Sudah kukatakan berhenti memanggilku dengan sebutan itu!"

"Oke sweety.",Will terkekeh,"Jadi ada apa?"

"Kau jadi kemarikan?"

"Tentu,kau ingin titip sesuatu?"

"Mmm apa kau..lupakan.Hati-hati."

Dengan itu sambungan telefon langsung terputus.Tanpa berpikir apapun,Will segera mempercepat laju kendaraannya.

***

Joe sedang dalam perjalanan menuju kantor Calvin sekarang.Tadi ia menerima telfon darinya yang meminta dia datang ke kantornya.

Ia melajukan Hennesey Venom GTnya menuju sebuah kantor di tengah hutan.Kantor itu memang tertutup karena kantor itu memperdagangkan berbagai jenis narkoba ke club club tertentu.

Joe memarkirkan mobilnya di bassment kantor.Sebelum keluar dari mobil,ia berpikir kenapa Calvin tiba-tiba meminta dia datang ke kantornya.Namun,setelah itu ia memutuskan untuk segera keluar dari mobil tanpa memusingkan hal itu.

Ia hanya menganggap bahwa mungkin Calvin ingin meminta bantuan padanya melihat selama ini Calvin selalu membantunya.Ya,Calvin adalah semacam orangtua asuh bagi Joe.Semejak ia pindah ke Washington,Calvin datang sebagai salah satu rekan kerja ayahnya.Calvin bilang ia adalah pembuat surat wasiat ayahnya.Namun,surat itu kini hilang entah dicuri atau hilang bersamaan dengan kecelakaan itu.

Joe sedang menunggu lift di gedung 5 lantai ini terbuka,cukup tinggi namun tidak terlalu mencolok dari jalanan luar.Derap langkah seseorang membuat Joe menoleh ke asal suara.Seorang lelaki yang mungkin lebih tua 1-2 tahun darinya berdiri tepat disampingnya,mungkin juga menunggu lift?

Joe's POV

Ting!

Pintu lift terbuka,aku beranjak masuk ke lift diikuti oleh lelaki itu.Ia berdiri membelakangiku dan menekan nomor lantai yang sama dengan yang akan kutuju,lantai 5.

Dari sini aku dapat melihat jelas lengan belakangnya yang tak tertutupi kaosnya itu memiliki bekas sayatan.Kaos biru muda yang membalut tubuh kekarnya itu juga memiliki bercak darah dibagian ujung-ujungnya.Dapat kulihat juga bekas jahitan pada keningnya yang membentang miring dari kening hingga pelipisnya.Rambut cepaknya terlihat kotor dengan oli yang menetes hingga pundaknya.Di leher belakangnya terdapat tattoo 2 garis yang ujung gambarannya pasti tersembunyi dibalik kaosnya.(mulmed)

Ia juga membawa sebuah pistol di kantong belakangnya.Aku bergidik ngeri.Apa pekerjaan orang ini?

Ketika lift terbuka,aku harus melewati pintu pendeteksi logam.Lelaki tadi jalan dahulu.Ia meletakkan pistol dan jam tangannya beserta ponselnya kedalam keranjang yang tersedia lalu ia masuk ke ruangan tersebut.

Aku mengikutinya dengan menaruh ponsel dan jam tanganku di keranjang yang berbeda.Ketika masuk kedalam,kulihat pria tadi sedang berbicara dengan seorang wanita berpakaian minim,sepertinya sekretarisnya.

Aku tidak begitu mengerti kantor ini karena aku hanya bekerja didivisi penjualan.Akupun mendekat kearah 2 orang yang sedang beargumen itu.

"Aku bilang aku ingin masuk!",seru si pria.

PURSUIT (Mind of Furious)Where stories live. Discover now